155
Cuaca dan Pengaruhnya
tebal dapat menghalagi sinar matahari. Akibatnya, kumpulan awan tersebut terlihat dari bumi menjadi hitam. Cuaca di langit pun menjadi
mendung.
Awan termasuk benda gas. Oleh karena itu awan dapat terbawa angin sehingga dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain,
sesuai dengan arah angin.
b. Cuaca Cerah
Saat cuaca cerah langit terlihat berwarna biru. Matahari bersinar terang. Angin berhembus perlawan. Ada awan yang berlapis-lapis tipis,
menyerupai kapas. Saat cerah pada siang hari langit tidak berawan. Sedangkan pada
malam hari terlihat bintang bertaburan. Pada kondisi cuaca seperti ini dapat diramalkan tidak akan turun hujan.
Gambar 12.2 Saat cuaca panas cahaya matahari terasa menyengat.
Sumber:
Encarta 2006
c. Cuaca Panas
Cuaca panas terjadi saat langit cerah. Udara terasa panas terutama
saat tengah hari. Apa yang menye- babkan udara terasa panas?
Salah satu faktor yang menye- babkan udara panas adalah cahaya
matahari. Saat tengah hari matahari muncul dengan sinarnya yang terang,
tidak terhalang oleh awan. Saat tengah hari, cahaya matahari jatuh
tegak lurus ke bumi sehingga terasa panas menyengat. Pada saat udara
tersebut kita enggan untuk keluar rumah. Enaknya berteduh di bawah
pohon yang rindang atau berada di ruangan ber-AC.
Faktor lain yang menyebabkan udara panas adalah ketinggian tempat. Ketinggian suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap
suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat suhu udaranya semakin turun. Itulah sebabnya suhu di daerah pantai terasa panas, sedangkan di
pegunungan terasa dingin.
d. Cuaca Dingin
Cuaca dipengaruhi oleh kelem bab an udara, kecepatan angin, dan kea daan udara. Apabila udara ba nyak awan, maka kumpulan awan
156
Ilmu Pengetahuan Alam ~ SDMI Kelas
III
tersebut akan menghalangi cahaya matahari. Akibatnya di bumi terasa teduh. Kumpulan awan di tempat yang tinggi akan mengembun menjadi
uap air. Saat itu tanda-tanda akan turun hujan mulai tampak. Awan terlihat hitam dan angin berhembus kencang.
e. Cuaca Hujan
Bagaimana proses terjadinya hujan? Hujan berasal dari awan. Awan di langit akan mengalami pendinginan kondensasi. Uap air itu akan
berubah menjadi titik-titik air atau mengembun. Titik-titik air ini berubah menjadi tetes air. Semakin lama semakin berat, akhirnya jatuh ke bumi
sebagai hujan.
Saat hujan suka terdengar bunyi guntur dan kilat. Mengapa demikian? Awan di langit mengandung muatan listrik, yaitu ada awan bermuatan
positif dan ada awan bermatan negatif. Bila awan yang berbeda muatan ini saling mendekat, maka akan terjadi lompatan listrik yang bersar
Gambar 12.3 Saat cuaca hujan, dapat terjadi kilat dan bunyi guntur.
Sumber: Encarta
2006
f. Cuaca Berangin
Cuaca berangin dapat terjadi saat udara berawan maupun saat langit cerah, pada siang hari maupun pada malam hari. Penyebab terjadinya
angin adalah perbedaan tekanan udara. Angin merupakan udara yang bergerak. Angin bertiup dari daerah
yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Arah angin selalu berubah-ubah. Oleh karena itu angin diberi nama sesuai dengan
arahnya. Contoh angin yang berhembus dari darat ke laut dinamakan angin darat, sedangkan angin yang berhembus dari laut ke darat
dinamakan angin laut. Kecepatan
dan ke ku atan angin berbeda-beda. Makin besar
kekuatan angin, makin tinggi kecepatannya. Alat yang dipergunakan sehingga terlihat berupa kilatan
cahaya.Itulah yang dinamakan kilat atau petir.
Petir dapat menghanguskan udara di sekitarnya, sehingga
terjadi kekosongan udara. Udara kosong akan segera diisi dengan
udara di sekitarnya. Saat itu itu, terjadi tumbukan udara yang keras,
sehingga menimbulkan bunyi menggelegar. Itulah bunyi guntur.
Gam bar kilat an pet ir saat huj an at au fot o
saat cuaca huj an Gam bar kilat an pet ir
saat huj an at au fot o saat cuaca huj an