III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu pengkaji dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode
deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk membuat pencanderaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi daerah itu. Sumadi
Suryabrata, 2000:18 Dalam hal ini penelitian menggunakan metode deskriptif karena dalam rangka penelitian, penulis
mengharapkan hasil penelitian yang baik dan valid sehingga untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan suatu metode yang sesuai, cocok dan sepadan dengan hal-hal yang dikaji.
Dengan demikian, penelitian ini menggambarkan kondisi sosial ekonomi keluarga keturunan transmigrasi umum Kelurahan Bandar Jaya Barat Kabupaten Lampung Tengah.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitianSuharsimi Arikunto, 2006:130. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga dari
keturunan transmigrasi umum di Kelurahan Bandar Jaya Barat Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 507 kepala keluarga.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:131Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
“Untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah besar, dapat diambil
antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.Suharsimi
Arikunto 2006:134” Berdasarkan pendapat di atas dengan populasi yang cukup cukup besar maka sampel ditetapkan
sebesar 10 dari populasi, jadi besarnya sampel 10 X 507 = 51kepala keluarga. Pengambilan sampel dilakukan secara sampel proporsi dan sampel random.Sampel proporsi atau sampel
imbangan yaitu dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Sedangkan sampel random atau sampel acak yaitu di dalam pengambilan
sampelnya, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan change dipilih sampel.
Dari ke-51 sampel, sampel yang akan diambil ini tersebar di 4 lingkungan yaitu: a. Lingkungan 2 yaitu:
x 51 = 4 jiwa b. Lingkungan 3 yaitu: x 51 = 10 jiwa
c. Lingkungan 4 yaitu: x 51 = 19 jiwa
d. Lingkungan 5 yaitu: x 51 = 18 jiwa
C. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian
1. Variabel Penelitian
Menurut Masri Singarimbun 1995:48 menyebutkan variabel sebagai konsep yang diberikan dari satu nilai. Dengan demikian variabel penelitian merupakan obyek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Adapun variabel penelitian ini adalah variabel tunggal tentang kondisi sosial ekonomi keluarga
keturunan transmigrasi umum Kelurahan Bandar Jaya Barat Kabupaten Lampung Tengah.
2. Indikator Penelitian a. Tingkat Pendidikan Formal Anggota Keluarga Keturunan Transmigrasi Umum
Tingkat pendidikanyang dimaksud adalah jenjang pendidikan formal yang telah dicapaioleh anggota keluarga dari kepala keluarga keturunan transmigrasi umum.
Adapun kriteria yang digunakan yaitu: 1 Rendah apabila tamat SD dan SMP
2 Menengah apabila tamat SMASMK 3 Tinggi apabila tamat DiplomaSarjana
40 507
97 507
187 507
184 507
b. Jenis Mata pencaharianPekerjaan Keluarga Keturunan Trasmigrasi Umum
Jenis mata pencahariaanpekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh kepala keluarga keturunan transmigrasi umum baik berupa pekerjaan pokok
maupun pekerjaan tambahan berdasarkan pengakuan responden di lapangan.
c. Jumlah Anggota Keluarga Yang Ditanggung Kepala Keluarga Keturunan Trasmigrasi Umum
Jumlah anggota keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu istri dan banyaknya anak yang dimiliki dan menjadi tanggungan kepala keluarga keluarga keturunan trasmigrasi umum di
Kelurahan Bandar Jaya Barat Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan jumlah anak yang dimiliki tersebut terdapat 2 kriteria yaitu:
1 Banyak : jika jumlah anak yang menjadi tanggungan lebih dari atau sama dengan 3 orang. 2 Sedikit
: jika jumlah anak yang menjadi tanggungan kurang dari 3 orang.
d. Luas Kepemilikan Lahankeluarga keturunan trasmigrasi umum
Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan yang dimiliki kepala keluarga keturunan trasmigrasi umum. Luas lahan yang dimilik ini diukur dalam satuan hektar Ha.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria sebagai berikut: 1 Sangat Sempit 0,25 hektar
2 Sempit antara 0,25-0,49 hektar 3 Sedang 0,50-0,99 hektar
4 Luas 1,00 hektar
e. Tingkat Pendapatan Kepala Keluarga Keturunan Trasmigrasi Umum
Tingkat pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghasilan yang diperoleh kepala keluarga selama satu tahunbulan yang berupa pendapatan bersih dan dinyatakan dalam
jumlah uang atau barang dari hasil pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Pendapatan ini dinilai dengan satuan rupiah dalam jangka waktu satu bulantahun.
Dalam hal ini tingkat pendapatan keluarga keturunan transmigrasi mengacu pada tingkat UMK Lampung Tengah Upah Minimum Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2010 berkisar Rp
776.000 SK No. 5G002III.05HK2010. Berdasarkan pengukuran ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1 Pendapatan rendah jika pendapatan kurang dari UMR Kabupaten Lampung Tengah yaitu berkisar Rp 776.000
2 Pendapatan tinggi jika pendapatan lebih dari UMR Kabupaten Lampung Tengah yaitu berkisar Rp 776.000
f. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Kepala Keluarga Keturunan Trasmigrasi Umum
Pemenuhan kebutuhan pokok yaitu pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga keluarga keturunan transmigrasi umum berdasarkan kebutuhan sembilan bahan pokok keluarga dengan
perhitungan kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun. Hal ini seperti yang dikemukakan
oleh Ari Kusumadewa dalam Totok Mardikanto 1990:23 yaitu kebutuhan manusia mencakup Sembilan bahan pokok meliputi 140 kg beras, ikan asin 15 kg, minyak goring 6 kg, sabun 20 kg,
minyak tanah 60 liter, gula pasir 3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, kain batik 2 potong, garam 9 kg dan dihitung dengan harga yang berlaku di daerah yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria perhitungan kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun yang dikemukakan oleh Ari Kusumadewa dalam Totok Mardikanto sebagai
berikut: 1 Terpenuhi, apabila pengeluaran perkapita perbulan lebih besar atau sama dari perhitungan
kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun yang dikemukakan oleh Ari Kusumadewa dalam Totok Mardikanto yaitu berkisar Rp 174.500.
2 Tidak terpenuhi, apabila pengeluaran perkapita perbulan lebih kecil atau kurang dari perhitungan kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun yang dikemukakan oleh Ari
Kusumadewa dalam Totok Mardikanto yaitu berkisar Rp 174.500.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsungWawan Junaidi, http:wawan-junaidi.blogspot.com, Selasa 15 April 2011 pukul 13.37 wib.
Observasiadalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Teknik observasi ini
digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih banyak tentang masalah yang diteliti.
Data yang diperoleh dari penggunaan teknik observasi ini berupa data: a Penggunaan lahan
b Fasilitas transportasi c Keadaan tempat-tempat pelayanan umum
2. Wawancara
Wawancara dalam istilah lain dikenal dengan interview. MenurutSyamsul Bahrisamin http:syamsulbahrisamin.blogspot.com wawancara merupakan suatu metode pengumpulan
berita, data, atau fakta di lapangan. Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung face to face dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak
langsung seperti melalui telepon, internet atau surat wawancara tertulis. Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Menurut Andai Yani http:id.shvoong.com wawancara berstrukturadalah wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara secara terstruktur yaitu dengan
menggunakan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada kepada kepala keluarga keturunan transmigrasi umum untuk memperoleh informasi.
Data yang diperoleh dari penggunaan teknik wawancara ini berupa data:
a Tingkat pendidikananggota keluarga keturunan trasmigrasi umum. b Jenis mata pencaharianpekerjaan keluargaketurunan trasmigrasi umum.
c Jumlah anggota keluarga yang ditanggung kepala keluarga keturunan trasmigrasi umum. d Luas lahan yang dimiliki keluargaketurunan trasmigrasi umum.
e Tingkat pendapatan kepala keluarga keturunan trasmigrasi umum. f Pemenuhan kebutuhan pokok minimum kepala keluarga keturunan trasmigrasi umum.
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto 1998:236 metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder tentang monografi seperti: a Luas wilayahKelurahan Bandar Jaya Barat
b Peta administrasi Kelurahan Bandar Jaya Barat c Jumlah penduduk
d Komposisi umur
E. Teknik Analisis Data
Menurut Masri Singarimbun 1995:263 analisis data adalah proses penyederhanaan dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan. Analisa data yang digunakan yaitu
analisa persentase yang dilakukan dengan penyusunan distribusi persentase. Data yang diperoleh dari jawaban responden akan dianalisis secara kuantitatif sederhana yaitu dibuat distribusi
frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian yang dipersentasekan. Hal ini disesuaikan dengan pendapat Mely G. Tan dalam Koentjoroningrat 1994: 253 yang
menyatakan bahwa cara menggunakan data kuantitatif yang paling sederhana adalah persentase dari data yang diperoleh diklasifikasikan dan diinterpretasikan untuk memberikan pengertian dari
data dalam tabel yang disajikan dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai hasil laporan penelitian.
Untuk menghitung persentase dapat menggunakan rumus sebagai berikut: =
x 100 Keterangan:
= Persentase yang diperoleh f
= Variabel n
= Jumlah frekuensi 100 = Konstanta
Sumber : Arief Sukandi Sadiman, 1996:96 f
n
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini setelah dianalisis dalam distribusi persentase sederhana, maka menunjukkan bahwa rendahnya kondisi
sosial ekonomi kepala keluarga keturunan transmigrasi umum. Hal ini dapat diketahui melalui kriteria di bawah ini:
1. Tingkat pendidikan formal anggota keluarga keturunan transmigrasi umum yang paling banyak yaitu tingkat pendidikan formal yang rendahdengan
jumlah sebesar 240 jiwa anggota keluarga atau 80,81 sebab yang tamat SMP ke atas hanya itemukan 10 responden atau 3,37 .
2. Dalam hal pekerjaan, menunjukkan bahwa jenis pekerjaan kepala keluarga keturunan transmigrasi umum yang paling banyak yaitu petani singkong
yang jumlahnya11jiwa atau 21,57 . Hal inidikarenakan kondisi tanah yang kurang subur menyebabkan kepala keluarga keturunan transmigrasi umum
memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami singkong. Sedangkan pekerjaan sampingan kepala keluarga keturunan transmigrasi umum yang
paling banyak yaitu buruh bangunan yang jumlahnya sebesar 6 jiwa atau 26,09 .
3. Jumlah anggota keluarga yang ditanggung kepalakeluarga keturunan transmigrasi umum tergolong 3 yang jumlahnya sebesar 47 jiwa atau 92,16
.