72
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 2, April 2014
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan penulis menyimpulkan:
1. Gambaran Konflik
Lasi tak menyangka kesetiaannya dibalas dengan pengkhianatan dari suaminya. Darsa berbuat kesalahan hingga Sipah, gadis pincang itu hamil serta merta meminta
pertanggung jawaban dari Darsa, suami Lasi. membuat hidup Lasi porak poranda, hancur dan sakit hati karena ulah suaminya. Keadaan ini membuat Lasi nekat kabur dan tak tahu
kemana tujuan, hingga ia bertemu dengan Pardi yang sedang mengenderai truk yang membawa gula kelapa menuju kota, Lasi ikut dengan Pardi yang akan ke kota Jakarta
mengantarkan gula kelapa.
Pada saat berada di Jakarta Lasi diperkenalkan dengan seorang pria kaya bernama Handarboni tak disangka menyukai Lasi dan menikahinya. Namun setelah menikah
dengan Handarboni Lasi mengalami kekecewaan, karena pernikahannya hanya pernikahan main-main, longgar, dan dimata Lasi sangat ganjil hingga muncul Kanjat dan
Lasi berharap Kanjat dapat membantunya untuk keluar dari masalahnya.
Sejak kecil Kanjat telah menyukai Lasi, gadis keturunan Jepang teman masa kecilnya dulu, hingga dewasa Kanjat masih menyimpan perasaan itu. Namun tak
kesampaian karena Lasi menikah dengan Darsa dan Kanjat sendiri meneruskan pendidikannya ke bangku kuliah di Universitas Jenderal Sudirman, teknik pertanian,
Purwokerto, setelah kuliahnya selesai, Kanjat kembali kekampungnya untuk keluar dari problematika mereka sebagai penyadap nira kelapa, berbagai percobaan mereka lakukan
untuk meringankan beban para penyadap itu, mulai dari memperkenalkan bahan kimia pengawet nira serta bahan untuk membantu mengeraskan gula. Berbagai macam
penelitian Kanjat dan teamnya lakukan, membuat tungku hemat kayu bakar, tetapi ternyata hasilnya boleh dibilang nihil, karena para penyadap tidak mudah menerima
perubahan, maka hanya ada beberapa penyadap yang mau menggunakan tungku buatan Kanjat dan teamnya. Hal ini membuat Kanjat sadar bahwa permasalahan para penyadap
disini memang besar dan rumit, sehingga tak bisa diselesaikan dengan cara kecil-kecilan.
Ketika Kanjat mengetahui Lasi sudah menjadi janda, ia datang menemui Lasi dan mengutarakan perasaannya pada gadis pujaannya, namun Kanjat harus menelan
kekecewaan karena Lasi menolaknya, sebab Lasi sudah mempunyai rencana dengan pria lain. Penolakan Lasi membuatnya tak ingin pacaran dan mengenal gadis lain bahkan
memikirkannya pun tak ada dibenaknya.
Waktu berselang, Lasi ingin menemui Kanjat setelah Lasi menikah dengan lelaki lain, dipertemuan mereka tersebut, Lasi mengutarakan semua permasalahan yang ia alami
dalam pernikahannya yang treasa aneh, ganjil dan main-main dari penuturannya. Lasi ingin Kanjat menolongnya keluar dari permasalahan yang ia hadapi. Lasi juga
mengutarakan perasaannya pada Kanjat. Membuatnya berada dalam keadaan yang sulit, dilema, bebannya terasa makin berat belum lagi masalah para penyadap yang terus
memanggil keterpihakan Kanjat, sudah menjadi kesadaran yang mendalam dihati Kanjat bahwa para penyadap menyimpan piutang yang sangat besar pada orang-orang dari
lapisan yang lebih makmur, termasuk Kanjat sendiri yang seorang anak tengkulak gula di Karangsoga. Ia merasa gagal membayarnya kembali. Keringat para penyadap itu
mungkin akan menjadi utang abadi baginya.
73
2. Gambaran Watak