Penguasaan Materi TINJAUAN PUSTAKA A.

3. Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. 4. Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian- bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya, mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil. 5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. 6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Menurut Nurhadi 2004:27 penguasaan materi tidak hanya penguasaan fakta. Penguasaan materi juga berkenaan dengan sikap terhadap belajar dan sikap terhadap pandangan yang bertentangan. Penguasaan materi harus membantu siswa untuk menghubungkan pengetahuan teknik terhadap nilai-nilai pribadi. Hal ini juga memungkinkan siswa membuat keputusan berdasarkan pemikiran yang mendalam dan melakukan diskusi bersama orang lain yang berbeda pandangan. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi dan keberhasilan siswa, maka diperlukan tes yang akan dinyatakan dalam bentuk angka dan nilai tertentu. Pencapaian penguasaan materi dapat diukur dengan menggunakan tes formatif. Tes formatif dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran, sehingga dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah guru berikan. Dengan mengetahui nilai tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari pelajaran yang masih dirasakan sulit. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir proses Arikunto, 2001:36.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 di SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011 2012. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil tahun pelajaran 20112012 di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sedangkan sampel dipilih dari populasi dengan teknik purposive sampling sampling bertujuan khusus. Sampel merupakan siswa kelas XI IPA 3 dengan alasan bahwa siswa di kelas tersebut memiliki tingkat akademik yang paling rendah dibandingkan siswa-siswa di kelas yang lain. Teknik ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama, siswa yang menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian kelas berdasarkan rangking di sekolah.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desain pretes postes kelompok pembanding one group pretest posttest design. Perlakuannya adalah gaya belajar yang terdiri dari tiga taraf yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Seluruh sampel terlebih dahulu diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah pembelajaran menggunakan model siklus belajar, siswa diberi postest. Desain tersebut digambarkan seperti di bawah ini : Gambar 2: Desain pretes postes kelompok pembanding Keterangan : I,II,III = kelompok siswa O = Observasi 1 : pretes, 2 : postes X = Gaya belajar 1: visual, 2: auditorial, 3: kinestetik dimodifikasi dari Sugiyono, 2010:110.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah : a. Membuat izin penelitian ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian. I O 1 X 1 O 2 II O 1 X 2 O 2 III O 1 X 3 O 2

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR AND SHARE) TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA ( Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil TP 2011/2012 SMP Gajah Mada Bandar Lampung )

0 9 75

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2011/201

1 3 56

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester GanjilTahunPelajaran 2011/2012)

1 7 71

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 16 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 7 57

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN PEMETAAN KONSEP (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 51 56

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL SIKLUS BELAJAR (Learning Cycle) (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Gajah Mada Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

1 16 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung T.P 2011/2012)

0 24 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2

1 7 72

PENGARUH BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 50