Riwayat penyakit Pemeriksaan klinis Radiografi

2.6 Diagnosa ankilosis sendi temporomandibula

Diagnosa dari penyakit atau gangguan fungsi sendi temporomandibula dilakukan dengan pemeriksaan riwayat pasien, pemeriksaan klinis yang hati-hati dan terkadang membutuhkan pemeriksaan tambahan yaitu artroskopi. Diagnosa dari penyakit atau gangguan fungsi sendi temporomandibula juga tergantung pada ketepatan interpretasi hasil foto rontgen. 1,14

2.6.1 Riwayat penyakit

Keluhan yang dirasakan oleh penderita ankilosis sendi temporomandibula yaitu : 1 Perubahan luas pergerakan pembukaan mulut trismus Pada penderita sendi temporomandibula dapat dilihat berkurangnya luas pergerakan yang nyata, khususnya pada jarak antar insisal. 2 Perubahan oklusi Beberapa penderita mengeluhkan perubahan pada gigitan, dimana gigi penderita tidak terkatup secara tepat. 3 Perawatan sebelumnya Informasi mengenai perawatan sebelumnya juga dapat membantu dalam menegakkan diagnosa. Dilakukan pencatatan kronologi perawatan sebelumnya khususnya perawatan bedah pada sendi temporomandibula.

2.6.2 Pemeriksaan klinis

Pemeriksaan klinis pada penderita ankilosis sendi temporomandibula dapat didasarkan atas pemeriksaan terhadap : Universitas Sumatera Utara 1 Oklusi Dilakukan pemeriksaan pada gigi secara menyeluruh dengan memperhatikan faktor oklusi. Gangguan oklusi secara umum bisa langsung diperiksa. 2 Pembukaan antar insisal Evaluasi luas pergerakan mandibula yang diukur dengan penggaris dengan skala milimeter atau jangka. 3 Pergerakan lain Pengukuran pergeseran secara lateral biasanya pada titik atau garis tengah kemudian dibandingkan kesimetrisannya. 4 Deviasi Deviasi pada mandibula sewaktu membuka mulut atau protrusi dapat terlihat dengan jelas.

2.6.3 Radiografi

Radiografi yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa dari ankilosis sendi temporomandibula yaitu : 6,13 1. Orthopantomograph dapat digunakan untuk melihat kedua sendi temporomandibula sehingga dapat dibandingkan jika ankilosis hanya mengenai satu sisi. 2. Foto TMJ transkranial dapat digunakan untuk menentukan diagnosis perubahan yang menyangkut jaringan tulang dan adanya keterbatasan pergerakan dengan cara membandingkan posisi prosesus kondilaris dua sisi dalam keadaan terbuka dan tertutup Universitas Sumatera Utara 4 3. Computed Tomography Scan CT-scan dapat digunakan untuk mengukur lebar anteroposterior dan relasi sendi terhadap fosa kranio media. Selain itu, 3D CT- scan juga dapat memberikan gambaran deformitas yang nyata. Pada pemeriksaan radiografi, sendi temporomandibula yang terkena ankilosis akan menunjukkan gambaran adanya kehilangan bentuk sendi yang normal dengan penyatuan prosesus kondiloideus dan fosa glenoidalis. Dimana luasnya bervariasi dan tergantung pada keparahan ankilosis tersebut. 2,17 Gambar 4 Gambaran radiografis ankilosis pada sendi temporomandibula sebelah kanan. Malik NA. Textbook of oral and maxillofacial surgery.2 nd Ed. 2008 : 226 Pada tahun 1980, computed tomography scan CT-scan mulai diaplikasikan pada ankilosis sendi temporomandibula. Pemeriksaan ankilosis sendi temporomandibula dengan menggunakan CT-scan dalam arah sagital, koronal, aksial menunjukkan terjadinya perluasan dan kepadatan massa tulang dan penebalan pada tulang temporal di daerah glenoid. Massa ankilosis mempunyai gambaran yang khas bila dilihat dari pandangan koronal, dimana gambarannya terlihat seperti bentuk Universitas Sumatera Utara 5a 5b 6 jamur. CT-scan juga dapat memberikan gambaran yang jelas ankilosis yang disebabkan secara ekstra artikular. 2,4 Gambar 5a Gambaran CT-scan ankilosis secara aksial dan 5bsecara koronal. Vasconcelos BCE, Bessa-nogueira RV,Cyproano RV. Treatment of temporomandibular joint ankylosis by gap arthroplasty. Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2006:11:68 Gambar 6 Gambaran ankilosis dengan 3D CT-scan. Malik NA. Textbook of Oral and maxillofacial surgery.2 nd Ed. 2008 : 230

2.6.4 Pemeriksaan dengan Artroskopi