60 Menurut data yang diperoleh pada tabel 4.2 operator Sobel dan Operator
Canny tidak berbeda jauh bahkan ada di beberapa citra dimana Operator Canny lebih banyak jumlahnya dari operator sobel yaitu pada Citra nomor 1 dan 3
sedangkan pada citra yang lainnya operator sobel lebih banyak jumlahnya yaitu pada citra nomor 2, 4, dan 5.
Jika dilihat secara visual hasil deteksi tepi pada tabel 4.1, deteksi tepi citra pada operator sobel tepinya lebih tebal daripada operator canny, akan tetapi ada
beberapa tepi pada operator sobel yang hilang sedangkan tepi di operator canny tidak hilang.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa informasi bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa deteksi tepi dengan operator Canny lebih baik dari operator Sobel
karena Operator Canny mendeteksi tepi yang tepi sebenarnya dan tidak menghilangkan tepi sebenarnya sedangkan operator sobel masih ada tepi yang
hilang dan memunculkan tepi yang bukan tepi sebenarnya. Akan tetapi operator sobel menghasilkan tepi yang tebal dibandingkan operator canny.
5.2 Saran
Studi Pembanding Deteksi Tepi Edge Detection citra yang dilakukan masih sangat jauh dari sempurna sehingga membutuhkan pengembangan
penelitian untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan dan dapat lebih bermanfaat.
62
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital. Bandung: Informatika. Prasetiyo, Eko. 2013. Pengolahan Citra Digital dan Aplikasi menggunakan
Matlab. Yogyakarta: Andi Publisher. Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: CV. ANDI.
Murni, A. dan S, Setiawan. 1992. Pengantar Pengolahan Citra. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
http:www.mathworks.com 2014
Nazir, Moh.2013. Metode Penelitian. Bogor: GHALIA INDONESIA. Sigit, R, et al. 2005. Step by Step Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta : CV
Andi Offset.
Sutoyo, T. et al. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
http:robotics.eecs.berkeley.edu~sastryee20cacode.html 2014
Murni, A.1992. Pengantar Pengolahan Citra. Jakarta : PT Elek Media
Komputindo Kelompok Gramedia. Arhami, Muhammad dan Anita Desiani. 2005 Pemrograman MATLAB.
Yogyakarta : Andi.
63
LAMPIRAN
64
Deteksi Tepi Sobel
clear all
clc img = imread
Wajah.jpg ;
red=img:,:,1; green=img:,:,2;
blue=img:,:,3; I=0.3red+0.5green+0.2blue ;
sx=[-1 0 1;-2 0 2;-1 0 1]; sy=[-1 -2 -1;0 0 0;1 2 1];
img_sx=filter2sx, I; img_sy=filter2sy, I;
Edge=sqrtimg_sx.2 + img_sy.2; Edge_t=im2bwEdge255;
figure,imshowEdge_t;
Deteksi Tepi Canny
img = imread Wajah.jpg
; red=img:,:,1;
green=img:,:,2; blue=img:,:,3;
I=0.3red+0.5green+0.2blue ; I=im2doubleI;
1. Parameters of edge detecting filters: X-axis direction filter:
Nx1=10;Sigmax1=1;Nx2=10;Sigmax2=1;Theta1=pi2; Y-axis direction filter:
Ny1=10;Sigmay1=1;Ny2=10;Sigmay2=1;Theta2=0; 2. The thresholding parameter alfa:
alfa=0.1; filterx = d2dgaussNx1,Sigmax1,Nx2,Sigmax2,Theta1;
Ix = conv2I,filterx, same
; filtery = d2dgaussNy1,Sigmay1,Ny2,Sigmay2,Theta2;
Iy = conv2I,filtery, same
; NVI = sqrtIx.Ix+Iy.Iy;
I_max = maxmaxNVI; I_min = minminNVI;
level = alfaI_max-I_min+I_min; Ibw = maxNVI,level.onessizeNVI;