Diagram Alir Flowmap Entity Relationship Diagram ERD Komponen Sistem Components Batas Sistem Boundary Lingkungan Luar Sistem Environments Penghubung Interface Sistem Masukan Input Sistem Keluaran Output Sistem

xv DAFTAR SIMBOL

1. Diagram Alir Flowmap

No Simbol Keterangan 1 2 3 4 5 6 Dokumen Menunjukan dokumen sebagai masukan keluaran baik secara manualmelaui kompuiter Proses Manual menunjukan proses yang dikerjakan secara manual Operasi Komputerisasi Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer Penyimpanan Dokumen Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual Penghubung Konektor Digunakan sebagai penghubung ke dalam halaman berbeda Aliran Data Menunjukan aliran data antar proses xvi

2. Entity Relationship Diagram ERD

No 1 2 3 Simbol Keterangan Data Entitas Segala sesuatu baik yang nyata maupun abstrak yang datanya akan direkam Relasi Menunjukan adanya hubungan antar sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas berbeda Aliran Data Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas dengan atribut Data Entitas Lemah Entitas yang kemunculannya tergantung dari entitas lain yang lebih kuat 4 5 Atribut Menyatakan kumpulan elemen data yang membentuk suatu entitas xvii

3. Data Flow Diagram DFD

Simbol Keterangan Proses Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya Terminator Mewakilii entitas luar dimana sistem berkomunikasi Penyimpanan Untuk memodelkan kumpulan datapaket data Aliran Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem dimana sistem penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data No 1 2 3 4 xviii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Tampilan Antar Muka.....................................................................164 Lampiran B Listing Program ..............................................................................174 Lampiran C Hasil Kuesioner ...............................................................................195 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pembelian dan penjualan merupakan kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan. Pembelian akan menambah jumlah persediaan, sedangkan penjualan akan menguranginya. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan merupakan inti kegiatan perusahaan. Informasi yang dihasilkan akan membantu dalam memutuskan jumlah persediaan yang akan dibeli, maupun jumlah yang tersedia untuk dijual, serta mengontrol dan mengawasi jumlah aset persediaan perusahaan. Di samping sebagai salah satu fungsi pelayanan, pengolahan data hadir untuk memenuhi tuntutan manajemen. Sistem informasi yang baik senantiasa dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi serta dapat menghasilkan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, saat ini sistem yang ada pada PT.Bineatama Kayone Lestari masih sederhana. Pengolahan datanya masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel secara sederhana dan tidak adanya aplikasi pengolahan database yang berfungsi untuk menyimpan data barang yang cukup banyak, yang jika menggunakan aplikasi yang ada harus dibuat dengan banyak form dan folder-folder data. Mengacu pada permasalahan di atas, maka pada PT. Bineatama Kayone Lestari dibutuhkan sistem informasi yang dapat membantu bagian pengolahan persediaan dan pengolahan transaksi pembelian dan penjualan. Diharapkan dengan adanya sistem yang sedang di rancang ini dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan serta keakuratan data yang diolah. Berdasarkan izin dari direktur perusahaan PT.Bineatama Kayone Lestari yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian mengenai persediaan dan penjualan, maka dengan adanya izin tersebut akan dibangun sistem dengan judul ” SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN DI PT. BINEATAMA KAYONE LESTARI ”

1.2 Rumusan Masalah

. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu bagaimana membangun sistem informasi persediaan dan penjualan di PT.Bineatama Kayone Lestari. 1.2 Maksud dan Tujuan Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasiprogram yang nantinya akan menjadi alat pengolahan data di PT.Bineatama Kayone Lestari. Tujuan yang akan dicapai dari pembutan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : 1. Membantu karyawan dalam pengolahan data persediaan dan penjualan sehingga lebih mudah dan lebih akurat, 2. Membantu karyawan bagian pembelian bahan baku, gudang dan penjualan hasil produksi dalam pengolahan data, 3. Mencegah hilangnya data karena hilangnya berkas-berkas atau rusak karena termakan usia, 4. Memberikan laporan secara periodik dan berkala dengan cepat dan akurat.

1.4 Batasan MasalahRuang Lingkup kajian

Dengan keterbatasan waktu dan agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan, maka Penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Program pengolahan data ini hanya digunakan di lingkungan PT.Bineatama Kayone Lestari.

2. Sistem yang akan dibangun merupakan sistem informasi berbasis client- server. 3. Penjualan hanya dilakukan pada barang hasil produksi. 4. Proses – proses yang ada yaitu : Pembelian bahan baku dan penjualan barang jadi 5. Data yang diolah yaitu : Data supplier, data bahan baku, data pembelian, data barang jadi, data penjualan dan data konsumen. 6. Sistem yang dibangun dapat menghasilkan informasi dalam hal ini laporan perhari, perbulan dan tahunan yang tercetak dan berbentuk grafik. 7. Database menggunakan SQL Server 2000 dan aplikasi pembangun menggunakan Borland Delphi 7.0. 8. Model proses dan data menggunakan DFD Data Flow Diagram dan ERD Entity Relationship Diagram.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah atau penelitian yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Metodologi yang digunakan oleh penulis adalah : 1. Tahap Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data bagi penelitian dalam penulisan tugas akhir ini digunakan teknik-teknik sebagai berikut: a. Studi Pustaka Sebagai bahan dasar acuan maka penulis melakukan studi kepustakaan yaitu metode pengumpulan data dari berbagai buku referensi sebagai perbandingan yang saling berhubungan dengan permasalahan. b. Studi Lapangan Studi lapangan adalah merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara dan observasi b.1 Observasi Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dan pencatatan data oleh pengumpul data terhadap peristiwa System Enginering Analisis Desain Coding Testing Maintenance yang diselidiki pada objek penyusunan. Dalam melakukan observasi penulis melakukan beberapa pengamatan terhadap sistem kerja, proses pengolahan data yang sedang berjalan b.2 Wawancara Wawancara yaitu pengumpulan datanya yang dilakukan dengan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung. Penulis mengumpulkan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan karyawan perusahaan terkait yang terlibat langsung dalam penelitian. 2. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak Metode yang digunakan untuk membangun sistem informasi persediaan dan penjualan yang terintegrasi yaitu model proses waterfall, adapun model proses waterfall adalah sebagai berikut. Gambar 1.1 Model Sekuensial Linear Waterfall [1] a. System Information Engineering Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, atau penelitian dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan dan pengembangan sistem informasi. b. Analysis Merupakan tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembangunan sistem informasi pesediaan dan penjualan yang berbasis client server. c. Design Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dan dimengerti dan diinginkan oleh user. d. Coding Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu, dalam penelitian ini bahasa Delphi yang digunakannya e. Testing Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. f. Maintenance Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan – perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user, atau tahap ini adalah tahap perawatan terhadap perangkat lunak yang telah dibangun dan nantinya dapat dikembangkan lagi.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum laporan penelitian yaitu berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian. BAB II. LANDASAN TEORI Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya. BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini berisi analisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang akan disimulasikan serta model matematik untuk analisisnya dan berisi perancangan dari sistem yang akan dibangun. BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metodeteknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bineatama Kayone Lestari BKL merupakan salahsatu perusahaan industry yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu, perdagangan umum dan pengembangan bibit yang didirikan pada tanggal 2 April 1993 dengn pendiri sekaligus presiden komisaris perusahaan adalah Bapak Deni Wijaya seorang pengusaha asal Bandung. PT.Binea Kayone Lestari beralamat di jalan rajapolah KM 7 Indihiang Tasikmalaya 46156 – Jawa Barat, lokasi industry PT.Bineatama Kayone Lestari cukup strategis dipandang dari letaknya dekat dengan sumber bahan baku, dimana kayu Albasiah yang diolah menjadi Bare Core merupakan produk unggulan yang diperoleh dari hasil hutan rakyat sekitar tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Majenang, yang didukung oleh 600 supplier kayu dan ribuan petani kayu yang tersebar diwilayah jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada tanggal 23 April 2006 ada kunjungan dari Mentri kehutanan RI dalam Rangka peninjauan program pembibitan kayu Albasiah PT.Bineatama Kayone Lestari BKL yang bekerja sama dengan PT.Perhutani dan masnyarakat di sekitar wilayah Tasikmalaya. PT.Bineatama Kayone Lestari memiliki luas areal sebesar 47.650 m2, dengan panjang 230 m dan lebar 220 m. pada luas tersebut dipakai sebagai bangunan pabrik, perkantoran, gudang, jalan, mess karyawan, sarana ibadah Mesjid dan peralatan penyimpanan bahan baku. Perusahaan ini pada awalnya didirikan bertujuan untuk mengolah kayu sengon menjadi produk yang dapat di unggulkan dan berkualitas. Pada awalnya Perusahaan ini bergerak dalam bidang Sawmill, Produk Pintu Engineering, Papan Laminasi, Pinus Finger Joint, Bare Core, Plywood, Block Board dan yang masih berproduksi sampai saat ini adalah Bare Core. Pangsa pasar dari produk yang dihasilkan PT.Bineatama Kayone Lestari cukup besar meliputi Negara di Asia seperti : Taiwan, China, Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, ekspor terbesar ke Negara Taiwan dan Korea. Jaringan selama ini terbangun baik dengan pemerintah, masyarakat dan mitra perusahaan lainnya senantiasa terus terpelihara, sehingga memberikan kepercayaan dan keyakinan untuk terus melakukan pengembangan perusahaan.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

