Desain penelitian Waktu dan tempat penelitian Populasi penelitian . Besar Sampel Perkiraan besar sampel : Persetujuan setelah penjelasanInformed Consent Etika Penelitian Kerangka Operasional Pasien Sepsis Cara Kerja 1.Bahan dan prosedur penelitian

BAB 3 METODOLOGI

3.1. Desain penelitian

Desain penelitian adalah potong lintang dan bersifat deskriptif analitik.

3.2. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Juni 2010 di Ruang Rawat inap terpadu penyakit dalam dan Ruang ICU RSH.Adam Malik Medan.

3.3 Populasi penelitian

Populasi adalah semua penderita sepsis . Sampel adalah semua penderita sepsis yang dirawat Ruang rawat inap terpadu penyakit dalam dan ruang ICU RSUP H. Adam malik Medan. Sebagai kelompok kontrol adalah pasien infeksi yang tidak mengalami sepsis yang diambil dari ruang rawat inap terpadu penyakit dalam dan ruang ICU RSUP .H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara

3.4 . Besar Sampel Perkiraan besar sampel :

N = Z α+ Zβ Sd 2 Keterangan : d α = 0,05 Zα = 1,96 = 1,96 + 1,036 1,171 2 β = 0,15 Z β = 1,036 0,8 Sd = Standart deviasi PCT= 1,171 = 4,385 2 d = 0,8 = 19,2 ≈ 19 pasang orang jumlah minimal sampel 19 orang kontrol dan 19 orang pasien sepsis. 3.5 Kriteria yang dimasukkan dan yang dikeluarkan 3.5.1. Kriteria yang dimasukkan Pasien sepsis berusia diatas 17 tahun

3.5.2. Kriteria yang dikeluarkan

• Sepsis dengan pancreatitis • Sepsis dengan Carcinoma tiroid • Sepsis dengan HB5 gdl • Sepsis dengan severe trauma • Sepsis dengan post CABG • Sepsis dengan Ca Paru • Infeksi jamur Universitas Sumatera Utara

3.6. Persetujuan setelah penjelasanInformed Consent

Seluruh subjek penelitian dimintakan persetujuan secara tertulis tentang Kesediaan mengikuti penelitian Informed Consent.

3.7 Etika Penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.8. Kerangka Operasional Pasien Sepsis

Kadar Procalcitonin Derajat Keparahan sepsis Hubungan ? Darah lengkap, CRP, kultur Analisa Statistik Pasien Infeksi non sepsis Universitas Sumatera Utara 3.9. Cara Kerja 3.9.1.Bahan dan prosedur penelitian

3.9.1.1. Pemeriksaan PCT

• Metode pemeriksaan : ELFA • Persyaratan sampel : Serum, plasma Li Heparin • Nilai rujukan : 0,05 ngml • Reagen alat : Elecsys BRAHMS PCT COBAS e 601 Pengambilan sampel darah • Sampel darah diambil dari vena mediana cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan tindakan anti septik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Pengambilan darah sebanyak 6 cc dilakukan dengan menggunakan dispossible syringe 10 cc yang dibagi atas 2 bagian. Bagian pertama sebanyak 3 cc darah dengan antikoagulan EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap. Bagian kedua sebanyak 3 cc darah tanpa antikoagulan dan diambil serumnya untuk pemeriksaan PCT Pengambilan sampel darah dilakukan tanpa memperdulikan hari keberapa pasien dirawat, dimana apabila ditemukan pasien sepsis maka diambil sampel darahnya dalam waktu 24 jam. Dan pada saat pengambilan sampel darah , pasien dalam posisi berbaring. Prinsip tes : Sandwich principle. Total durasi pemeriksaan : 18 menit. Universitas Sumatera Utara • Inkubasi 1 : antigen dalam sampel 30uL, suatu antibody spesifik PCT biotinylated monoclonal dan suatu antibody spesifik monoklonal yang di label dengan kompleks ruthenium dan bereaksi membentuk kompleks sandwich. • Inkubasi 2 : Setelah penambahan mikropartikel yang dilapisi streptavidin, kompleks akan menjadi berikatan ke solid phase melalui interaksi dari biotin dan streptavidin • Campuran reaksi diaspirasi kedalam masuring cell dimana mikropartikel ditangkap secara magnetic ke permukaan elektroda. Substansi yang tidak berikatan kemudian dipindahkan dengan Procell. Aplikasi voltase terhadap elektroda akan menginduksi emisi chemiluminescent yang diukur oleh photomultiplier. • Hasil ditentukan melalui kurva kalibrasi yang merupakan instrument spesifik oleh 2-point calibration dan suatu kurva master yang disediakan melalui barcode reagen. Nilai PCT ngml • kategori I : 0,05 ngml : Normal • kategori II : 0,05 ngml - 2 ngml : Infeksi non sepsis • kategori III : 2 ngml - 5 ngml : Sepsis • Kategori III : 5 – 10 ngml : Sepsis berat • kategori IV : 10 ngml: Syok sepsis Darah dengan antikoagulan EDTA segera dilakukan pemeriksaan darah lengkap dan morfologi darah tepi. Pemeriksaan darah lengkap Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan alat Cell Dyne 3700 dan morfologi ® darah tepi diidentifikasi dari blood film dengan pewarnaan Giemsa. Pemeriksaan Laju Endap Darah dilakukan dengan cara Westergren.

3.9.1.2. C-Reactive Protein CRP Metode :

Imunochemiluminescent Sampel : ƒ Jenis : Serum Plasma EDTA Heparin ƒ Jumlah : 0,2 0,1 ml ƒ Stabilitas : 2-8 o C : 3 hari : -20 o C : 2 bulan ƒ Catatan : Sampel lipemik harus dilakukan sentrifuge sebelum diperiksa. Hindari Menggunakan sampel beku ulang ƒ Persiapan Sampel: Sampel harus diencerkan 1:101 dengan CRP sample diluent misal 10 ul serumplasma + 1000 ul CRP sample diluent Reagen Jenis : Reagen C-Reactive Protein DCP Alat : Immulite Prinsip Kerja : Immulite C-reactive Protein adalah pemeriksaan imunometrik berlabel enzim chemiluminescent yang didasarkan pada antibodi monoklonal berlabel ligand dan pemisahan oleh fase padat yang dilapisi anti ligand. Sampel yang telah diencerkan, ligand berlabel antibodi monoklonal anti CRP dimasukkan ke dalam test unit yang mengandung anti ligand dan diinkubasi selama ±30 menit pada suhu 37 o C dengan Universitas Sumatera Utara sekali pengocokan. Selama pengocokan, CRP dalam sampel membentuk komplek sandwich antibodi yang berikatan dengan anti ligand pada fase padat. Konjugat yang tidak berikatan dibuang pada pencucian berputar, kemudian ditambahkan substrat dan test unit diinkubasi selama 10 menit. Substrat chemiluminescent, ester phosphate dari adamanthyl dioxetan mengalami hidrolisis dengan adanya alkaline phosphatase menghasilkan emisi cahaya yang terus menerus jadi memperbaiki presisi dengan menyediakan jendela pembacaan multipel. Ikatan komplek dan photon yang dihasilkan, diukur dengan luminometer sebanding dengan konsentrasi CRP dalam sampel Interpretasi Hasil : Secara otomatis hasil tampak dilayar komputer dan akan dicetak pada printer. Hasil dalam satuan ngml Nilai rujukan : 11 mgl 3.9.1.3. KULTUR DARAH DAN GAL DENGAN BACTEC 9050 Prinsip Pemeriksaan: Membiakkan dan menginokulasikan bakteri yang terdapat pada sample darah pada media agar. Jika terdapat pertumbuhan koloni bakteri, dilakukan identifikasi dan selanjutnya dilakukan uji kepekaan. Metode: Kultur Sampel • Jenis : Darah • Volum : 8-10 ml untuk pasien dewasa, 1-3 ml untuk pasien anak Universitas Sumatera Utara • Stabilitas: 24 Jam pada suhu ruang pada media Bactec plus Aerobic Langkah Kerja • Persiapan • Prosedur Kerja Penanganan Sampel - Disinfeksi penutup botol dengan kapas alkohol 70 - Dengan menggunakan spuilt, masukkan 8-10 ml untuk pasien dewasa darah ke dalam botol Bactec Plus Aerobic atau 1-3 ml untuk pasien anak darah ke dalam botol Bactec Peds Plus. - Masukkan botol ke alat Bactec 9050 - Inkubasi botol fan aerobic selama 5 hari - Keluarkan botol dari alat Bactec 9050 Inokulasi Sampel - Dengan menggunakan spuit, ambil 1 ml sampel dari botol yang menunjukan hasil positif kemudian ratakan dengan ose dilakukan secara aseptis pada permukaan media agar. - Inkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. - Lakukan pewarnaan Gram, identifikasi dan atau uji kepekaan terhadap koloni tersangka Catatan : untuk kultur Gal, lakukan konfirmasi dengan test serologi anti sera terhadap salmonela. Universitas Sumatera Utara 3.10. Definisi Operasional 3.10.1. Procalcitonin PCT : adalah protein yang terdiri dari 116 asam