Wadah fase gerak Pompa

gerak, tabung penghubung, dan suatu komputer atau integrator atau perekam Gambar ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.3 Rohman, 2007. Gambar 2.3 Sistem KCKT isokratik

2.6.2.1 Wadah fase gerak

Wadah fase gerak harus bersih dan lembam inert. Wadah pelarut kosong ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase gerak. Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan degassing penghilangan gas yang ada pada fase gerak, sebab adanya gas akan berkumpul dengan komponen lain terutama dipompa dan detektor sehingga akan mengacaukan analisis Rohman, 2007. Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Untuk fase normal fase diam lebih polar daripada fase gerak, kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik fase diam kurang polar daripada fase gerak, kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut Rohman, 2007. Universitas Sumatera Utara Menurut Johnson dan Stevenson 1991, fase gerak haruslah: a. Murni, tanpa cemaran. b. Tidak bereaksi dengan kemasan. c. Sesuai dengan detektor. d. Dapat melarutkan cuplikan. e. Mempunyai viskositas rendah. f. Memungkinkan memperoleh kembali cuplikan dengan mudah, jika diperlukan. g. Harganya wajar. Menurut Putra 2007, elusi pada KCKT dapat dibagi menjadi dua sistem yaitu: a. Sistem elusi isokratik: elusi dilakukan dengan satu macam atau lebih fase gerak dengan perbandingan tetap. b. Sistem elusi gradien: elusi dilakukan dengan campuran fase gerak yang perbandingannya berubah-ubah dalam waktu tertentu.

2.6.2.2 Pompa

Pompa terbuat dari bahan yang inert terhadap semua pelarut. Bahan yang umum digunakan adalah gelas baja antikarat dan teflon. Pompa yang digunakan mampu menghasilkan tekanan sampai 5000 psi. Aliran pelarut dari pompa harus tanpa denyut untuk menghindari hasil yang menyimpang dari berbagai detektor Ditjen POM, 1995. Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, Universitas Sumatera Utara reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. Ada dua jenis pompa dalam KCKT yaitu: pompa dengan tekanan kostan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan tekanan konstan Rohman, 2007. Berdasarkan cara kerja pompa untuk KCKT dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu pompa kecepatan tetap dan pompa tekanan tetap. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan dan tak satupun yang bisa dipakai secara menyeluruh Munson, 1991.

2.6.2.3 Injektor