Dasar Hukum Tata Cara Pembuatan e-Faktur

2.1.11 Dasar Hukum

1. UU Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009: Pasal 13 8 UU PPN Tata Cara Pembuatan Faktur Pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. 2. Peraturan Menteri Keuangan : Pasal 19 PMK 151PMK.032013 Tata Cara Pembuatan Faktur Pajak Elektronik lebih lanjut diatur dengan Perdirjen. 3. PERDIRJEN : Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16PJ2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk elektronik. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-17PJ2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 24PJ2012 tantang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak. 4. KEPDIRJEN Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-136PJ2014 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-224PJ2014 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-33PJ2015 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. 5. Pengumuman Direktur Jenderal Pajak Nomor PENG-01PJ2014 tentang Faktur Pajak Berbentuk Elektronik e-Faktur.

2.1.12 Tata Cara Pembuatan e-Faktur

Langkah 1 : Melengkapi Formulir dan persyaratan A. Menyiapkan Surat Permohonan Sertifikat Elektronik  Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani oleh pengurus PKP yang nama tercantum pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak Terakhir. Pengurus KPP wajib menunjukkan :  WNI : KTP Elektronik Asli, Kartu Keluarga KK asli, beserta fotocopy kedua dokumen tersebut.  WNA : Paspor asli, KITASKITAB asli, beserta fotocopi kedua dokumen tersebut.  Softcopy pas foto WNIWNA terbaru yang disimpan ke dalam CD Compact Diskatau media lain. File foto diberi nama : NPWP- Nama Pengurus-nomor KTP  SPT Tahunan Badan dan Bukti Penerimaan Surat atau Tanda Terima Pelaporan SPT Asli B. Menyiapkan Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Pasword  Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password harus diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh Pengurus PKP  Format Surat Permohonan harus sesuai dengan Lampiran 1A Peraturan DJP No. PER-17PJ2014  PKP harus memenuhi syarat agar dapat mengajukan kode aktivasi dan password, yakni telah melakukan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak oleh KPP tempat PKP terdaftar berdasarkan Peraturan DJP 120 PER-05PJ2012 beserta perubahannya dan laporan hasil registrasi ulang atau verifikasi yang menyatakan PKP tetap dikukuhkan atau PKP telah dilakukan verifikasi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK-73PMK.032012 Langkah 2 : Pergi ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan tempat PKP terdaftar A. Pengurus PKP harus secara langsung menyiapkan surat Permohonan Sertifikat Elektronik ke Kantor Pelayanan Pajak petugas KPP tidak menerima Perwakilan pengurus PKP tempat PKP dikukuhkan. B. Petugas KPP menerima Perwakilan untuk Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password jika akan ditandatangani oleh selain pengurus PKP dengan syarat melampirkan surat kuasa C. Penerbitan surat penyetujuan atau penolakan Kode Aktivasi dan Password paling lama 3 tiga hari kerja. Kode Aktivasi dikirim melalui pos ke alamat PKP, password dikirim melalui email ke alamat email PKP yang dicantumkan dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan Password

2.2 Penelitian Terdahulu