PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester GanjilTahunPelajaran 2011/2012)

(1)

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA

Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

NURUL HASANAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA

Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

NURUL HASANAH

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 13 Bandar Lampung diketahui bahwa nilai rata-rata siswa kelas XI IPA tahun pelajaran (2010/2011) pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia masih rendah hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesesuaian model pembelajaran yang digunakan guru dengan adanya variasi gaya belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh gaya belajar terhadap peningkatan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing; (2) gaya belajar yang menghasilkan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia yang paling tinggi melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian berupaOne Group Pretest-Posttest Design. Data penelitien ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data nilai penguasaan materi yang


(3)

diperoleh dari nilai pretest, posttest danN-gainyang dianalisis secara statistik menggunakan uji anova pada taraf kepercaaan 5% melalui program SPSS 17. Data kualitatif berupa data gaya belajar siswa peroleh melalui pengisian angket oleh siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 13 Bandar Lampung yang memiliki gaya belajr visual sebanyak 10 siswa, auditori 17 siswa dan kinestetik 8 siswa dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Setelah dilakukan pembelajaran diperoleh nilai rata-rataN-gainpenguasaan materi siswa pada ketiga kelompok gaya belajar visual, auditori dan kinestetik berturut-turut adalah 82,32; 76,69; dan 74,90. Penguasaan materi siswa yang memiliki gaya belajar visual berbeda signifikan dengan kinestetik. Namun antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan auditori maupun kinestetik dengan auditori tidak berbeda nyata. Kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual menghasilkan N-gainpaling tinggi dibandingkan dengan gaya belajar auditori maupun

kinestetik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa gaya belajar siswa (visual, auditori dan kinestetik) berpengaruh nyata terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.

Kata kunci : Gaya Belajar, inkuiri, Penguasaan Materi, Materi Sistem Gerak Manusia.


(4)

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA

Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

Nurul Hasanah

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(5)

Judul Skripsi : PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

Nama Mahasiswa : NURUL HASANAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024040

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1.Komisi Pembimbing

Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si. Pramudiyanti, S.Si. M.Si.

NIP 19700327 199403 2 001 NIP 19730310 199802 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. ………..

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si, M.Si ……….…...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. .……….……….

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(7)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah :

Nama : Nurul Hasanah

NPM : 0643024040

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : Pendidikan Biologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripisi saya adalah hasil pekerjaan saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali dosen pembimbing dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas ataupun institut lain.

Bandar lampung, Mei 2012 Yang menyatakan

Nurul Hasanah NPM 0643024040


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Tanjung Karang pada hari jum’at 5 Agustus 1988, yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sabaruddin dan Ibu Karsih.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Pendidikan Taman Kanak-kanak aisiyah kedaton Bandar lampung diselesaikan tahun 1994, Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah I Bandar Lampung diselesaikan tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Muhammadiyah 3 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2003, Sekolah Menengah Atas (SMA) Arjuna Bandar Lampung diselesaikan tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 11 Bandar Lampung, dan pada tahun 2011 penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 13 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).


(9)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang (Alfatihah 1)

Persembahan

Aku bersyukur kepadamu ya Allah.

Keberadaanku saat ini adalah takdir ALLOH. SWT , dan segala apa yang telah aku miliki dan aku dapatkan

adalah berkat Izin dan Ridho dari -NYA Dan do a dari orang-orang yang mencintaiku

Kupersembahkan karya ini teruntuk:

Ayahanda Sabaruddin dan Ibunda Karsih tercinta

Terima kasih atas segala do a, pengorbanan, kesabaran, tetes keringat, cinta kasih Yang takkan pernah terbalaskan. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk

bisa selalu membahagiakan kalian....

Imamku lutfi Miftakhussalam, SE.

Terima kasih atas kasih sayang dan doa tulus untuk keberhasilan ku smoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga ini

Bidadari kecil ku Sahla Nur Aqila

Yang selalu mewarnai hari-hari ku, semoga kelak menjadi anak yang sholehah dan menjadi kebanggaan keluarga Amin

Seluruh keluargaku

Terimakasih atas kasih sayang, doa dan perhatiannya untukku. Tawa, canda dan dukungan kalian adalah semangat bagiku.


