Analisa Data Definisi operasional Kerangka Operasional

4. Riwayat operasi besar 3 bulan 5. Sedang dalam kehamilan atau menderita penyakit keganasan

6. Cara kerja

- Seluruh subjek penelitian dimintakan persetujuan secara tertulis tentang kesediaan mengikuti penelitian informed consent. - Dicatat data demografi dan data klinis subjek penelitian. - Dilakukan pengambilan sampel darah setelah subjek penelitian menjalani puasa 8-10 jam untuk pemeriksaan penyaring hemostasis meliputi masa protrombin, masa tromboplastin parsial teraktivasi, kadar fibrinogen dan D-dimer.

3.8. Analisa Data

- Data kuantitatif ditampilkan dalam bentuk mean ± SD - Data kategorikal ditampilkan dalam bentuk jumlah dan persentase - Uji Chi-Square digunakan untuk perbandingan data kategorikal - Uji t tidak berpasangan digunakan pada perbandingan data parametrik - Hasil analisa statistik memiliki kemaknaan jika nilai p 0,05 - Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

3.9. Definisi operasional

a. DM tipe 2 : Keluhan klasik diabetes + KGD sewaktu ≥ 200 mgdl atau KGD puasa ≥ 126 mgdl. Suhartono : Hiperkoagulasi Pada Penderita Ulkus Kaki Diabetika, 2009 USU Repository © 2008 - Dalam 2 masa pemeriksaan : KGD sewaktu ≥ 200 mgdl atau KGD puasa ≥ 126 mgdl. b. Ulkus kaki diabetik : Adanya manifestasi ulkus pada kaki penderita DM tipe 2. c. Derajat keparahan ulkus kaki diabetik menurut Wagner 10 Grade 1 : ulkus superfisial tanpa terlibat jaringan dibawah kulit Grade 2 : ulkus dalam tanpa terlibat tulang pembentukan abses. Grade 3 : ulkus dalam dengan selulitisabses atau osteomielitis Grade 4 : gangren lokal Grade 5 : gangren luas melibatkan keseluruhan kaki d. Pemeriksaan penyaring hemostasis 13 Pemeriksaan laboratorium : aPTT, PT, kadar fibrinogen dan D-dimer. e. Hiperkoagulasi 46 Bila satu atau lebih dari hasil pemeriksaan hemostasis dengan nilai : Rasio aPTT 0,8 x nilai kontrol, rasio PT 0,8 x kontrol, INR 0,9, kadar D-dimer 500 ngdl, kadar fibrinogen 400 mgdl. f. Hipokoagulasi : Bila ada satu atau lebih kelainan hemostasis dengan rasio aPTT 1,2 x nilai kontrol, rasio PT 1,2 x kontrol, INR 1,3, fibrinogen 150 mgdl. g. Status DIC : Bila didapati adanya status hipokoagulasi disertai dengan trombosis. Suhartono : Hiperkoagulasi Pada Penderita Ulkus Kaki Diabetika, 2009 USU Repository © 2008 h. Kondisi penyerta Keadaan fisik atau penyakit yang juga dijumpai pada penderita saat dilakukan pegumpulan data.

3.9 Kerangka Operasional

Subjek penelitian : Penderita Ulkus kaki Diabetik Pemeriksaan Hemostasis aPTT, PTINR, kadar fibrinogen dan D-dimer Pencatatan data demografi data klinis Anamnese + Pemeriksaan fisik Kontrol : Penderita DM tanpa Ulkus Penderita DM tipe 2 Kriteria inklusi eksklusi STATUS HEMOSTASIS Suhartono : Hiperkoagulasi Pada Penderita Ulkus Kaki Diabetika, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN