BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan, kimia benar-benar bermanfaat. Hal ini dapat kita lihat dan rasakan dari contoh-contoh oeranan kimia dalam kehidupan. Renungkanlah
jika seluruh proses kehidupan kita, selalu berhubungan dengan bahan-bahan kimia.
Sebagian besar ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan diperoleh dari laboratorium. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan suatu bagian dari ilmu
kimia yaitu mengenal pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan tujuan mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar atau tercampur campuran juga dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat-sifat fisiknya.
Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campuran untuk mendapatkan zat murni, dilakukan suatu system yang dapat memisahkan
antara zat murni dengan bahan-bahan pencemar atau pencemar lainnya pada suatu campuran yakni pemisahan dan pemurnian.
Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : penyaringan filtrasi, dekantasi, sublimasi, kristalisasi, destilasi, adsorbs
dan ekstraksi, melalui percobaan pemisahan dan pemurnian praktikan dapat memahami secara tepat cara untuk memperoleh produk yang lebih murni dari
campuran zat yang masih tercemar oleh zat lain. Kegiatan praktikum kali ini sangat penting diikuti oleh mahasiswa agar praktikan semua dapat memahami
prinsip-prinsip pemisahan dan pemurnian suatu campuran. Proses pemisahan dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis dan kimiawi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapan pun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari kimiawi.
1
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya suatu kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa
lain.
1.2 Tujuan Praktikum
- Mengetahui berbagai jenis pemisahan dan pemurnian - Memahami prinsip pemurnian zat dan campurannya
- Mengetahui perbedaan campuran homogen dengan campuran heterogen.
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing.
Beberapa contoh diantaranya adalah udara minimum ringan, susu dan semen. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap atau sifat dan komposisi yang tetap.
Berdasarkan sifatnya campuran dikelompokkan menjadu dua macam yaitu : 1. Campuran homogen merupakan campuran yang tidak bisa dibedakan antara
zat-zat yang bercampur di dalamnya . Seluruh bagian dalam campuran homogen mempunai sifat yang sama.
Contoh: a. Teh merupakan pencampuran antara gula, air dan teh yang duduk secara merata
dan tidak bisa dibedakan antara gula dan airnya. b. Udara merupakan campuran bermacam-macam gas seperti nitrogen, oksigen ,
dll, yang masing-masing gas tidak bisa dibedakan. 2. Campuran heterogen merupakan campuran yang mengandung zat-zat yang
tidak dapat bercampur tersebut, seperti bentuk dan warna. Contoh :
a. Tepung yang dicampur dengan air b. Air dengan pasir
c. Beras dicampur dengan pasir Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia.
Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan pemisahan secara kimia satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain
sehingga dapat dipisahkan cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada
3
jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung didalamnya jika komponen berwujud padat-cair, misalnya pasir dan air dapat dipisahkan dengan dekantasi.
Berdasarkan sifatnya, maka pemisahan dan pemurnian campuran menjadi unsure- unsur penyusunnya dapat dibedakan menjadi enam bagian yaitu : filtrasi
penyaringan, kristalisasi, destilasi. Filtrasi adalah pemisahan zat padat dari suatu larutan berdasarkan ukuran
partikelnya yang berbeda menggunakan kertas saring, contohnya bubuk kapur tulis ditambahkan air diaduk lalu disaring menggunakan kertas saring yang sangat
kecil. Kapur tulis tidak dapat menembus pori-pori ketas saring sedangkan air dapat melewati kertas saring karena partikel air lebih kecil dari pada pori-pori
kertas saring tsb. Dekantasi salah satu jenis reaksi umumnya berlangsung dalam larutan
berair adalah reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tidak larut, atau endapan. Endapan adalah padatan tak larut yang terpisah dari
larutan.Rekasi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionic. Ekstaksi adalah pemisahan zat dengan larutannya berdasarkan
kepolarannya dan massa jenisnya. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larutan yang berada dari komponen-komponen dalam campuran. Pemisahan ini
berdasarkan jenis larutannya atau kepolarannya dan massa jenisnya. Campuran dua jenis larutan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong
pisah. Sublimasi peralihan secara langsung suatu zat dari padat ke gasuap atau
dari gasuap ke padat, tanpa melalui fase cair. Merupakan salah satu metode pemurnian untuk senyawa-senyawa yang dapat menyublim. Kala sublimasi
digunakan maksu preparative, maka tekanan atmosfir di atas snywa tersebut baru dikecilkan dengan sebuah aspirator vakum. Ini mengakibatkan tekanan zat padat
itu mencapai tkanan atm pada suhunya yang lebih rendah. Pada kondisi ini kecil kemungkinan terjadi elekomposisi jumlah. Senyawa yang dapat dimurnikan pada
tekanan normal termasuk sedikit.
4
Kristalisasi merupakan proses pemisahan bahan padat berbentuk Kristal dari suatu larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Pada kristalisasi, larutan
pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketik suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat,
maka dapat dipekatkan terlebih dahulu. Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan dimana komponen yang
akan dipisahkan terdistribusi ke dalam 2 fase , yaiut fase stasioner dan fase mobile. Fase stasioner pembentuk lapisan dengan luas permukaan yang besar dan
fase mobile akan merembes lapisan stasioner tsb. Pemisahan ini didasarkan atas perbedaan laju kelarutan komponen campuran pada fase stasioner dan fase mobile
dalam kromatografi. Sublimasi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk
padatan dengan cara penguapan pemisahan melalui sublimasi merupakan perunahan zat dari fase padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.
