Inisiasi Menyusui Dini Hubungan Dukungan Suami Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Di Klinik Sally Medantahun 2015
c Memberi efek relaksasi pada ibu setelah bayi selesai
menyusui d
Menunda ovulasi a.
Keuntungan Inisiasi Menyusui Dini untuk Bayi 1.
Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal. Mendapat kolostrum segera, di sesuaikan dengan kebutuhan bayi
2. Segera memberikan kekebalan pasif pada bayi. Kolostrum adalah
imunisasi pertama bagi bayi 3.
Meningkatkan kecerdasan 4.
Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, telan dan napas
5. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
6. Mencegah kehilangan panas
b. Memulai 22 kematian bayi berusia 28 hari ke bawah
1. Mengurangi 22 kematian bayi berusia 28 hari kebawah.
2. Meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif dan
lamanya bayi di susui 3.
Merangsang produksi asi 4.
Memperkuat redleks menghisap bayi. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dalam beberapa jam pertama setelah lahir.
3. Langkah Inisiasi Menyusui Dini dalam asuhan bayi baru lahir
Langkah 1 : Lahirkan, lakukan penilaian pada bayi, keringkan
1. Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran
2. Kemudian letakan bayi di perut bawah ibu
3. Nilai bayi apakah di perlukan resusitasi atau tidak
4. Bila perlu resusitasi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan verniks. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. Setelah kering,
selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit nsebelum tali pusat di klem
5. Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan
bayi juga membantunya mencari puting ibunya yang berbau sama 6.
Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Penghisapan lendir di dalam mulut atau hidung bayi dapat merusak selaput lendir dan meningkatkan
resiko infeksi pernapasan 7.
Perikas kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus hamil tunggal kemudian suntikan intramuskular 10 UI
oksitosin pada ibu. Jaga bayi tetap hangat Langkah 2 : Lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit satu jam
1. Setelah tali pusat di potong dan di ikat, letakan bayi tengkurap di dada ibu.
Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antara payudara ibu. Tapi lebih rendah dari puting
2. Kemudian selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topidi
kepala bayi 3.
Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Bila
perlu letakan bantal di bawah kepala ibu untuk mempermudah kontak visual antar ibu dan bayi. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
inisiasi menyusui dini dalam waktu 30-60 menit. 4.
Hindari membasuh atau menyeka payudara ibu sebelum bayi menyusu
5. Selama kontak kulit ke kulit tersebut, lanjutkan dengan langkah
manajemen aktif kala 3 persalinan. Langkah 3 : Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusui
1. Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai menyusu
2. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu misalnya
memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara 3.
Menunda semua asuhan bayi baru lahir normal lainnya hingga bayi selesai menyusu tunda memandikan bayi 6-24 jam setelah bayi lahir untuk mencegah
terjadinya hipotermia. 4.
Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang bersalin hingga bayi selesai menyusu
5. Segera setelah BBL selesai menghisap, bayi akan berhenti menelan dan
melepaskan puting. Bayi dan ibu akan merasa mengantuk. Bayi kemudian di selimuti dengan kain bersih, lalu lakukan penimbangan dan pengukuran bayi.
Mengoleskan salep antibiotika pada mata bayi dan memberikan suntikan vitamin K
1.
a. Jika bayi belum melakukan inisiasi menyusui dini dalam waktu 1 jam,
posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya.
b. Jika bayi masih belum menyusui dini dalam waktu 2 jam, pindahkan
ibu ke ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan BBLpemberian antibiotika salep mata dan vitamin K
1
dan kemudian kembalikan bayi kepada ibu untuk menyusu
6. Kenakan pakaian pada bayi atau tetap di selimuti untuk menjaga
kehangatanya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama. Bila suatu saat kaki bayi terasa dingin saat di sentuh, buka
pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu sampai bayi hangat kembali
7. Satu jam kemudian,berikan bayi suntikan hepatitis B pertama
8. Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakan kembali bayi
dekat dengan ibu sehingga mudah terjangkau dan bayi bisa menyusu sesering mungkin.