BAB 3 METODOLOGI
3.1. Desain penelitian
Desain penelitian adalah potong lintang dan bersifat deskriptif analitik.
3.2. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Juni 2010 di Ruang Rawat inap terpadu penyakit dalam dan Ruang ICU RSH.Adam
Malik Medan.
3.3 Populasi penelitian
Populasi adalah semua penderita sepsis . Sampel adalah semua penderita sepsis yang dirawat Ruang rawat
inap terpadu penyakit dalam dan ruang ICU RSUP H. Adam malik Medan. Sebagai kelompok kontrol adalah pasien infeksi yang tidak
mengalami sepsis yang diambil dari ruang rawat inap terpadu penyakit dalam dan ruang ICU RSUP .H. Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.4 . Besar Sampel Perkiraan besar sampel :
N = Z α+ Zβ Sd
2
Keterangan : d
α = 0,05 Zα = 1,96 = 1,96 + 1,036 1,171
2
β = 0,15 Z
β = 1,036 0,8 Sd = Standart deviasi PCT= 1,171
= 4,385
2
d = 0,8 = 19,2
≈ 19 pasang orang jumlah minimal sampel 19 orang
kontrol dan 19 orang pasien sepsis.
3.5 Kriteria yang dimasukkan dan yang dikeluarkan 3.5.1. Kriteria yang dimasukkan
Pasien sepsis berusia diatas 17 tahun
3.5.2. Kriteria yang dikeluarkan
• Sepsis dengan pancreatitis • Sepsis dengan Carcinoma tiroid
• Sepsis dengan HB5 gdl • Sepsis dengan severe trauma
• Sepsis dengan post CABG • Sepsis dengan Ca Paru
• Infeksi jamur
Universitas Sumatera Utara
3.6. Persetujuan setelah penjelasanInformed Consent
Seluruh subjek penelitian dimintakan persetujuan secara tertulis tentang
Kesediaan mengikuti penelitian Informed Consent.
3.7 Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
3.8. Kerangka Operasional Pasien Sepsis
Kadar Procalcitonin
Derajat Keparahan sepsis
Hubungan ? Darah lengkap,
CRP, kultur
Analisa Statistik
Pasien Infeksi non sepsis
Universitas Sumatera Utara
3.9. Cara Kerja 3.9.1.Bahan dan prosedur penelitian
3.9.1.1. Pemeriksaan PCT
• Metode pemeriksaan : ELFA • Persyaratan sampel : Serum, plasma Li Heparin
• Nilai rujukan : 0,05 ngml • Reagen alat : Elecsys BRAHMS PCT COBAS e 601
Pengambilan sampel darah
• Sampel darah diambil dari vena mediana cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan tindakan anti septik dengan alkohol 70 dan
dibiarkan kering. Pengambilan darah sebanyak 6 cc dilakukan dengan menggunakan
dispossible syringe 10 cc yang dibagi atas 2 bagian. Bagian pertama sebanyak 3 cc darah dengan
antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap. Bagian kedua sebanyak 3 cc darah tanpa antikoagulan dan diambil
serumnya untuk pemeriksaan PCT Pengambilan sampel darah dilakukan tanpa memperdulikan hari keberapa pasien dirawat,
dimana apabila ditemukan pasien sepsis maka diambil sampel darahnya dalam waktu 24 jam. Dan pada saat pengambilan
sampel darah , pasien dalam posisi berbaring. Prinsip tes :
Sandwich principle. Total durasi pemeriksaan : 18 menit.
Universitas Sumatera Utara
• Inkubasi 1 : antigen dalam sampel 30uL, suatu antibody spesifik PCT
biotinylated monoclonal dan suatu antibody spesifik monoklonal yang di label dengan kompleks ruthenium
dan bereaksi membentuk kompleks sandwich. • Inkubasi 2 : Setelah penambahan mikropartikel yang dilapisi
streptavidin, kompleks akan menjadi berikatan ke solid phase
melalui interaksi dari biotin dan streptavidin • Campuran reaksi diaspirasi kedalam masuring cell dimana
mikropartikel ditangkap secara magnetic ke permukaan elektroda. Substansi yang tidak berikatan kemudian
dipindahkan dengan Procell. Aplikasi voltase terhadap elektroda akan menginduksi emisi
chemiluminescent yang diukur oleh
photomultiplier. • Hasil ditentukan melalui kurva kalibrasi yang merupakan
instrument spesifik oleh 2-point calibration dan suatu kurva
master yang disediakan melalui barcode reagen.