DEPARTEMEN KEUANGAN DEPARTEMEN MARKETING DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN LOGISTIK DEPARTEMEN PERSONALIA DEPARTEMEN TEKNIK GENERAL MANAGER DIREKTUR PRESIDEN KOMISARIS Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2.1 Uraian Tugas

PT.Bineatama Kayone Lestari perusahaan milik Perorangan, dalam perusahaan ini kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan dipegang oleh Presiden Komisaris yang mempunyai wewenang tertinggi untuk setiap anggaran perusahaan. Untuk kegiatan oprasional perusahaan dipimpin oleh Direktur yaitu bertugas untuk memimpin terhadap kelancaran aktivitas perusahaan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan yang ditentukan oleh presiden komisaris serta untuk menentukan garis kebijaksanaan yang berkaitan dengan oprasional dan keuangan perusahaan. Direktur bertanggung jawab pada presiden komisaris. Direktur dibantu oleh General Manager yang bertugas untuk mengembangkan dan menjabarkan tujuan perusahaan kedalam rencana induk perusahaan Corporate Plan serta melakukan kajian strategis pengembangan produksi agardapat meningkattkan daya saing perusahaan. General Manager bertanggung jawab kepada direktur. Untuk kelancaran perusahaan General Manager dibantu oleh beberapa departemen yaitu : 1. Departemen Produksi, mempunyai beberapa staff bagian yaitu : Kepala Produksi, Kepala Regu, Kepala Unit, Administrasi serta Quality Control. 2. Departemen Teknik, membawahi bagia Maintenance, Preventif Maintenance, DBT, Genset dan Elektrik. 3. Departemen Personalia dan Umum, membawahi bagian pembinaan pengembangan SDM HRD, Pelayanan dan Upah, Administrasi dan Absensi, KBS kebersihan, Armada dan Satpam. 4. Departemen keuangan, mempunyai beberapa staff yaitu Akunting, Kasir dan Operator Entry Data. 5. Departemen Marketing Pemasaran, mempunyai beberapa staff yaitu PPC, Eksport dan Administrasi. 6. Departemen Logistik, mempunyai beberapa staff bagian yaitu Gudang Spare Part, Tally, Palet, Stok Basah dan pengadaan. Setiap Departemen dipimpin oleh seorang Kepala Departemen yang bertanggung jawab kepada General Manager, serta mempunyai fungsi dan wewenang yang berbeda sesuai dengan tanggung jawabnya. 2.3 Tinjauan Teori 2.3.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: ”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. [8] Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : ”Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. [8] Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

2.3.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogianto HM dalam bukunya ”Analisis dan Desain” sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen- komponen components, batas sistem boundary, lingkaran luar sistem environments, penghubung interface, masukan input, keluaran output, pengolahan process , dan sasaran objectives atau tujuan goal.

1. Komponen Sistem Components

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian dari sistem.

2. Batas Sistem Boundary

Batas sistem boundary merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem Environments

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Interface Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan Input Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

6. Keluaran Output Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Process Sistem