b. Memberikan kesempatan kepada responden untuk segera
memperbaiki kesalahan dari data menantang suatu penafsiran yang barangkali salah.
c. Memberikan kesempatan bagi responden agar dapat memberikan data
tambahan karena dengan memberikan konsep tulisan peneliti, responden barangkali akan mengingat lagi hal-hal lain yang belum
terpikirkan pada waktu yang lalu.
d. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mencatat persetujuan
atau keberatan responden sehingga, jika terjadi persoalan, misalnya keberatan dari pihak responden, di kemudian hari dijadikan bukti
tertulis yang dapat diandalkan.
e. Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengikhtisarkan hasil
perolehan sementaranya yang memudahkannya untuk melangkah kepada analisis data.
f. Memberikan kesempatan bagi responden untuk mengadakan
penilaian terhadap keseluruhan kecukupan data secara menyeluruh
dan mengeceknya dengan data dari pihak dirinya sendiri. Moleong,
2007:327-336
3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini memiliki lokasi yang menjadi lapangan penelitian dari penulis serta waktu berlangsungnya penelitian ini, adapun lokasi dan
waktunya sebagai berikut :
3.2.6.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di sejumlah hiburan dangdut dalam acara hajatan terpilih yang berada dalam
cakupan wilayah kota Bandung.
3.2.6.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung dan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan kurun waktu penelitian selama 6 Enam bulan
terhitung mulai bulan Februari 2012 sampai Juli 2012, dengan time schedule atau waktu penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.4 Waktu Penelitian 2012
No Kegiatan
Bulan Februari
Maret April
Mei Juni
Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi
Pengamatan Lapangan
2. Pengajuan
Judul Skripsi 3.
Diskusi awal dengan dosen
pembimbing 4.
Penyusunan Bimbingan
Bab I 5.
Penyusunan Bimbingan
Bab II
6. Penyusunan
Bimbingan Bab III
7. Seminar UP
No. Kegiatan
Bulan februari
Maret April
Mei Juni
Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8. Revisi
9. Penelitian
Lapangan wawancara
penelitian 10.
Penyusunan Bimbingan
Bab IV 11.
Penyusunan Bab V
12. Penyusunan
Keseluruhan Draft
13. Sidang Skripsi
Sumber : Peneliti, 2012
184
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka, peneliti dapat mengemukakan beberapa hal yang ditarik sebagai kesimpulan-kesimpulan dari
uraian yang telah dijabarkan sebelumnya.
5.1 KESIMPULAN
1.
Daya Tarik Fisik seorang penyanyi dangdut dalam saweran pada
hiburan di kota Bandung, dalam penelitian ini pada acara hajatan memang tidak dapat dipungkiri harus cantik, tampan, komunikatif
dengan penontonnya dan memiliki suara yang bagus serta berpenampilan menarik dengan cara cara berbusana yang tetap
memperhatikan situasi dan kondisi serta etika yang berlaku di tempat hiburan tersebut berlangsung. Karena daya tarik fisik tersebut
merupakan faktor utama yang pertama dilihat dari seorang penyanyi oleh penontonnya, sehingga apabila memenuhi kriteria tersebut
penonton akan dengan sukarela memberikan uang saweran pada penyanyi tersebut.
2.
Kesamaan, diantara penyanyi sebagai komunikator dan penonton atau
penyawer sebagai komunikan merupakan faktor yang menjadi ketertarikan antar keduanya. Seseorang yang sama-sama memiliki
kegemarannya terhadap musik dangdut, bernyanyi dan bergoyang layaknya seorang penyanyi dalam suatu acara hajatan atau resepsi,
tentu akan terjalin sebuah komunikasi yang memuaskan. Sehingga dengan adanya faktor kesamaan tersebut membuat hati penontonnya
bahagia dengan memberikan sejumlah uang saweran sebagai bentuk kebahagiaannya.
3.
Keakraban, yang terjalin antara penyanyi dengan penontonnya suatu
faktor yang tentunya mempengaruhi penonton untuk menyawer seorang penyanyi tersebut. Karena jelas sudah bahwa komunikan
dalam hal ini penonton sangat menyukai seorang penyanyi yang mampu dan berhasil mendekatkan dirinya dengan penonton sehingga
hubungan yang terjalin diantara keduanya erat dan tentunya mendapat respon positif dari penontonnya. Respon positif tersebut ditunjukkan
penonton dalam bentuk penerimaan, kebahagiaan dan tentunya saweran. Namun beda halnya dengan keakraban yang terjalin oleh
ikatan keluarga atau relasi, keakraban tersebut bagi sebagian penonton tidak ditanggapi dengan berakhir pada pemberian saweran karena
dengan alasan-alasan tertentu. Ini membuktikan bahwa keakraban yang terjalin antara penyanyi dangdut dengan penonton secara spontan atau
alamiah terjadi pada saat acara berlangsung akan lebih mendapatkan respon positif dan simpati yang lebih.
4.
Dengan demikian, daya tarik penyanyi dangdut dapat muncul baik
disadari maupun tidak, dilihat dari penampilan pertama yaitu cantik, tampan, suara yang bagus juga kostum yang menarik yang tentunya
disesuaikan juga dengan situasi dan kondisi. Dengan adanya daya tarik
fisik tersebut kita mencoba untuk mengenal satu sama lain dengan mencari atau menemukan kesamaan-kesamaan seperti suka akan selera
yang sama yaitu suka akan musik dangdut, suka menyanyi dan berjoget atau bergoyang. Dengan memunculkan kesamaan tersebut,
maka akan muncul suatu keakraban menerima dan mengakui antara satu sama lain yang tidak ada batasan, dan tidak mengenal status dan
lainnya. Sehingga dari ketiga faktor diatas daya tarik fisik, kesamaan dan keakraban menjadikan seorang penonton akan menunjukkan
ketertarikannya pada seorang penyanyi dengan melayangkan atau memberikan saweran sebagai ungkapan rasa senang dan bahagia atas
terpenuhinya suatu kepuasan batin penonton oleh seorang penyanyi dangdut.
5.2 SARAN
5.2.1 Saran Untuk Penyanyi
1. Cantik, tampan dan penampilan kostum yang menarik memang
yang menjadi pusat perhatian penonton untuk menyawer, namun sebagai seorang penyanyi tentu harus mengutamakan kualitas
suara dan bernyanyi dengan sebaik mungkin dengan pembawaan yang komunikatif pada penampilannya.
2. Goyangan dalam musik dangdut memang perlu, namun tetap
harus memperhatikan situasi dan kondisi. Menjadi seorang penyanyi dangdut tidak harus bergoyang yang seronok tapi
bergoyang yang sewajarnya dengan mengikuti hentakan iramanya, itulah dangdut.
3. Kostum dalam setiap aksi panggung pasti harus diperhatikan,
tidak harus terbuka atau minim namun nyaman dan sopan lebih terhormat. Pilihlah kostum yang up to date terkini tidak
ketinggalan jaman, dan hindari pemakaian kostum yang “mencolok”. Buatlah image kesan penyanyi dangdut yang
elegan bukan norak atau kampungan. 4.
Jagalah attitude sikap selama berada di lokasi acara, baik di atas panggung maupun di bawah panggung. Karena meskipun
kebanyakan penyanyi dalam acara hajatan adalah penyanyi daerah atau lokal, namun tetap saja di mata penonton seorang penyanyi
adalah sosok artis yang menjadi pusat perhatian.
5.2.2 Saran Untuk Masyarakat
1. Hormatilah dan hargailah seorang penyanyi dangdut dalam suatu
acara hiburan, khususnya acara hajatan. Karena dari pengamatan yang dilakukan peneliti, banyak terjadi pelecehan-pelecehan dari
penonton kepada penyanyi. 2.
Hormatilah dan hargailah penonton atau tamu undangan yang hadir pada acara hajatan tersebut, karena hiburan dangdut yang
disuguhkan tidak ditujukan pada salah satu orang saja namun siapa saja yang pada kesempatan itu hadir.
3. Dalam proses menyawer penyanyi diatas panggung, sebaiknya
tertib dan tidak ramai-ramai naik ke atas panggung. Karena dikhawatirkan akan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
4. Tidak memandang rendah kepada penyanyi dangdut, karena
tanpanya hiburan tidak akan berarti.
5.2.3 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
1. Pengamatan mengenai daya tarik penyanyi dangdut, disarankan
lebih spesifik dan mendalam di dalam pembahasan, misalkan : mengkaji sikap atau perilaku seorang penyanyi dangdut,
komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan oleh penyanyi dangdut dan lain sebagainya.
2. Meneliti tindakan yang dilakukan oleh penggagas-penggagas
musik dangdut sebagai follow up serta evaluasi dan peningkatan kualitas penyanyi dan musik dangdut.
3. Untuk memperjelas data yang diperoleh, disarankan untuk lebih
membaca referensi-referensi dari berbagai literatur baik buku dalam negeri maupun luar negeri sebagai tambahan yang lebih
luas dan mendalam.
189
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Budyatna, M. dan Nina Mutmainnah. 2004. Komunikasi Antarpribadi FISIP-UT. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Cangara, H. Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Daryanto. 2011. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Sejarah dan
Budaya, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.
19781979. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Jawa Barat
.
Devito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tangerang Selatan:
Kharisma Publishing Group
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung
______________________. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.
Yogyakarta: Kanisius
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: Erlangga
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi suatu pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
______________. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
My, Rudy. 2008. Panduan Olah Vokal. Yogyakarta: Medpress. Raharjo, Agung S.S. 2009. Buku Kantong Sosiologi SMA IPS.
Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Peneltian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Sendjaja, Sasa Djuarsa Dkk. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Universitas Terbuka
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada
Sugiyono. 2012. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV Alfabeta Suseno, Dharmo Budi. 2006. Dangdut Musik Rakyat. Yogyakarta: Kreasi
Wacana.
Tim Guru Indonesia. 2011. Target Nilai Rapor 10 kupas habis semua pelajaran SMPMTS kelas VII. Jakarta: PT Wahyumedia
Tim Mitra Guru. 2007. Sosiologi. Jakarta: Erlangga Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
2. Sumber Lain
Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi III.2003. Jakarta: Balai Pustaka Admin.
2011. Pengertian
Interaksi Sosial.
Melalui http:belajarpsikologi.compengertian-interaksi-sosial010412
______. 2011.
Tips Tampil
Seksi dan
Memikat. Melalui
http:www.tipsmu-tipsku.com201111tips-tampil-seksi-dan- memikat.html 220712
Arjun. 2010.
Beberapa Jenis
Musik Dangdut.
Melalui http:gangarjun.blogspot.com140612
Artikata.com. Definisi Attraction. Melalui http:www.artikata.comarti- 12510-attraction.html250312
___________. Definisi Gengsi. Melalui http:artikata.comarti-328426- gengsi.html 230712