Pra Diabetes Diabetes Mellitus tipe 1 Insulin Dependent Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

39 2. Indeks Proses Diabetogenik Untuk penilaian proses diabetogenik pada saat ini telah dapat dilakukan penentuan tipe dan sub-tipe HLA. Adanya tipe dan titer antibodi dalam sirkulasi yang ditujukan pada pulau-pulau Langerhansislet cell antibodies, Anti GADGlutamic Acid Decarboxylase dan sel endokrin lainnya adanya cell-mediated immunity terhadap pancreas. Susunan DNA yang spesifik ditemukan pada genoma manusia dan ditemukannya penyakit lain pada pankreas dan penyakit endokrin lainnya. Kadar gula darah indikator penentu diabetes pada orang dewasa berbeda dengan diabetes pada anak-anak. Kadar glukosa darah normal pada anak-anak 100 mgdl dan glukosa darah setelah 2 jam mengkonsumsi sejumlah glukosa yang diberikan 140 mgdl. Akan tetapi cara untuk mendiagnosa diabetes pada anak-anak sama dengan cara mendiagnosa diabetes pada orang dewasa umumnya Rubin, 2010.

2.3.1 Pra Diabetes

Kondisi pradiabetes dikenalkan pertama kali pada tahun 2002 oleh American Diabetes Association ADA dan Human Service Secretary Tommy G. Thompson. Diagnosis pradiabetes itu penting karena pradiabetes adalah kondisi kritis sebelum pengembangan menuju ke penyakit diabetes. Diagnosis pradiabetes sama dengan diagnosis diabetes yaitu dengan test glukosa darah di laboratorium. Pradiabetes didiagnosa apabila glukosa darah puasa di antara 100 dan 125 mgdl 5.6 - 6.9 mmolL dan glukosa darah 2 jam setelah makan 75 gram glukosa , di antara 140 – 199 mgdl 7.8-11.1 mmol, pada saat lebih dari satu kali pemeriksaan Rubin, 2010. Pada tahun 1997, Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus of American Diabetes Association menerbitkan klasifikasi baru Diabetes Mellitus yakni sebagai berikut: 1. Diabetes Mellitus tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus IDDM. Universitas Sumatera Utara 40 2. Diabetes Mellitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus NIDDM.

2.3.2 Diabetes Mellitus tipe 1 Insulin Dependent Diabetes Mellitus

Pada tipe ini, kekurangan insulin terjadi secara absolut dimana pankreas tidak menghasilkan insulin atau menghasilkan insulin dalam jumlah yang tidak memadai. Hal ini terjadi akibat sel β pankreas dihancurkan oleh proses autoimun pada orang- orang yang memiliki predisposisi secara genetis. Pada tipe ini glukosa banyak hilang melalui urine dan glukosa pada darah tidak dapat dipakai sehingga mengakibatkan banyak kalori yang hilang dan berat badan pasien menurun walaupun ia banyak makan. Gambaran klinis, pasien umumnya kurus dan memiliki gejala-gejala poliuria, polidipsia, penurunan berat badan, cepat lelah dan terdapat infeksi abses, infeksi jamur misalnya kandidiasis. Ketoasisidosis dapat terjadi disertai dengan rasa mual, mengantuk, dan takipnea. Pasien membutuhkan insulin Davey, 2006 .

2.3.3 Diabetes Mellitus tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

Pada tipe ini, kekurangan insulin terjadi secara relatif dimana pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah normal, tetapi tidak efektif. Gambaran klinis sekitar 80 pasien memiliki kelebihan berat badan dan 20 pasien telah mengalami komplikasi seperti penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskular, gagal ginjal, ulkus pada kaki dan gangguan penglihatan. Pasien dapat juga datang dengan poliuria dan polidipsia yang timbul perlahan-lahan. Pasien dengan tipe ini biasanya ditangani dengan pengaturan diet dan obat hipoglikemik oral Davey, 2006. Universitas Sumatera Utara 41 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem