Konflik Internal Lasi dengan Kanjat

67 Dari data di atas dapat dilihat bahwa ibunya Lasi begitu kecewa pada Darsa suami Lasi yang telah mengkhianati Lasi dengan menghamili Sipah, anak Bunek seorang tukang urut yang selama ini telah mengurut Darsa sampai sembuh. Dan Mbok Wiryaji kasihan melihat Lasi, anaknya yang telah mendapatkan pengkhianatan besar-besaran dari suaminya dan sialnya Lasi belum mengetahui hal ini sementara orang-orang Karangsoga sudah mengetahuinya, mendengar cerita dari ibunya dunia Lasi rasanya berbalik, berputar-putar dan dipandangnya Lasi melihat semua orang, pohonan, dan burung-burung menyeringai mengejeknya, dan Mbok Wiryaji menyarankan agar Lasi minta cerai dari suaminya.

d. Konflik Internal Lasi dengan Kanjat

Data 4 halaman 257 “Kamu mau bilang apa, Jat?” “Banyak yang ingin kukatakan kamu bisa merasakannya?” Lasi mengangguk. “Jadi masih perlukah aku mengatakannya?” Lasi mengeleng. “Jat, itu tak mungkin.” “Tak mungkin? Siapa bilang?” “Aku sendiri, aku seorang, janda dan usiaku lebih tua, kamu perjaka, terpelajar, dan anak orang berada. Pokoknya aku tak pantas buat kamu, dan sangat banyak gadis sepadan yang lebih pantas jadi istri kamu.” Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa diantara Lasi dan Kanjat saling mencintai dan menyayangi tanpa diutarakan pandangan kata-kata mereka sudah sama-sama dapat merasakan perasaan masing-masing, saat pertemuan mereka Kanjat ingin bicara dan mengutarakan apa yang dirasakannya pada Lasi namun tanpa dijelaskanpun Lasi sudah mengetahui dan merasakannya. Karena Lasi pun merasakan hal sama, tapi sayang Lasi tak dapat menerima cinta Kanjat karena menurut Lasi, ia tak pantas untuk dicintai Kanjat karena status Lasi yang seorang janda dan perbedaan usia mereka yang terpaut 2 tahun, Lasi lebih tua dari Kanjat sedangkan Kanjat masih jejaka, terpelajar dan anak orang kaya, sungguh sesuatu yang tak mungkin dipersatukan dan terlebih masih banyak gadis lain yang sepadan dengan Kanjat dibandingkan dengan dirinya. Hal ini membuat Kanjat kecewa dengan penolakan Lasi pada dirinya. Data 5 halaman 258 “Kita harus berani melupakan keinginan yang sekuat apapun bila kita tak mau menyesal kelak.” “Tidak, apa yang kamu katakan tadi sudah lama tak kupedulikan.” “Tetapi jangan lupa, ini Karangsoga, pernah kamu dengan seorang jejaka mengawini janda disini? “Itu pun sudah lama tak kupirkan.” “Tetapi orangtuamu? Dari data di atas dapat dilihat bahwa Lasi sungguh-sunguh menolak perasaan cinta Kanjat padanya, namun Kanjat bersikeras meyakinkan Lasi dengan perasannya. Lasi merasa tak pantas untuk menjadi istri Kanjat karena perbedaan dianatra mereka sangat jauh. Lasi seorang janda, anak orang miskin, tidak sekolah dan usianya lebih tua dari Kanjat. Sedangkan Kanjat masih jejaka, terpelajar dan anak orang berada, terlebih-lebih di desa mereka Karangsoga belum pernah ada seorang jejaka menikahi seorang janda. Hal ini pulalah yang menjadi bahan pertimbangan Lasi namun Kanjat sudah lama tak mempedulikan itu, tapi bagaimana nantinya tanggapan orang tua Kanjat dengan hubungan mereka? Lasi tak ingin kembali jadi gunjingan orang-orang desa apabila mereka pacaran dan terlebih-lebih nanti mereka akan menikah, dan Kanjat terus meyakinkan Lasi bahwa Kanjat tak peduli dengan semua yang dikatakan Lasi dengan Khatib Lubis 68 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 2, April 2014 ketakutannya itu, yang penting baginya mereka dapat bersatu. e. Konflik Lasi dengan Handarboni Data 8 halaman 270 “Kamu boleh minta kepuasan kepada lelaki lain yang penting kamu jaga mulut dan tetap tinggal jadi istriku dirumah ini” Kenapa sih, Mas Han suka bilang seperti it u?” “Kenapa?” “Ya, kenapa?” “Karena aku tahu kamu masih sangat muda, juga karena aku tidak merasa keberatan selama kamu jaga mulut dan tidak minta cerai, jelas? Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa Lasi marah dan sakit hati pada suaminya yang menyarankan Lasi untuk minta kepuasan lelaki lain dan suaminya tidak akan marah apalagi keberatan selama Lasi bisa jaga mulut dan tidak minta cerai padanya. Hal in benar-benar membuat Lasi sakit hati, dan merasa jijik pada Handarboni yang menyarankan hal konyol seperti itu padanya. Usaha Lasi untuk menghentikannya tak dihiraukan oleh Handarboni. Lasi protes. Lasi uring-uringan. Saat Lasi bilang bahwa ia benar-benar tidak mau lagi mendengar Handarboni menawarkan peluang nyeleweng. Lasi menangis karena sangat sulit percaya bahwa yang ia dengar itu betul-betul keluar dari mulut suaminya. Dunia yang baginya terasa begitu ganjil tiba-tiba terbentang dan Lasi dipersilahkan masuk Lasi protes lebih keras. Gambaran Watak Tokoh Utama a. Tokoh Kanjat Data 1 “Las aku tidak ikut nakal” ujar Kanjat “Kamu tidak marah padaku, bukan?” Bekisar Merah, halaman 33 Dari data di atas dapat kita lihat bahwa Kanjat berusaha meyakinkan Lasi bahwa ia tidak ikutan-ikutan mengejak Lasi seperti teman-teman mereka yang lain, ia tidak nakal ia teman Lasi jadi ia membelanya dan tidak ikut mengejek jadi Kanjat berharap Lasi tidak marah padanya. Data 2 “Maaf, Las, bagaimana bila foto ini kuminta?” Bekisar Merah, halaman 179 Dari data di atas dapat kita lihat bahwa Kanjat adalah lelaki yang sopan, bahkan sampai meminta foto Lasi untuk disimpannyapun ia meminta izin dulu pada siempunya foto, yaitu Lasi. Data 3 “Terus terang, ya maka aku sesungguhnya merasa kasihan, dan khawatir Lasi akan dijadikan perempuan yang nggak benar. Menurut kamu apa perasaanku ini berkelebihan?” Bekisar Merah, halaman 191 Dari data di atas dapat kita lihat bahwa Kanjat adalah lelaki yang baik, penyayang, dan pemgiba, ia kasihan dan keadaan Lasi dan sangat khawatir bila terjadi sesuatu pada 69 Lasi selama ia tinggal di rumah Bu Lanting, hingga perasaan curiga timbul dihatinya. Ia curiga pada sikap Bu Lanting yang begitu baik pada Lasi. Data 4 “Lebih dari satu tahun aku dan beberapa teman mencoba berbuat sesuatu bagi para penyadap nihil. Kami hanya berhasil memperkenalkan bahan kimia pengawet nira serta bahan untuk membantu mengeraskan gula. Kami juga membuat tungku hemat kayu api, tetapi sudah ku bilang, para penyadap tidak mudah menerima perubahan, maka hanya ada beberapa penyadap yang mau menggunakan tungku b uatan kami” Bekisar Merah, halaman 288-289 Dari data di atas dapat kita lihat bahwa Kanjat adalah lelaki yang pintar, bijak, cepat tanggap dalam menyikapi permasalahan para kaum penyadap hingga ia tahu masalah yang sekecil apapun yang terjadi pada mereka. Ia juga lelaki yang baik mau membantu mereka untuk bisa keluar dari masalah-masalah yang ada. Tapi Kanjat mesti menelan kekecewaan karena penelitian dan percobaan yang ia lakukan dengan teman-temannya mengalami kegagalan karena tidak semua orang Karangsoga bisa menerima perubahan yang mereka berikan untuk kesejahteraan mereka sendiri.

b. Tokoh Lasi

Dokumen yang terkait

Konflik batin tokoh utama dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari serta implikasinya terhadap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTS Al-Mansuriyah, Kec Pinang, Kota Tangerang

4 44 99

PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI TINJAUAN : SASTRA FEMINIS DAN Perspektif Gender Dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari Tinjauan : Sastra Feminis Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di Sma.

3 10 20

PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI TINJAUAN : SASTRA FEMINIS DAN Perspektif Gender Dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari Tinjauan : Sastra Feminis Dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra Di Sma.

0 3 15

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastr

0 2 12

DIMENSI JENDER DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI: KRITIK SASTRA FEMINIS.

1 0 25

KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MERPATI BIRU KARYA AHMAD MUNIF.

0 4 114

UNSUR STRUKTURAL DAN GAMBARAN PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM NOVEL BEKISAR MERAH DAN BELANTIK (BEKISAR MERAH 2) KARYA AHMAD TOHARI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 9

ANALISIS GENDER DALAM NOVEL DWILOGI BERKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI

1 0 9

PERIHAL SUFISTIK DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI: SEBUAH PENDEKATAN SEMIOTIKA

0 0 26

ANALISIS KONFLIK DAN WATAK TOKOH UTAMA NOVEL “BEKISAR MERAH” KARYA AHMAD TOHARI Khatib Lubis

0 3 13