Bentuk – bentuk Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi

20

3. Bentuk – bentuk Komunikasi

Dalam proses pengajian qiraat sab’ah bagi jama’ah LBIQ pastinya akan terjadi komunikasi yang melibatkan staff pengajar atau ustadz sebagai komunikator dan jama’ah sebagai komunikan, penyampaian pesan dilakukan secara langsung, tatap muka dan secara lisan. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan dengan mengharapkan feedback atau umpan balik. Dalam hal ini peneliti melihat bentuk komunikasi yang di pakai pada interaksi yang ada, di antaranya : a. Komunikasi Pribadi Interpersonal Communication Dalam komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yakni komunikasi intrapribadi an komunikasi antar pribadi. 1 Komunikasi Intrapribadi Komunikasi intraribadi adalah komunikasin yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia bertanya kapada dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. Sedngkan menurut Deddy Mulyana “ Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri kita sendiri, baik kita sadari atau tidak. Contohnya berfkir. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi pribadi dan komunikasi dalam konteks yang lainnya, meskipun dalam disipin komunikasi tidak dibahas secra rinci dan tuntas. Dengan kata 21 lain komunikasi intrapribadi ini melekat pada komunkasi dua orang, tiga orang dan seterusnya., karena sebelum berkomunikasi dengan diri sendiri mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain hanya saja caranya sering tidak di sadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri. 22 2 Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung 23 atau komunikasi antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan face to face atau melalui medium seperti telefon 24 . Menurut Sasa Djuarsa Sendjaja dan Turnomo Rahardjo: “Komunikasi antar pribadi adalah ”suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Pengertian proses berpacu pada perubahan dan tindakan action yang berlangsung terus menerus. Komunikasi antarpribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi”. 25 22 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Rosdakarya, 2007, Cet.9, h. 80 23 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1991 h. 12 24 Onong Uchana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung : Alumni, 1981, h.48 25 Sasa Djuarsa Sendjaja, Materi Pokok Teori Komunikasi, Jakarta : Universitas Terbuka, 2005, h. 21 22 Joseph A. Devito menjelaskan komunikasi antarpribadi adalah: “Penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberika umpan balik segera. 26 Pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. Komunikasi antarpribadi bersifat dialogis, artinya arus balik terjadi langsung. Komunikator dapat mengetahui tanggapan saat itu juga. Komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif, negatif, berhasil, atau tidak. Jika tidak berhasil maka komunikator dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. 27 Menurut sifatnya, dikutip dari Onong Uchyana dalam bukunya Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi memaparkan bahwa komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua mcam, yakni : a. ”Komunikasi diadik, ialah proses komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dilakukan dalam tiga bentuk yakni percakapan, dialog dan wawancara”. 28 b. ”Komunikasi triadic ialah komunikasi antarpribadi yang perilakunya terdiri dari tiga orang yakni seorang komunikator dan seorang komunikan atau lebih”. 29 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi yaitu komunikasi yang berlangsung secara bertatap langsung Face To Face antara dua orang dengan arus baliknya yang juga bersifat langsung. 26 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia : Kuliah Dasar, Jakarta : Professional Book, 1997, h. 231 27 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi,h. 36 28 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003, cet Ke-3, h. 62-63 29 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 63 23 immadiate feedback, dimana komunikator dapat mengetahui efektif atau tidaknya komunikasi yang sedang berlangsung. b. Komunikasi Kelompok Group Communication Onong mengartikan komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. “Komunikasi kelompok atau Group Communication termasuk komunikasi tatap muka, karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Komunikasi kelompok menimbulkan arus balik langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat sedang berkomunikasi sehingga apabila disadari bahwa komunikasi kurang atau bahkan tidak berhasil, ia dapat segera merubah gayanya.” 30 Adapun karakteristik komunikasi kelompok antara lain : 1 Langsung dan tatap muka 2 Lebih berstruktur 3 Formal 4 Dilakukan secara sengaja 5 Para peserta akan lebih sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Bentuk- bentuk komunikasi kelompok dapat diklasifikasikan ke dalam dua macam, yaitu : 30 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Teori dan Praktek,Bandung: PT. Remaja Rosakarya, 2001 Cet. Ke-3, h. 55 24 1 Kelompok kecil Micro Group Adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal atau dalam komunikasi kelompok komunikator dapat melakukan komunikasi antarpribadi dengan salah seorang anggota kelompok. Contoh: kelompok kecil dalam diskusi, kelompok belajar, seminar dan lain- lain. 2 Kelompok Besar Macro Group Adalah sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antarpribdi kontaik pribadi jauh lebih kurang sulit untuk dilaksanakan, karena terlalu banyaknya orang yang berkumpul, seperti halnya yang terjadi pada acara tabligh akbar, kampanye, dan lain- lainnya. Dalam komunikasi kelompok besar ini sukar terjadi komunikasi antarpribadi. Kecil kemungkinan untuk terjadi dialog seperti halnya pada komunikasi kelompok kecil. c. Komunikasi Verbal Ada satu factor yang jelas membedakan manusia dengan hewan, yaitu kemampuan manusia untuk berkomunikasi secara verbal. Komunkasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan. Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Symbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. 25 Kemampuan menggunakan komunikasi verbal secara efektif adalah penting bagi pengajar dan jama’ah. Dengan aanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku untuk mencapai tujuan. Suatu system kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisi sebagai perankat symbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individu kita. 31 Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Adapun komunikasi tulisan yaitu komunikasi yang disampaikan berupa symbol-simbol. Komunikasi tertulis ini dapat berupa memo, surat, buku petunjuk, gambar, laporan. Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa percakapan interpersonal secara tatap muka atau melalui telepon, radio, televisi dan lain-lain. 32 d. Komunikasi Non Verbal Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi non verbal dapat memberikan penekanan, pengulangan, 31 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h. 96 32 Ibid., h. 97 26 melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah dtafsirkan maksudnya. Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerak tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekaan jarak dan sentuhan atau dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata- kata yang diucapkan atau dituliskan 33 .

C. Qira’at Sab’ah