38
BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN
4.1. Pengujian Rangkaian
4.1.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya
Gambar 4.1 Pengujian Pada Rangkaian Catu Daya
Sumber tegangan dalam rangkaian catu daya ini adalah baterai 9V. Untuk mengujinya dilakukan pengukuran tegangan pada TP1 dan TP2. Pada TP1
tegangan yang dihasilkan seharusnya berada pada 8,3V – 9V, jika tegangan yang diukur berada dibawah tegangan tersebut, maka kemungkinan ada
kerusakan yang terjadi. Setelah itu, dilakukan pengukuran tegangan pada TP2. Pada TP2, tegangan harus berkisar diantara 4,5V – 5V. Jika sudah berada pada
rentang tersebut, maka rangkaian ini dapat dikatakan dalam kondisi baik.
39
4.1.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler
Untuk memastikan rangkaian mikrokontroler dalam keadaan baik, maka dilakukan pengujian rangkaian. Pengujian dilakukan dengan cara
merangkai rangkaian seperti terlihat pada gambar dan kemudian menginputkan program pada mikrokontroler tersebut. Berikut merupakan program sederhana
yang diinputkan untuk menguji rangkaian ini: regfile = m16def.dat
crystal = 12000000 Do
Toggle portd.7 Waitms 100
40
Loop
Ketika program tersebut berjalan, maka LED yang terhubung pada mikrokontroler akan tampak berkedip dengan jeda waktu tertentu. Jika sudah
dalam keadaan demikian, maka dapat dikatakan rangkaian tersebut sudah beroperasi dengan baik.
4.1. 3 Pengujian Rangkaian LCD
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian LCD
Rangkaian LCD diuji dengan cara menghubungkannya dengan mikrokontroler seperti pada gambar diatas. Kemudian pada mikrokontroler
diinputkan program sebagai berikut:
regfile = m16def.dat crystal = 12000000
41
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.0 , Db5 = Portd.7 , Db6 = Portd.6 , Db7 = Portd.5 , Rs =
Portb.2 , E = Portb.1 Config Lcd = 16 2
Cursor Off Cls
Do Lcd Test
Loop
4.1.4 Pengujian Rangkaian L293D
Untuk menguji rangkaian L293D, dilakukan dengan cara memberikan logika 0 dan 1 pada pin-pin input dari ic ini. Berikut ini merupakan table kebenaran dari
percobaan yang dilakukan
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Rangkaian L293D
Pin L293D Kondisi Motor
Enable 1 Input 1
Input 2 Diam
1 Diam
1 Diam
1 Diam
1 1
1 Diam
1 1
Putar Kanan 1
1 Putar Kiri
42
Enable 2 Input 1
Input 2 Diam
1 Diam
1 Diam
1 Diam
1 1
1 Diam
1 1
Putar Kanan 1
1 Putar Kiri
Dari table diatas inputan yang digunakan 3, yang dimana enable untuk mengaktipkan perintah dan inputan 1 untuk mengarahkan motor kekiri dan inputan 2 untuk
mengarahkan motor kekanan, maka dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa keadaan pin enable harus berada dalam keadaan logika high, dan input 1 dan input 2 ic
tersebut harus memiliki logika yang berbeda agar motor dapat bergerak sesuai arah inputan yang berlogika high.
4.1.5 Pengujian Rangkaian Tombol Limit Switch
Gambar 4.4 Pengujian Rangkaian Tombol Limit Switch
43
Pengujian rangkaian ini dilakukan dengan mengukur tegangan pada titik seperti yang ditunjukkan pada gambar. Setelah itu, dilakukan penekanan
pada tombol dan pengukuran tegangan dilanjutkan agar mengetahui tombol- tombol sudah beroperasi dengan baik atau tidak. Berikut merupakan table
pengukuran yang dilakukan:
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Rangkaian Tombol di Setiap Titik Uji
Titik Uji
Tombol 1 Tombol 2
Tombol 3 Tidak
Ditekan Ditekan
Tidak Ditekan
Ditekan Tidak
Ditekan Ditekan
TP1 4,6V DC
4,6V DC 4,6V DC
4,6V DC 4,6V DC
TP2 4,6V DC
4,6V DC 4,6V DC
4,6V DC 4,6V DC
TP3 4,6V DC
4,6V DC 4,6V DC
4,6V DC 4,6V DC
Tabel diatas merupakan pengukuran rangkaian tombol yang dimana arus yang mengalir pada tombol bekisar antara 4,6 V - 5 V dan dimana tombol yang dapat
ditekan hanya satu pada setiap titik pengujian, maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa arus yang mengalir pada setiap titik pengujian dengan posisi tidak
ditekan maka akan bertegangan antara 4.6 V – 5 V atau menghasilkan logika 1 satu dan jika salah satu tombol ditekan pada setiap titik pengujian maka akan menghasilkan
tegangan sebesar 0 V atau berlogika 0.
44
4.2 Kontrol PID