Pakan Tinggi Lemak EFEK PERMBERIAN EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

Kelas : Monocotyledonae Ordo : Liliales Familia : Liliaceae Genus : Allium Spesies : Allium sativum L. Ribuan tahun sebelum Masehi, manusia telah memiliki pengetahuan tradisional tentang pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuh- tumbuhan. Lebih dari 13.000 jenis tanaman digunakan untuk membuat ribuan resep ramuan pengobatan tradisional dari berbagai belahan dunia Lee dkk., 2000. Salah satu tanaman yang mempunyai khasiat obat adalah bawang putih Allium sativum L.. Informasi paling awal tentang khasiat obat tanaman dimulai sekitar tahun 3000 SM oleh bangsa Cina dan suku-suku pengelana Asia Tengah yang menggunakannya untuk mengusir roh jahat dan menjaga kesehatan. Masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan bawang putih sebagai bumbu masakan. Bawang putih digunakan pula untuk mengobati tekanan darah tinggi, gangguan pernafasan, sakit kepala, ambeien, sembelit, luka memar atau sayat, cacingan, insomnia, kolesterol, flu dan gangguan saluran kencing Hernawan dan Setyawan, 2003. Sebagaimana kebanyakan tumbuhan lain, bawang putih mengandung lebih dari 100 metabolit sekunder yang secara biologi sangat berguna. Dua senyawa organosulfur paling penting dalam umbi bawang putih, yaitu asam amino non-volatil -glutamil-S-alkenil-L-sistein dan minyak atsiri S- alkenilsistein sulfoksida atau alliin. Dua senyawa di atas menjadi prekursor sebagian besar senyawa organosulfur lainnya. Kadarnya dapat mencapai 82 dari keseluruhan senyawa organosulfur di dalam umbi Zhang, 1999. Senyawa -glutamil-S-alkenil-L-sistein merupakan senyawa intermediet biosintesis pembentukan senyawa organosulfur lainnya, termasuk alliin. Senyawa ini dibentuk dari jalur biosintesis asam amino. -glutamil-S- alkenil-L-sistein akan mengalami reaksi enzimatis yang menghasilkan banyak senyawa turunan melalui dua cabang reaksi, yaitu jalur pembentukan thiosulfinat dan S-allil sistein SAC. Jalur pembentukan thiosulfinat menghasilkan senyawa allisin. Selanjutnya dari jalur ini akan dibentuk kelompok allil sulfida, dithiin, ajoene dan senyawa sulfur lain Song dan Milner, 2001. Gambar 3. Reaksi Pemecahan g-glutamil-S-alkil-L-sistein Amagase, 2001. Proses reaksi pemecahan -glutamil-S-alkenil-L-sistein berlangsung dengan bantuan enzim γ-glutamil–transpeptidase dan γ-glutamil-peptidase oksidase, serta akan menghasilkan alliin Song dan Milner, 2001. Saat umbi bawang putih diiris-iris dan dihaluskan dalam proses pembuatan ekstrak atau bumbu masakan, enzim allinase menjadi aktif dan menghidrolisis alliin menghasilkan senyawa intermediet asam allil sulfenat allisin Hernawan dan Setyawan, 2003. Pemanasan dapat menghambat aktivitas enzim allinase. Enzim ini inaktif pada suhu di atas 60 o C,. Asam amino alliin akan segera berubah menjadi allisin begitu umbi diremas. Allisin bersifat tidak stabil, sehingga mudah mengalami reaksi lanjut, tergantung kondisi pengolahan atau faktor eksternal lain seperti penyimpanan, suhu dan lain-lain. Ekstraksi umbi bawang putih dengan etanol pada suhu di bawah 0 o C akan menghasilkan alliin. Ekstraksi dengan etanol dan air pada suhu 25 o C akan menghasilkan allisin dan tidak menghasilkan alliin. Ekstraksi dengan metode distilasi uap 100 o C menyebabkan seluruh kandungan alliin berubah menjadi senyawa allil sulfida Zhang, 1999. Pemanasan dapat menurunkan aktivitas antikanker ekstrak bawang putih. Pengolahan ekstrak dengan microwave selama 1 menit menyebabkan hilangnya 90 kinerja enzim allinase. Pemanasan dapat menyebabkan reaksi pembentukan senyawa allil-sulfur terhenti. Allisin merupakan prekursor pembentukan allil sulfida, misalnya diallil disulfida DADS, diallil trisulfida DATS, diallil sulfida DAS, metallil sulfida, dipropil sulfida, dipropil disulfida, allil merkaptan dan allil metil sulfida. Kelompok alllil sulfida memiliki sifat dapat larut dalam minyak. Oleh karena itu, untuk mengekstraknya digunakan pelarut non-polar Gupta dan Porter, 2001. Pembentukan kelompok ajoene, misalnya E-ajoene dan Z-ajoene, serta kelompok dithiin, misalnya 2-vinil-4H-1,3-dithiin dan 3-vinil-4H-1,2-

Dokumen yang terkait

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

8 122 176

Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit (Mus Musculus L. Strain DDW) yang Diinduksi Alloxan

6 122 85

Pengaruh Ekstrak Alpukat (Persea Americana) Terhadap Penurunan Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar) Hiperkolesterolemia

0 4 21

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang putih (Allium sativum L.) terhadap Regulasi Apoptosis Sel Germinal Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley

1 26 89

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 95% Cabe Jawa (Piper reftrofractum Vahl.) terhadap Kadar HDL Tikus Putih (Rattus novergicus) Jantan Galur Sprague Dawley yang Diberi Diet Tinggi Lemak

3 16 50

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 95% CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.) TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERIKAN DIET TINGGI LEMAK

1 14 46

Perbandingan Efek Seduhan Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Wistar yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 1 19