BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi
Dalam kehidupan manusia, komunikasi memiliki peran penting bagi keberlangsungan, keberdayaan, dan eksistensi manusia. Melalui komunikasi
manusia dapat mengekspresikan dan mengapresiasikan dirinya dalam lingkup interaksi sosial dengan sesamanya. Tanpa komunikasi, manusia
tidak dapat menginterpretasikan kehendak dirinya dan kebutuhan hidupnya dengan orang lain. Jadi, komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia.
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa latin atau communicatio dan bersumber dari
kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka
komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang di komunikasikan, yakni baik si
penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu Effendy, 2002: 9
Menurut Willbur Schramm, ”Istilah komunikasi berasal dari perkataan latin communis yang artinya common atau sama. Jadi
apabila manusia mengadakan komunikasi dengan orang lain, maka ia mengoperkan gagasan untuk memperoleh commones atau
kesamaan dengan pihak lain itu mengenai sesuatu objek tertentu” Palapah Syamsudin, 1983:2. Atas dasar upaya untuk
pemerolehan kesamaan itulah yang mengindikasikan terjadinya komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1
membangun hubungan antarsesama manusia 2 melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain
4 serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu Cangara, 1998:18.
Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset
komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa: “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka” Cangara,
1998:18. Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D. Lawrence Kincaid 1981 sehingga melahirkan suatu
definisi baru yang menyatakan bahwa “Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”
Cangara, 1998:19. Rogers berusaha menspesifikasi hakikat suatu
hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi pesan, di mana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku
serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.
Dari beberapa definisi yang disampaikan para ahli dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses di mana seseorang
komunikator menyatakan pesan yang dapat berupa gagasan untuk memperoleh “commones” dengan orang lain komunikate
mengenai objek tertentu di mana komunikate merubah tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan komunikator. Kalau di
antara dua orang yang berkomunikasi itu terdapat persamaan pengertian, artinya tidak ada perbedaan terhadap pengertian tentang
sesuatu, maka terjadilah situasi yang disebut kesepemahaman.
2.1.2 Unsur Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi setiap individu berharap tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk
mencapainya ada unsur-unsur yang harus di pahami, menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika
Komunikasi bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada tampak adanya sejumlah kommponen atau unsur yang di
cakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut menurut Onong Uchana
Effendy adalah sebagai berikut:
a Komunikator, orang yang menyampaikan pesan
b Pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang.
c Komunikan, orang yang menerima pesan.
d Media, sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. e
Efek, dampak sebagai pengaruh dari pesan. Effendy: 2002, 6
2.1.3 Sifat Komunikasi
Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek menjelaskan bahwa komunikasi memiliki sifat-
sifat. Adapun beberaapa sifat komunikasi tersebut yakni: 1.
Tatap Muka face to face 2.
Bermedia mediated 3.
Verbal Verbal a.
Lisan b.
Tulisan 4.
Non Verbal Non-Verbal a.
Gerakan Isyaratbadaniah gestural b.
Bergambar picture Effendy, 2002: 7
2.1.4 Tujuan Komunikasi
Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan
berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan oleh lawan bicara kita serta semua pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut. Onong
Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek mengemukakan beberapa tujuan berkomunikasi, yaitu:
a Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan
pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.
b Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan
harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya, jangan mereka inginkan arah kebarat
tapi kita memberikan jakur ke timur.
c Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu,
menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang
banyak mendorong, namun yang penting harus di ingat adalah bagaimana cara yang terbaik melakukannya.
d Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti. Sebagai
pejabat atau komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan penerima atau bawahan dengan sebaikbaiknya
dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.
Effendy. 1993: 18
2.2 Tinjauan Tentang Konsep Diri