Pemisahan dengan corong pisah merupakan campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah. Misalnya
pada campuran minyak dan air, karena berat jenis minyak lebih kecil dari air sehingga pada waktu pencampuran minyak selalu berada diatas air. Air bersifat
polar dan minyak bersifat non polr, sehingga minyak dan air tidak dapat larut. Ekstraksi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk
padatan dengan cara menambahkan pelarut tertentu. Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu komponen campuran tersebut dapat larut ke dalam
pelarut yang ditambahkan tsb. Bentuk kristal juga penting. Struktur yang sedrhana seperti kubus atau
jarum-jarum sangat mengntungkan karena mudah dicuci. Setelah disaring Kristal dengan struktur yang lebih kompleks mengandung lekuk-lekuk dan lubang-lubang
akan cairan induk bahkan setalah dicuci dengan seksama . Dengan endapan yang terdiri dari Kristal-kristal demikian pemisahan kuantitatif lebih kecil kmungkinan
bisa tercapai. 5
Semakin besar Kristal-kristal yang terbentuk selama berlangsungnya pengendapan makin mudah mereka dapat disaring dan mungkin sekali makin
cepat Kristal-kristal itu akan turun kelur dan larutan yang lagi-lagi akan membantu.
Suatu zat yang tampil sebagai zat padat tetapi mempunyai struktur Kristal yang berkembang baik disebut amorf kaca merupakan zat padat semacam it. Tak
seperti zat padat Kristal zat amorf tidak mempunyai permukaan datar karena banyak zat padat seperti garam dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas
simetrinya. Telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom ion atau zat padat ini juag tersusun secra simetri. Keenan.1992
Zat padat pada umumnya mempunyai titik lebur yang tajam. Sedangkan zat pada amorf akan melunak dan kemudian melebur dalam tantangan suhu yang
besar. Partikel zat padat amorf sulit dipelajari karena tidak teratur. Dua zat yang mempunyai struktur sama disebut isomorfik. Pada Kristal contohnya K
2
SO
4
dengan K
2
S
2
O
4
dan Cr
2
O
3.
Zat isomorfik tidak terlalu dapat mengkristal bersma secara homogen artinya suatu partikl tidak dapat menggantikan kedudukan
partikel lain. Contohnya bentuk NaCl sama dengan KCl suatu zat yang mempunyai dua Kristal atau lebih disebut polimorfik. Contohnya karbo dan
belerang. Karbon mempunyai struktur seperti intan, belerang dapat berstrukut monoklim.
Pada umunya campuran ada dua sebagai materi heterogen artinya yang seluruh bagian materi ini mempunyai sifat yang sama. Akan tetapi ada suatu
campuran yang partikel-partikelnya tidak dapat dibedakan dengan mata biasa. Walaupun keadaan yang sesungguhnya tidak homogeny besar.
Adsorbsi adalah metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan
dalam pelarut tertentu. Dalam kimia proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia, yang sebagian 6
besar senyawa kimia ditemukan dalam keadaan tidak murn. Biasana suatu senyawa kimia berada dalam tercampur dengan senyawa lain untuk beberapa
keperluan. Suatu proses pemisahan dan pemurnian. Dekantasi
- Setelah pasir dan air tsb diaduk dan didiamkan beberapa menit, ternyata pasir terisap dan mengendap dibagian bawah. Hal ini diakibatkan karena molekul pasir
lebih besar di banding molekul air. Filtrasi
- Setelah kapur tulis yang sudah digerus dicampur dengan air, dan campuran tsb disaring. Ternyata kapur tulis tidak ikut tersaring. Sedangkan air lolos dan air tsb
jernih. Ini diakibatkan karena partikel dari kapur lebih besar dan pori-pori kertas saring air hasil penyaringan disebut filtrate sedangkan zat yang tersisa disebut
residu. Adsobsi
- Setelah norit diletakkan disekeliling kertas saring, kemudian sirup orange yang dituangkan malalui kertas saring tsb. Sirup orange yang tersaring ternyata
mengalami perubahan warna. Warnanya menjadi lebih muda yaitu berwarna kekuningan lebih jernih. Hal ini disebabkan karena norit bertindak sebagai
adsorbpen yang menyerap. Kristalisasi
- Warna awal garam berwarna putih. Warna aquades bening, warna garam setelah dilarutkan dan dipanaskan hingga mengkristal berwarna putih dan berbentuk
halsu. Sublimasi
- Sebelum masih bersatu setelah sekitar corong ada ristal naftalen garam dicawan sedangkan naftalen lebih cepat menguap.
7
Ekstraksi - Sebelum dikocok minyak terpisah dengan air. Setelah itu air dan minyak seakan
menyatu. Akan tetapi setelah didiamkan, minyak kembali terpisah dan berada diatas. Hal ini karna massa jenis minyak lebih rendah disbanding air. Selain itu,
minyak bersifat nonpolar, sedangkan air bersifat polar. Saat fasa air dengan membuka corong pisah, warna air keruh.
8
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan