5. Mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Dalam prinsip
komunikasi, ketika pihak komunikan menerima pesan atau informasi, berarti komunikan telah mendapat pengaruh dari
proses komunikasi. Sebab pada dasarnya, komunikasi adalah sebuah fenomena, sebuah pengalaman. Setiap pengalaman akan
memberi makna pada situasi kehidupan manusia, termasuk memberi makna tertentu terhadap kemungkinan terjadinya
perubahan sikap.
6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu.
Berbicara dengan teman mengenai acara hari ulang tahun, berdiskusi mengenai olahraga, bertukar cerita-cerita lucu adalah
merupakan pembicaraan untuk mengisi dan menghabiskan waktu. Di samping itu juga dapat mendatangkan kesenangan,
karena dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan suasana rileks, ringan dan menghibur
dari semua keseriusan berbagai kegiatan sehari-hari.
7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi. Artinya,
dengan komunikasi antarpribadi dapat dilakukan pendekatan secara langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan
menimbulkan kesalahan interpretasi.
8. Memberikan bantuan konseling. Ahli-ahli kejiwaan, ahli
psikologi klinis
dan terapi
menggunakan komunikasi
antarpribadi dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Dalam kehidupan sehari-hari, di
kalangan masyarakat pun juga dapat dengan mudah diperoleh contoh yang menunjukkan fakta bahwa komunikasi antarpribadi
dapat dipakai sebagai pemberian bantuan konseling bagi orang lain yang memerlukan. Misalnya seorang remaja yang saling
“curhat”. Suranto, 2011:19-22
Tujuan-tujuan yang diintregrasikan dalam komunikasi antar pribadi memiliki fungsi-fungsi didalamnya.
2.1.2.6 Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
Dalam komunikasi antarpribadi memiliki fungsi-fungsi yang dijadikan sebagai proses perolehan atau pencapaian dari tujuan, dan fungsi
komunikasi antarpribadi.
Komunikasi antarpribadi KAP memiliki dua fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan. Untuk jelasnya,
berikut uraian fungsi komunikasi antarpribadi.
1. Fungsi Sosial
Untuk kebutuhan biologis dan psikologis .
Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan
hidup. Kita
perlu dan
harus berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan
kebahagiaan. Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan meningkatkan
kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga,
bahkan iri hati dan kebencian. Melalui komunikasi kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan
membandingkannya antara perasaan yang satu dengan perasaan yang lain.
Mengembangkan hubungan timbal balik. Komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-
reaksi yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan baik secara verbal atau nonverbal, seseorang
penerima
bereaksi dengan
jawaban verbal
atau menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi
lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. Jadi, hubungan timbal balik
ini berfungsi sebagai unsur pemerkaya, pemerkuat KAP sehingga harapan-harapan dalam proses komunikasi
menjadi sungguh-sungguh terjadi. Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu diri
sendiri. Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita,
aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan. Pembentukan konsep
diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi
yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan
dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita
sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.