Hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematik pada observasi awal kelas VII-11 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil kemampuan pemecahan masalah pra penelitian
Interval f
i
f
relatif
f
kumulatif
13 – 18
6 20,7
6 19
– 24 3
10,3 9
25 – 30
2 6,9
11 31
– 36 8
27,6 19
37 – 42
8 27,6
27 43
– 48 2
6,9 29
Jumlah 29
100 Berdasarkan tabel yang telah disajikan, nilai terbesar yang
didapatkan oleh peserta didik adalah 43, sedangkan nilai terkecil yang didapatkan oleh peserta didik adalah 13. Nilai rata-rata kemampuan
pemecahan masalah tersebut adalah 30,81; median 33,125 ; modus 36,5; dan standar deviasi yaitu 10,089 lihat lampiran. Berdasarkan hasil tersebut,
kemampuan pemecahan masalah kelas VII-11 akan terus di teliti hingga mencapai hasil intervensi tindakan yang diharapkan oleh peneliti di dalam
penelitian ini.
2. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan penelitian siklus I ini dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6
– 20 November 2013. Pertemuan pertama pada penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 November 2013. Penelitian siklus I ini akan
dilakukan dengan empat kali pertemuan ditambah satu pertemuan sebagai tes siklus I, dengan alokasi waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan. Pelaksanaan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peneliti di siklus I ini merupakan tindakan yang cukup penting dalam keseluruhan rangkaian proses penelitian.
Hasil yang didapatkan oleh peneliti di dalam siklus I ini akan dijadikan
sebagai bahan refleksi kelanjutan penelitian ini, yaitu tindakan-tindakan di siklus II.
Selain itu, peneliti juga akan menjadikan hasil penelitian di siklus I ini sebagai dasar dalam merevisi bahan ajar yang telah dibuat. Revisi tersebut
digunakan dalam rangka menyempurnakan bahan ajar yang telah dibuat, sehingga sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan tidak terdapat
kesalahan di dalam bahan ajar tersebut. Materi yang akan diberikan pada pelaksanaan siklus I ini adalah persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel. Berikut adalah tahapan pelaksanaan siklus I :
a. Tahapan Perencanaan
Pada tahapan ini, peneliti mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian di sekolah. Peneliti memulai dengan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual penyempurnaan, lembar validasi bahan ajar berbasis
pendekatan kontekstual, dan instrument soal tes kemampuan pemecahan masalah untuk siklus I. Selain itu, peneliti juga membuat perangkat penelitian
lain yang menunjang penelitian yang akan dilakukan, yaitu lembar observasi guru, lembar observasi peserta didik, lembar observasi teman sejawat, lembar
jurnal harian siswa, lembar pedoman wawancara, catatan lapangan, serta alat dokumentasi.
Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dilakukan oleh peneliti berdiskusi dengan dosen pembimbing serta guru pengampu mata
pelajaran matematika di sekolah. Hal ini dilakukan, agar mengefektifkan waktu pembelajaran sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma di
dalam proses pembelajaran serta meminimalisir aktivitas peserta didik yang tidak berkaitan dengan proses pembelajaran matematika di kelas. Setelah
pembuatan RPP selesai, peneliti membuat bahan ajar berbasis pendekatan kontekstual yang akan diberikan kepada peserta didik. Pembuatan bahan ajar
tersebut disesuaikan dengan materi ajar dan RPP yang telah disesuaikan dengan karakteristik pendekatan kontekstual, dimana peserta didik akan
memahami sebuah permasalahan didasarkan pada sebuah konteks.
Bahan ajar yang dibuat oleh peneliti bukan hanya bahan ajar yang akan digunakan pada siklus I, melainkan keseluruhan bahan ajar yang akan
digunakan pada pelaksanaan penelitian. Hal ini dilakukan, karena pembuatan bahan ajar memerlukan waktu yang tidak sebentar, sehingga membutuhkan
ketersediaan waktu yang cukup. Setelah pembuatan bahan ajar selesai dilakukan, peneliti meminta beberapa orang validator untuk memvalidasi
bahan ajar yang telah dibuat. Hasil validasi ini akan digunakan sebagai referensi peneliti dalam merevisi bahan ajar yang telah dibuat. Validasi bahan
ajar tersebut dilakukan kepada dosen pembimbing, dosen ahli, serta guru pengampu mata pelajaran matematika di MTsN Tangerang II Pamulang.
Bahan ajar yang telah selesai diperbaiki berdasarkan hasil validasi yang diperoleh, kemudian dibagikan kepada setiap peserta didik. Guru
pengampu mata pelajaran matematika bertindak sebagai observer peneliti di dalam proses penelitian. Lembar observasi guru, lembar observasi peserta
didik diisi oleh observer pada saat pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan diisi oleh peneliti selama proses pembelajaran dikelas untuk
mencatat hal-hal unik atau kejadian-kejadian yang ada. Proses penelitian yang dilakukan memerlukan dua orang sebagai
observer. Orang pertama yang bertindak sebagai observer adalah guru pengampu mata pelajaran, sedangkan orang kedua yaitu teman sejawat.
Teman sejawat bertugas dalam mengisi lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti berkaitan dengan proses pembelajaran dengan menggunaan
bahan ajar di dalam kelas. Lembar jurnal harian diisi oleh peserta didik di akhir pembelajaran setiap 2 kali pertemuan sekali seminggu sekali. Lembar
pedoman wawancara dibuat oleh peneliti sebagai dasar dalam pelaksanaan wawancara yang akan dilakukan kepada guru peengampu mata pelajaran dan
peserta didik. Catatan lapangan diisi oleh peneliti di setiap pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan berisikan catatan-catatan peneliti terhadap
kejadian-kejadian di kelas yang tidak dapat tercantum di dalam lembar observasi. Alat dokumentasi dipersiapkan oleh peneliti digunakan untuk