coba tes selanjutnya dianalisis untuk menentukan tingkat reliabilitas tes. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji validitas dan reliabilitas, maka didapatkan tes yang
valid dan reliabel sehingga tes dapat digunakan untuk penelitian.
4.2. Hasil Analisis Data
4.2.1 Validitas Tes Pemecahan Masalah Matematika Terbuka Uji validitas tes pemecahan masalah matematika terbuka ini didasarkan pada
validasi isi, validasi konstruksi, kesesuaian bahasa yang digunakan, alokasi waktu yang diberikan, dan petunjuk pada soal.Untuk menguji validitas isi tes, soal tes dibuat
dengan berpedoman pada silabus dan sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah. Untuk menguji validitas konstruksi tes, soal tes dibuat dalam bentuk
permasalahan matematika terbuka yang dihubungkan dengan langkah pemecahan masalah Polya. Untuk menguji kesesuaian bahasa, soal tes dibuat dengan
memperhatikan kaidah Bahasa Indonesia, tidak mengandung arti ganda ambigu, bahasa yang sederhana, mudah dipahami.Untuk menguji alokasi waktu, soal tes
dibuat dengan menyesuaikan jumlah soal yang diberikan.Dan untuk menguji petunjuk soal, soal tes dibuat dengan jelas dan tidak menimbulkan makna ganda.Pada
penelitian ini, terdapat tiga validator yang terdiri dari dua dosen Program Studi Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika kelas VII SMP Negeri 4
Jember. Validator tersebut kemudian disebut V1, V2, dan V3. Pada lembar validasi tes, validator mengisi kolom “1”, ”2”, “3”, “4”, dan “5” dengan tanda cek √
berdasarkan nilai yang ingin diberikan untuk masing-masing aspek yang akan dinilai. Selain itu, validator juga dapat memberikan saran untuk perbaikan secara keseluruhan
baik dari isi maupun tata bahasa. Saran validator dapat ditulis pada baris “Saran
revisi”.Data hasil validasi tes kemudian dianalisis sesuai dengan metode analisis data hasil validasi.Hasil validasi tes oleh ketiga ahli tersebut dapat dilihat pada Lampiran
E1, E2, dan E3 dan analisis data hasil validasi dimuat pada Lampiran E4. Berdasarkan hasil validasi tes pemecahan masalah matematika terbuka, nilai
rerata total Va untuk seluruh aspek dihitung berdasarkan rerata nilai untuk setiap
aspek I
i
. Maka, diperoleh Va = 4,37sehingga termasuk kategori valid. Pada kategori valid, tidak perlu dilakukan validasi kembali.Namun hanya dilakukan beberapa revisi
terhadap bagian-bagian tertentu sesuai dengan saran revisi yang diberikan oleh validator. Sehingga instrumen tes pemecahan masalah matematika terbuka telah dapat
digunakan dalam penelitian. Adapun saran revisi yang diberikan oleh validator diantaranya:
a. cara menggambar pada soal nomor 2, apabila gambar tidak diperpanjang maka pada soal tersebut dikatakan segmen garis, apabila diperpanjang maka disebut
garis dan beri inisial garis yaitu garis k. b. perlu diberi petunjuk soal mengenai cara penyelesaian yang harus dikerjakan
dengan menggunakan duacara atau lebih. c. menyebutkan inisial-
inisial garis “dua pasang garis sejajar” pada soal nomor 3 yaitu garis k, l, m dan n.
d. pemberian tanda panah untuk garis yang sejajar. e.
mengganti simbol “” dengan kata “sejajar”. f. menuliskan petunjuk soal mengenai alternatif lain yang harus ditemukan siswa.
g. menuliskan semua solusi atau alternatif lain yang dapat ditemukan. h. alokasi waktu disesuaikan dengan jumlah soal yang diberikan.
i. menyesuaikan kalimat pada soal nomor 5, sesuaikan dengan logika “Jika maka”.
j. melengkapi kompetensi dasar. Hasil revisi tes dapat dilihat pada Lampiran C1. Selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas tes pemecahan masalah matematika terbuka sebelum digunakan untuk penelitian.
