Protrusi Retrusi Gambaran Radiografi Gangguan Artikulasi Dari Sendi Temporomandibular

apakah a rt ic u la t io t e mp o ro ma nd ibu la me r u p a k a n sendi yang t ahan terhadap stres atau t idak. Hasil-hasil penelitian mutakhir dengan menggunakan model fotoelastik dan dengan cahaya polarisasi pada berbagai kondisi beban menunjukkan bahwa art iku lasio ini langsung berperan dala m mekanisme stres 8 .

3.3 Protrusi

Pada kasus protrusi bilateral, kedua pro sesus ko ndilo ideus bergerak ke depan dan ke bawah pada eminens ia art ikular is dan gigi geligi akan tetap pada kontak meluncur yang tertutup. Penggerak utama pada keadaan ini adalah muskulus pterygoideus lateralis dibantu oleh muskulus pterygoideus medialis. Serabut posterior muskulus temporalis merupakan antagonis dari kontraksi muskulus pterygoideus lateralis. Muskulus masseter, muskulus pterygoideus medialis dan serabut anterior muskulus temporalis akan berupaya mempertahankan tonus kontraksi untuk mencegah gerak rotasi dari mandibula yang akan memisahkan gigi geligi. Kontraksi muskulus pterygoideus lateralis juga akan menarik discus artikularis ke bawah dan ke depan menuju eminensia artikularis. Daerah perlekatan fibroelastik posterior dari diskus ke fissura tympanosquamosa dan ligamen capsularis akan berfungsi membatasi kisaran gerak protrusi ini 8 .

3.4 Retrusi

Selama pergerakan, kaput mandibula bersama dengan discus artikularisnya akan meluncur ke arah fosa mandibularis melalui kontraksi serabut posterior muskulus temporalis. Muskulus pterygoideus lateralis adalah otot antagonis dan akan relaks pada keadaan tersebut. Otot-otot pengunyahan lainnya Universitas Sumatera Utara akan berfungsi mempertahankan tonus kontraksi dan menjaga agar gigi geligi tetap pada kontak meluncur. Elastisitas bagian posterior discus articularis dan capsula articulatio temporomandibularis akan dapat menahan agar diskus tetap berada pada hubungan yang tepat terhadap caput mandibula ketika prosesus kondiloideus bergerak ke belakang 8 . 3.5 Gerak lateral Pada saat rahang digerakkan dari sisi yang satu ke sisi lainya untuk mendapat gerak pengunyahan antara permukaan oklusal premolar dan molar, prosesus kondiloideus pada sisi tujuan arah mandibula yang bergerak akan ditahan tetap pada posisi istirahat oleh serabut posterior muskulus temporalis sedangkan tonus kontraksinya akan tetap dipertahankan oleh otot-otot pengunyahan lain yang terdapat pada sisi tersebut. Pada sisi berlawanan prosesus kondiloideus dan diskus artikularis akan terdorong ke depan ke eminensia artikularis melalui kontraksi muskulus pterygoideus lateralis dan medialis, dalam hubungannya dengan relaksasi serabut posterior muskulus temporalis. Jadi, gerak mandibula dari sisi satu ke sisi lain terbentuk melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot pengunyahan berlangsung bergantian, yang juga berperan dalam gerak protrusi dan retrusi 8 . Pada gerak lateral, caput mandibula pada sisi ipsilateral, ke arah sisi gerakan, akan tetap ditahan dalam fosa mandibularis. Pada saat bersamaan, caput mandibula dari sisi kontralateral akan bergerak translasional ke depan. Mandibula akan berotasi pada bidang horizontal di sekitar sumbu vertikal yang tidak melintas melalui caput yang ‘cekat’, tetapi melintas sedikit di belakangnya. Akibatnya, caput ipsilateral akan Universitas Sumatera Utara bergerak sedikit ke lateral, dalam gerakan yang dikenal sebagai gerak Bennett 8 . Selain menimbulkan pergerakan aktif, otot-otot pengunyahan juga mempunyai aksi postural yang penting dalam mempertahankan posisi mandibula terhadap gaya gravitasi. Bila mandibula berada pada posisi istirahat, gigi geligi tidak beroklusi dan akan terlihat adanya celah atau freeway space diantara arkus dentalis superior dan inferior 8 . Gambar 4. Otot otot pada mandibula 3 Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Perubahan posisi mandibula pada saat menutup dan membuka mulut 9 Universitas Sumatera Utara 14 BAB 4 GANGGUAN ARTIKULASI TMJ merupakan sendi sinovial, terdiri dari diskus artikularis yang memungkinkan bergerak sebagai engsel dan bergerak meluncur. Kombinasi gerakan yang kompleks ini memungkinkan untuk terjadinya rasa sakit pada saat mengunyah, menelan, dan berbicara. Permukaan artikulasi TMJ ditutupi oleh fibrous connective tissue. Struktur avaskular ini memiliki kemampuan yang kuat untuk menahan perubahan degenerasi dan regenerasi dibandingkan hyaline cartilage dari sendi sinovial. Pada bab ini akan dibahas beberapa penyakit yang termasuk dalam articular disorders antara lain ankilosis, dislokasi mandibula, hiperplasia dan hipoplasia kondiloideus, fraktur kondiloideus. Ankilosis adalah penyatuan yang terjadi pada sendi tulang dan permukaan artikular sehingga menyebabkan terbatasnya kemampuan untuk membuka mulut.