Batasan Masalah Metodologi Penelitian

4 Tahapan ini digunakan untuk mendapatkan informasi melalui sumber bacaan buku maupun sumber-sumber bacaan lainnyayang dapat membantu dalam membangun aplikasi ini. 1.5.2 Tahap pembuatan perangkat lunak Metode yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall Gambar 1.1, yang meliputi beberapa proses diantaranya: 1. System Information Engineering Tahapan terbesar yang pertama kali dilakukan dalam pembuatan perangkat lunak. Dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan yang diperlukan sistem dan menempatkannya kedalam pembuatan perangkat lunak. 2. Analisis Tahap menganalisis semua data yang diperlukan dalam pembuatan perangkat lunak. 3. Design Tahap penerjemahan dari data-data yang dianalisis kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh user. 4. Coding Tahap pemecahan masalah yang telah didesign atau dirancang kedalam bentuk bahasa pemrograman tertentu. 5. Testing Tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. 6. Maintenance Tahap terakhir berupa perawatan, perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user. 5 Gambar 1.1 Model Waterfall. [1]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan pada laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang kegiatan kerja praktek yang penulis jalankan. Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusani masalah, maksud dantujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai sejarah instansi tempat penulis melakukan kerja praktek, logoinstansi, bentuk dan badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan instansi, struktur organisasi instansi. BAB III PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan selama penulis melakukan kerja praktek yang telah dilaksanakan. Serta saran yang mungkin berguna bagi para pembaca berhubungan dengan hasil kerja praktek yang dibuat. Requirements Analysis Design Coding Testing Maintena nce System Enginee 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

2.1.1 Sejarah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Pada permulaan zaman kemerdekaanrevolusi penyelenggaraan pemerintah dibidang kesehatan di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh JawatanDinas Kesehatan yang dipimpin oleh Dr Purwosuwardjo sebagai Dokares di Bandung. Jawatan Kesehatan ini pertama kali berkantor di sebuah gedung di jalan Diponegoro kemudian pindah ke jalan Braga sekarang dipakai toko Sarinah karena Belanda terus menyerbu maka Dokares Priangan bersama-sama dengan Kantor Keresidenan mengungsi ke Garut menempati hotel melati ini terjadi pada bulan April 1946. Pada tanggal 1 Agustus 1946 dibentuk Jawa Barat, nama Kantor Inspeksi Kesehatan Jawa Barat berulang kali berubah yaitu pada tahun 1953 menjadi Jawatan Kesehatan Inspeksi Jawa Barat, Tahun 1956 Pengawas Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, Tahun 1957 Knator Inspeksi Kesehatan Jawa Barat dan Tahun 1959 menjadi Dinas Kesehatan Daswati I Jawa Barat. Perkembangan pengorganisasian bidang kesehatan di Jawa Barat sejak Pelita I mengalami perubahan. Mulai tahun 1970 unsur pelaksanan pemerintah daerah di bidang kesehatan berbentuk Jawatan Kesehatan Propinsi Jawa Barat berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Barat No ; 189OPGOMSK70. Sejak dikeluarkannya keputusan menteri kesehatan nomor: 125IVKabBU75 diadakan pemisahan Dinas Kesehatan Tingkat I Propinsi Jawa Barat dan dibentuk Kantor Wilayah Departemen Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Kanwil Depkes dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha. 2. Bidang Perencanaan. 3. Bidang Pelayanan dan Pengendalian.