4.2.2 Uji Validitas Pedoman Wawancara Uji validitas pedoman wawancara bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
pertanyaan yang terdapat pada pedoman wawancara dengan indikator berpikir kritis pada setiap langkah pemecahan masalah Polya. Ketiga validator menilai bahwa
semua indikator proses berpikir telah tersurat pada pertanyaan yang akan diajukan. Validator 1,2 dan 3 memberi saran mengenai beberapa kata yang kurang baku dan
juga mengenai beberapa pertanyaan yang perlu diuraikan satu-persatu. Hasil revisi pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran F1 dan untuk hasil validasi oleh
ketiga ahli dapat dilihat pada Lampiran G1, G2, dan G3. 4.2.3 Uji Coba Tes Reliabel
Setelah melakukan uji validasi isi, konstruksi, kesesuaian Bahasa, alokasi waktu dan petunjuk soal, tes pemecahan masalah matematika terbuka yang telah direvisi
kemudian di uji coba untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes. Uji coba itu dilakukan pada hari Kamis, 5 Februari 2015 di SMP Negeri 4 Jember kelas VII F dengan
jumlah siswa sebanyak 36 orang. Setelah tes uji reliabilitas dilakukan, lembar jawaban siswa kemudian dikoreksi sehingga diperoleh data nilai siswa.Rekapitulasi
hasil uji coba tes dan perhitungan reliabilitas tes dapat dilihat pada lampiran Lampiran H1. Berdasarkan hasil perhitungan, menunjukkan bahwa tes pemecahan
masalah matematika terbuka memiliki koefisien reliabilitas 0,784 sehingga dapat dikatakan bahwa tes memiliki reliabilitas tinggi. Berdasarkan uji validitas dan uji
reliabilitas yang telah dilakukan, maka tes pemecahan masalah matematika terbuka dikatakan valid dan reliabel. Oleh karena itu, tes pemecahan masalah matematika
terbuka dapat digunakan untuk penelitian. 4.2.4 Hasil Tes Pemecahan Masalah Terbuka
Tes pemecahan masalah matematika terbuka dilaksanakan pada Selasa, 10 Februari2015 di kelas VII E dengan jumlah siswa 36 orang. Masing-masing siswa
mendapat dua lembar kertas yaitu lembar soal dan lembar jawaban.Setelah siswa menyelesaikan permasalahan yang diberikan, lembar jawaban siswadikoreksi dengan
menggunakan pedoman pengategorian berpikir kritisyang terdapat pada Tabel 3.3 untuk tiap soal.Setelah diperoleh kategori untuk kelima soal, maka dilakukan
penyimpulan berpikir siswa yang terdapat pada pedoman pengkategorian berpikir kritis secara keseluruhan pada Tabel 3.4.Hasil pengkategorian siswa ke dalam kriteria
berpikir kritis yaitu pada Lampiran H2.Berdasarkan pengkategorian tersebut, siswa yang memiliki kemampuan bepikir sangat kritis berjumlah 20 siswa, siswa yang
memiliki kemampuan bepikir kritis berjumlah6 siswa, siswa yang memiliki kemampuan bepikir cukup kritis berjumlah 2 siswa, siswa yang memiliki kemampuan
bepikir kurang kritis berjumlah 4 siswa, dan siswa yang memiliki kemampuan bepikir tidak kritis berjumlah 4 siswa. Selanjutnya untuk menentukan subjek penelitian,
peneliti mengambil satu siswa secara acak dari masing-masing perwakilan kelompok yang memiliki kemampuan berpikir sangat kritis, kritis, cukup kritis, kurang kritis
dan tidak kritis sertamemiliki kemampuan komunikasi terbaik dan jujur, sehingga diharapkan siswa mampu mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya ketika
mengerjakan soal tes tertulis tersebut. Pada akhirnya diperoleh lima subjek berturut- turut disebut dengan S1, S2, S3, S4 dan S5.Lembar jawaban dari kelima subjek
tersebut dilampirkan pada lampiran H3.
4.3. Analisis Data