95
Benda dan Kegunaannya
steroform karena ringan dan tidak lengket. Lalu, apa yang terjadi jika bahan pembuat benda tidak sesuai dengan kegunaannya? Marilah kita
simak beberapa contohnya pada pembahasan berikut
1. Bahan Peralatan Rumah Tangga
Peralatan rumah tangga banyak jenisnya, misalnya peralatan memasak serta tempat makanan dan minuman. Peralatan memasak
dapat berupa katel wajan, panci, dan teko. Peralatan memasak harus tahan panas. Bahan yang cocok digunakan misalnya baja tipis berlapis
teflon, aluminium, stainless, atau dari kaca khusus yang tahan suhu tinggi.
Bahan
teflon dapat mencegah lengket. Bahan ini cocok untuk membuat penggorengan seperti katel atau wajan. Aluminium cepat
menyerap panas, sehingga cocok untuk tempat merebus air atau memasak sayuran seperti panci dan teko. Lalu apa yang terjadi jika
peralatan memasak terbuat dari plastik?
Tempat makanan dan minuman harus mudah dibersihkan dan tidak berkarat karena sering dicuci. Maka tempat makanan yang dipilih
beberapa bahan. Piring terbuat dari gelas, keramik, atau melamin. Sedangkan sendok dan garpu terbuat dari baja stainless. Apa yang
terjadi jika tempat makanan terbuat dari kertas?
Gambar 7.9 Peralatan rumah tangga Sumber: OEP 5 ; 41.
2 . Pemakaian Bahan Pakaian
Pada zaman dahulu orang membuat pakaian dari kulit kayu. Kulit kayu sifatnya kaku sehingga tidak nyaman dipakai. Lalu orang
menggunakan kulit binatang yang dikeringkan. Kulit binatang lebih halus dari kulit kayu, tetapi tetap kurang nyaman karena bahan tersebut tidak
dilemaskan disamak seperti bahan kulit sekarang.
Bahan yang paling cocok untuk pakaian adalah kain. Kain seratnya halus, tidak mudah sobek, dan mudah dicuci. Kain juga berpori-pori
96
Ilmu Pengetahuan Alam ~ SDMI Kelas
III
sehingga dapat menguapkan panas dari badan kita. Dengan demikian kain sangat cocok digunakan untuk bahan pakaian sehari. Selain kain,
sekarang ada bahan lain untuk pakaian, yaitu kulit binatang. Namun,
3. Bahan Penutup Atap Rumah
Atap rumah merupakan bagian yang sering kena panas matahari dan hujan. Oleh karena itu, bahan pembuat atap rumah harus tahan air
dan panas, misalnya genting tanah liat, genting sirap, lembaran asbes, dan lembaran fiber. Apa yang terjadi jika atap rumah menggu nakan bahan
lain, misalnya daun kelapa, ijuk, jerami dan kertas?
Daun kelapa, ijuk, dan jerami kurang kuat digunakan sebagai penutup atap. Jika terkena panas dan hujan lama-lama menjadi lapuk. Bahan-
bahan semacam itu juga mudah bocor. Di perkotaan memang ada yang menggunakan bahan tersebut untuk penutup atap, misalnya atap rumah
Gambar 7.10 Pakaian dirancang sesuai bahan dan kegunaan.
Gambar 7.11 Atap jerami kurang kuat, mudah lapuk dan sering bocor. Namun, jika
tetap dipakai bagian bawahnya harus dilapisi bahan anti biocor.
kulitnya telah diolah, sehingga lentur, halus dan lembut. Bahan dari kulit hanya
digunakan untuk membuat pakaian tertentu, misalnya jaket dan mantel.
Apa yang terjadi jika pakaian sehari- hari terbuat dari plastik? Plastik memang
ringan dan halus, namun tidak berpori- pori. Akibatnya, kita akan kegerahan saat
udara mulai panas. Plastik bisa dibuat pakaian, tapi hanya sebagai pelindung
di saat hujan, yakni berupa jas hujan.
makan, kafe, dan villa. Namun, itu sekedar menambah keindahan.
Di bawah daun kelapa atau ijuk sebenarnya terdapat bahan lain
yang anti bocor, misalnya dilapis dengan aluminium, karet fiber, atau
plastik tebal.
Kertas juga tidak mungkin digu- nakan sebagai penutup atap. Kertas
dapat menahan panas, tetapi mudah hancur oleh air. Kertas bersifat ringan
dan rapuh. Jika ada angin, atap kertas dapat terbang atau sobek.