Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti selain berperan sebagai pengelola penelitian juga sebagai satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan data yang tidak dapat digantikan dengan instrumen lainnya. Sehingga peneliti berperan sebagai perencana, pengumpul, analisator, penafsir dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian Moleong, 2001:4. Tes pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan materi Garis dan Sudut. Tes pemecahan masalah berisi lima soal uraian yang memiliki solusi penyelesaian benar yang lebih dari satu. Soal dalam tes tersebut dibuat dan dikembangkan berdasarkan indikator berpikir kritis. Pedoman wawancara digunakan untuk menyusun pedoman dalam melakukan wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan,. Pertanyaan tersebut dapat berkembang sesuai dengan keadaan dan kenyataan subjek penelitian. Jenis wawancara ini disebut wawancara terstruktur. Lembar validasi tes dan pedoman wawancara juga akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Lembar validasi tes digunakan untuk menguji kevalidan tes pemecahan masalah. Validasi tes tertulis diarahkan pada validasi isi, validasi konstruksi, kesesuaian bahasa yang digunakan, alokasi waktu yang diberikan, dan petunjuk pada soal. Sedangkan lembar validasi pedoman wawancara digunakan untuk menguji kesesuaian pertanyaan pada pedoman wawancara dengan indikator berpikir kritis.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Arikunto, 2000:134. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Metode Tes tes yang dipergunakan dalam penelitian adalah tes pemecahan masalah terbuka yang terdiri dari lima soal uraian dengan materi yang telah diterima siswa di kelas VII SMP yaitu Garis dan Sudut. Tiap soal akan menguji kriteria atau indikator kemampuan berpikir kritis. 2. Metode Wawancara wawancara ini menggunakan kumpulan pertanyaan yang diungkapkan secara lisan kepada subjek penelitian untuk dijawab secara lisan. Pada penelitian ini, data diperoleh melalui wawancara siswa. Menurut Sudjana dalam Safrida, 2014:35 ada dua jenis wawancara yakni wawancara berstruktur dan wawancara bebas tak berstruktur. a. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Namun pertanyaan dapat berkembang disesuaikan dengan keadaan dan ciri subjek penelitian. Wawancara ini bersifat fleksibel dan memungkinkan peneliti mengikuti pemikiran subjek tanpa beralih dari tujuan awal wawancara. b. Wawancara bebas tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara dan jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Sehingga wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara berstruktur karena pedoman wawancara telah disusun terlebih dahulu, namun pertanyaan dapat berkembang disesuaikan dengan keadaan dan ciri subjek penelitian. Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai berpikir kritis yang dilalui siswa dalam pemecahan masalah sehingga hasil lebih akurat. Wawancara dilakukan minimal dua hari setelah pengerjaan tes pemecahan masalah terbuka, yaitu setelah dilakukan analisis terhadap hasil jawaban siswa pada saat mengerjakan tes pemecahan masalah terbuka.

3.8 Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 JEMBER

6 46 141

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERBASIS POLYA SUBPOKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT KELAS VII-C DI SMP NEGERI 1 GENTENG BANYUWANGI

4 57 259

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII Di SMP Negeri 4 Jember;

28 113 268

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

3 37 18

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA MENGGUNAKAN MATH EXEMPLARS PADA SUB POKOK BAHASAN PERSEGI DI KELAS VII-F SMP NEGERI 4 JEMBER

0 11 18

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E

0 3 6

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E

0 3 6

SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP ( Studi Kasus pada Dua Siswa Kelas VII SMP )

0 5 198