5
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi lima bab. Dibawah ini juga diuraikan penjelasan masing-masing bab dengan
perincian sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan secara singkat teori yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan yaitu mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan
untuk menghasilkan deteksi tepi. BAB IV H ASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan mengenai penjelasan dan pembahasan implementasi, dan analisa yang dibuat penulis serta
kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung implementasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang berisi
kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab
6 sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan berguna bagi
perkembangan sistem ini dimasa mendatang.
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Citra
Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi. Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada
bidang dua dimensi. Ketika sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian cahaya tersebut. Pantulan ini ditangkap oleh
alat-alat pengindera optik, misalnya mata manusia, kamera, scanner dan sebagainya.
Citra adalah suatu representasi gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat
bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung
disimpan pada suatu media penyimpan. Sutoyo et al, 2009 Menurut arti secara harfiah, citra image adalah gambar pada bidang
dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Sumber
cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, seperti mata pada
manusia, kamera, pemindai scanner, dan lain-lain sehingga bayangan objek dalam bentuk citra dapat terekam. Citra sebagai output dari suatu
sistem perekaman data dapat bersifat: