Tindakan Pencegahan Prakoagulasi dan Zat Antikoagulan

Ryzka Hendriyani Pane : Pengaruh Nilai Ph Dan Nilai Volatile Fatty Acid VFA Terhadap Kemantapan Lateks Pekat, 2009. USU Repository © 2009 - VFA volatile Fatty Acid yaitu jumlah ml larutan BaOH 2 yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak yang menguap - Analisa NH 3 lateks - Analisa KOH lateks - Analisa DRC lateks yaitu menghitung kadar karet kering - Analisa pH lateks

2.6 Penyebab Terjadinya Prokoagulasi

Kemungkinan penyebab terjadinya prokoagulasi antara lain: - Dalam pengangkutan terjadi goncangan yang besar - Panas, terutama lateks yang langsung terkena sinar matahari - Terkena air hujan air yang mengandung asam - Akibat adanya kegiatan mikroorganisme Soenardjan,1975

2.6.1 Tindakan Pencegahan Prakoagulasi dan Zat Antikoagulan

Untuk mencegah terjadinya prakoagulasi, maka penyebab-penyebab terjadinya prakoagulasi harus dihindarkan. Tindakan lain untuk mencegah terjadinya prakoagulasi dapat dilakukan dengan memberikan zat anti koagulan, misalnya amionialiquida. Anti koagulan sebaiknya hanya diberikan pada keadaan tertentu saja. Bukan hanya karena harga yang mahal, tetapi juga pada saat lateks mengalami proses koagulasi, harus menggunakan bahan pembeku yang lebih besar dosisnya dari ukuran yang biasa karena kelebihan itu digunakan untuk menetralisir dari anti koagulan yang diberikan sebelumnya. Ryzka Hendriyani Pane : Pengaruh Nilai Ph Dan Nilai Volatile Fatty Acid VFA Terhadap Kemantapan Lateks Pekat, 2009. USU Repository © 2009 Disamping itu, antikoagulan juga akan memperlambat proses pengeringan dari karet, sehingga akan mempertinggi ongkos pengolahan. Pemberian antikoagulan sebaiknya dilakukan: - Pada musim gugur daun - Hujan yang lebat pada malam hari - Letak kebun yang jauh dari tempat pengolahan Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai anti koagulan antara lain: - Soda Na 2 CO 3 Harganya lebih murah. Terdapat dalam bentuk tepung dan juga dalam bentuk kristal, bersifat hygroskopis mudah menyerap air jika disimpan dalam keadaan terbuka, dapat disimpan lebih lama dalam bentuk larutan. Karena bereaksi basa, mudah membentuk gelembung-gelembung udara pada lateks CO 2 . Adanya gelembung-gelembung udara itu akan menurunkan kualitas hasil pengolahan lateks. - Amoniak Terdapat dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk gas dan dalam bentuk cairan. Yang biasa digunakan adalah amoniak dalam bentuk cairan. Amoniak mudah menguap, jika cara penyimpanannya kurang baik, maka khasiatnya akan menurun. Amoniak tidak menimbulkan gelembung-gelembung udara, dan dapat membunuh mikroorganisme. - Natrium sulfit NaSO 3 Terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk tepung, tidak mengandung air dan dalam bentuk kristal yang mengandung air. Jika disimpan dalam keadaa terbuka, khasiatnya akan menurun, maka sebaiknya dibuat larutan induk 10 yang dapat disimpan dalam botol tertutup. Zat ini bereaksi basa dan dapat membunuh mikroorganisme. - Formalin HCOH Ryzka Hendriyani Pane : Pengaruh Nilai Ph Dan Nilai Volatile Fatty Acid VFA Terhadap Kemantapan Lateks Pekat, 2009. USU Repository © 2009 Sudah jarang digunakan pada saat sekarang. Bentuknya cair. Perlu dibuat larutan induk sebelum penggunaannya Soetedjo, 1985.

2.6.2 Bahan Senyawa Penggumpal koagulan