BAB 3 FISIOLOGI PERGERAKAN SENDI TEMPOROMANDIBULA
Berdasarkan hasil penelitian elektromiografi, gerak mandibula dalam hubungannya dengan rahang atas dapat diklasifikasikan sebagai
berikut yaitu : 1.
Gerak membuka 2.
Gerak menutup 3.
Protrusi 4.
Retusi 5.
Gerak lateral
3.1 Gerak membuka
Sepert i sudah diperk irakan, gerak membuka maksimal umumnya lebih kecil daripada kekuatan gigitan maksimal menutup. Muskulus
pterygoideus lateralis berfungsi menarik prosessus kondiloideus ke depan menuju eminensia artikularis. Pada saat bersamaan, serabut posterior
muskulus temporalis harus relaks dan keadaan ini akan diikuti dengan relaksasi muskulus masseter, serabut anterior muskulus temporalis dan
muskulus pterygoideus medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu
horizontal, sehingga prosessus kondilus akan bergerak ke depan sedangkan angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini
berlangsung dengan dibantu gerak membuka yang kuat dari muskulus digastricus, muskulus geniohyoideus dan muskulus mylohyoideus yang
berkontraksi terhadap os hyoideum yang relatif stabil, ditahan pada tempatnya oleh muskulus infrahyoidei. Sumbu tempat berotasinya
Universitas Sumatera Utara
mandibula tidak dapat tetap stabil selama gerak membuka, namun akan bergerak ke bawah dan ke depan di sepanjang garis yang ditarik pada
keadaan istirahat dari prosessus kondiloideus ke orifisum canalis mandibularis
8
.
3.2 Gerak menutup
Penggerak utama adalah muskulus masseter, muskulus temporalis, dan muskulus pterygoideus medialis. Rahang dapat menutup pada berbagai
posisi, dari menutup pada posisi protrusi penuh sampai menutup pada keadaan prosesus kondiloideus berada pada posisi paling posterior dalam
fosa glenoidalis. Gerak menutup pada posisi protrusi memerlukan kontraksi muskulus pterygoideus lateralis, yang dibantu oleh muskulus pterygoideus
med ia lis. Caput mand ibu la akan t etap pada posisi ke depan pada eminensia artikularis. Pada gerak menutup retrusi, serabut posterior
muskulus temporalis akan bekerja bersama dengan muskulus masseter untuk mengemba likan prosesus kondilo ideus ke dalam fosa glenoidalis,
sehingga gigi geligi dapat saling berkontak pada oklusi normal
8
. Pada gerak menutup cavum oris, kekuatan ya ng d ike luarkan
otot pengunya ha n akan d it eruskan terutama melalui gigi geligi ke rangka wajah bagian atas. Muskulus pterygoideus lateralis dan serabut
posterior muskulus temporalis cenderung meng hila ngkan t ekanan dari caput mand ibu la pada saat otot-otot ini berko ntraksi, ya it u dengan
sedikit mendepresi caput selama gigi geligi menggeretak. Keadaan ini berhubungan dengan fakt a bahwa sumbu rotasi mand ibu la akan
me lint as d i sek it ar ramus, d i daerah manapun d i dekat orifisu m canalis mandibular. Wa laupun demik ia n masih diperdebatkan t entang
Universitas Sumatera Utara
apakah a rt ic u la t io t e mp o ro ma nd ibu la me r u p a k a n sendi yang t ahan terhadap stres atau t idak. Hasil-hasil penelitian mutakhir dengan
menggunakan model fotoelastik dan dengan cahaya polarisasi pada berbagai kondisi beban menunjukkan bahwa art iku lasio ini langsung
berperan dala m mekanisme stres
8
.
3.3 Protrusi