c. Tidak ada kelainan bawaan yang berat.
d. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama nilai Apgar minimal 7.
e. Umur kehamilan 36 minggu.
f. Berat lahir
≥ 2500 gram dan 4000 gram. g.
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum. h.
Bayi dan ibu sehat.
4. Kontra Indikasi Rawat Gabung
Kontraindikasi rawat gabung adalah Prawirohardjo, 2002. hlm. 268 : Pihak ibu :
a. Fungsi kardiorespiratorik yang tidak baik.
b. Eklampsia dan preeklampsia berat.
c. Penyakit infeksi akut dan aktif.
d. Psikosis.
Pihak bayi : a.
Bayi kejang. b.
Bayi yang sakit berat, misalnya penyakit jantung. c.
Bayi yang memerlukan observasi atau terapi khusus. d.
Berat badan lahir sangat rendah. e.
Cacat bawaan, misalnya labioschizis atau palatoschizis. f.
Kelainan metabolik dimana bayi tidak dapat menerima ASI.
Universitas Sumatera Utara
5. Manfaat Rawat Gabung
Manfaat dan keuntungan rawat gabung ditinjau dari berbagai aspek sesuai dengan tujuannya, adalah sebagai berikut : Asrul, 2008. http:www.asramamedika fk
unhas.com a. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau bayinya untuk melakukan perawatan sendiri.
b. Aspek Fisiologis Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya
lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang dialami, dimana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Untuk ibu, dengan menyusui maka akan timbul
refleks oksitosin yang akan membantu proses fisiologis involusi rahim. c.
Aspek psikologis Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat
akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu
merupakan stimulasi yang dibutuhkan oleh bayi.. d.
Aspek edukatif Dengan rawat gabung, ibu terutama yang baru mempunyai anak pertama akan
mempunyai pengalaman yang berguna, sehingga mampu merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit. Selama di rumah sakit ibu akan melihat, belajar, dan mendapat
bimbingan bagaimana cara merawat tali pusat, memandikan bayi, dan sebagainya. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayinya
Universitas Sumatera Utara
setelah pulang dari rumah sakit. Disamping pendidikan bagi ibu, dapat juga dipakai sebagai sarana pendidikan bagi keluarga, terutama suami, dengan cara mengajarkan
suami dalam membantu istri untuk proses diatas. e.
Aspek ekonomi Dengan rawat gabung maka pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi
rumah bersalin terutama rumah sakit pemerintah, hal tersebut merupakan suatu penghematan anggaran pengeluaran untuk pembelian susu formula, botol susu, dot, serta
perawatan lain yang dibutuhkan. Beban perawat menjadi lebih ringan karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri, sehingga waktu terluang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan lain. Lama perawatan ibu menjadi lebih pendek karena involusi rahim terjadi lebih cepat dan memungkinkan tempat tidur digunakan untuk penderita lain. Demikian
pula infeksi nosokomial dapat dicegah atau dikurangi, berarti penghematan biaya bagi rumah sakit maupun keluarga ibu. Bagi ibu juga penghematan oleh karena lama
perawatan menjadi singkat. f.
Aspek medis Dengan pelaksanaan rawat gabung akan lebih mudah mencegah infeksi silang
pada bayi misalnya diare.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Skema 1. Kerangka konsep penelitian hubunngan tingkat pengetahuan dengan
sikap bidan praktek swasta tentang rawat gabung.
15
Tingkat pengetahuan bidan praktek swasta
tentang rawat gabung
Sikap bidan praktek swasta tentang rawat
gabung
Universitas Sumatera Utara