Nilai PCT ngml • kategori I : 0,05 ngml : Normal
• kategori II : 0,05 ngml - 2 ngml : Infeksi non sepsis • kategori III : 2 ngml - 5 ngml : Sepsis
• Kategori III : 5 – 10 ngml : Sepsis berat • kategori IV : 10 ngml: Syok sepsis
Darah dengan antikoagulan EDTA segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan morfologi darah tepi. Pemeriksaan darah lengkap
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan alat Cell Dyne 3700 dan morfologi ® darah tepi
diidentifikasi dari blood film dengan pewarnaan Giemsa. Pemeriksaan Laju
Endap Darah dilakukan dengan cara Westergren.
3.9.1.2. C-Reactive Protein CRP Metode :
Imunochemiluminescent
Sampel :
Jenis : Serum Plasma EDTA Heparin
Jumlah : 0,2 0,1 ml
Stabilitas : 2-8
o
C : 3 hari : -20
o
C : 2 bulan Catatan
: Sampel lipemik harus dilakukan sentrifuge sebelum diperiksa. Hindari Menggunakan sampel beku ulang
Persiapan Sampel: Sampel harus diencerkan 1:101 dengan CRP sample diluent misal 10 ul serumplasma + 1000 ul CRP
sample diluent
Reagen
Jenis : Reagen C-Reactive Protein DCP
Alat :
Immulite
Prinsip Kerja : Immulite C-reactive Protein adalah pemeriksaan
imunometrik berlabel enzim chemiluminescent yang didasarkan pada
antibodi monoklonal berlabel ligand dan pemisahan oleh fase padat yang dilapisi anti ligand. Sampel yang telah diencerkan, ligand berlabel antibodi
monoklonal anti CRP dimasukkan ke dalam test unit yang mengandung anti ligand dan diinkubasi selama ±30 menit pada suhu 37
o
C dengan
Universitas Sumatera Utara
sekali pengocokan. Selama pengocokan, CRP dalam sampel membentuk komplek sandwich antibodi yang berikatan dengan anti ligand pada fase
padat. Konjugat yang tidak berikatan dibuang pada pencucian berputar, kemudian ditambahkan substrat dan test unit diinkubasi selama 10 menit.
Substrat chemiluminescent, ester phosphate dari adamanthyl dioxetan mengalami hidrolisis dengan adanya
alkaline phosphatase menghasilkan emisi cahaya yang terus menerus jadi memperbaiki presisi dengan
menyediakan jendela pembacaan multipel. Ikatan komplek dan photon yang dihasilkan, diukur dengan luminometer sebanding dengan
konsentrasi CRP dalam sampel
Interpretasi Hasil :
Secara otomatis hasil tampak dilayar komputer dan akan dicetak pada printer.
Hasil dalam satuan ngml Nilai rujukan : 11 mgl
3.9.1.3. KULTUR DARAH DAN GAL DENGAN BACTEC 9050 Prinsip Pemeriksaan: Membiakkan dan menginokulasikan bakteri yang
terdapat pada sample darah pada media agar. Jika terdapat pertumbuhan koloni bakteri, dilakukan identifikasi dan selanjutnya dilakukan uji
kepekaan.
Metode: Kultur Sampel
• Jenis : Darah • Volum : 8-10 ml untuk pasien dewasa, 1-3 ml untuk pasien anak
Universitas Sumatera Utara
• Stabilitas: 24 Jam pada suhu ruang pada media Bactec plus Aerobic
Langkah Kerja
• Persiapan • Prosedur Kerja
Penanganan Sampel
- Disinfeksi penutup botol dengan kapas alkohol 70 - Dengan menggunakan spuilt, masukkan 8-10 ml untuk pasien
dewasa darah ke dalam botol Bactec Plus Aerobic atau 1-3 ml
untuk pasien anak darah ke dalam botol Bactec Peds Plus.
- Masukkan botol ke alat Bactec 9050 - Inkubasi botol fan aerobic selama 5 hari
- Keluarkan botol dari alat Bactec 9050
Inokulasi Sampel
- Dengan menggunakan spuit, ambil 1 ml sampel dari botol yang menunjukan hasil positif kemudian ratakan dengan ose
dilakukan secara aseptis pada permukaan media agar. - Inkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. - Lakukan pewarnaan Gram, identifikasi dan atau uji kepekaan
terhadap koloni tersangka
Catatan : untuk kultur Gal, lakukan konfirmasi dengan test serologi
anti sera terhadap salmonela.
Universitas Sumatera Utara
3.10. Definisi Operasional 3.10.1. Procalcitonin PCT : adalah protein yang terdiri dari 116 asam