(10)

Motto

Tersenyumlah untuk hidup.

(

Penulis)

Sesungguhnya Allah tidak mengengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.


(11)

SANWACANA

Puji syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan kehendak-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH GAYA BELAJAR

TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING”(Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi dan selaku Pembimbing I atas kesabaran, arahan dan waktu yang diluangkan untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini;

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembahas atas saran dan arahan untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini;

5. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku pembimbing II dan Ketua Referensi P. MIPA atas kesabaran, bimbingan, arahan, dan masukannya kepada penulis;


(12)

6. Triyatmo, S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 13 Bandar Lampung dan Junaidi , S.Pd., selaku guru mitra yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian;

7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas XI IPA1SMA Negeri 13 Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung; 8. Ayahanda Sabaruddin, ibunda Karsih atas doa, perhatian, dan kasih sayang

yang tak terhingga selama ini;

9. Suami dan anakku, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan doa yang tulus;

10. Keluarga Besarku, Terima kasih untuk do’a,dan dukungan yang telah diberikan;

11. Teman seperjuangan (Vie, Hesti, Ranggi, Inay, dan Eci) atas kebersamaan kita.Temen dekat ku: Tia, Leni, Cika, Riki, terima kasih untuk kebersamaan kalian;

12. Teman-temanku di Pendidikan Biologi angkatan 2006, kakak tingkatku dan adik tingkatku, terima kasih untuk persaudaraan, motivasi, dan kritikannya; 13. Almamater tercintaku, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. 1

B. Rumusan Masalah ... .. 5

C. Tujuan Penelitian ... .. 5

D. Manfaat Penelitian ... .. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... .. 6

F. Kerangka Pemikiran ... .. 7

G. Hipotesis ... .. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar... .. 10

B. Model Pembelajaran Inkuiri... 13

C. Penguasaan Materi ... 19

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Desain penelitian ... 22

D. Prosedur penelitian... 22

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis data.. ... 26

2. Teknik Pengambilan Data ... 27

F. Teknik Analisis data 1. Uji Prasyarat... 29

2. Pengujian Hipotesis... 30

3. Pengolahan Data Aktivitas Siswa ... 31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 38

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47


(14)

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 52

1. Perangkat Pembelajaran ... 53

2. Data Hasil Penelitian... 89

3. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian... 92

4. Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran ... 95


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar observasi aktivitas siswa ... 28 2. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ... 30 3. Hasil uji normalitas dan homogenitas data pretes, postes danN-gain

penguasaan materi siswa pada setiap gaya belajar ... .. 35 4. Hasil uji anova satu faktor terhadap nilai pretes, postes, dan N-gain

penguasaan materi siswa pada tiga gaya belajar ... 36 5. Hasil uji Tukey terhadap N-gainpenguasaan materi pada tiga kelompok

Gaya belajar ... 37 6. Data aktivitas siswa selama pembelajaran... 38


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir... 9 2. Desain penelitian ... 22


(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi. Dengan demikian, dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara seimbang (Sanjaya, 2010: 2).

Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasi dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan

kemampuan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar (Sudjana, 2005: 28).


(18)

Biologi merupakan salah satu mata pelajaran sains yang diujikan secara

nasional bagi siswa SMA jurusan IPA. Ini seharusnya dipersiapkan sejak awal, bahkan sejak kelas X. Guru hendaknya memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa agar mereka mampu mencapai prestasi yang maksimal dan memperoleh manfaat bagi kehidupan pribadi maupun di masyarakat. Namun, jika dilihat dari data kementrian pendidikan nasional tahun 2011 yang menyatakan bahwa nilai rata-rata penguasaan materi UN untuk matapelajaran biologi dibeberapa daerah masih rendah. Hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa siswa kurang mampu memahami setiap materi yang disampaikan. Seperti pada SMAN 7 Tidore kepulauan Maluku Utara dengan nilai rata-rata yaitu 4,78.

Begitu pula di SMA Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia masih rendah. Hal ini diketahui dari nilai hasil ulangan harian siswa kelas XI pada materi ini masih rendah, hanya 58,5% siswa yang mendapatkan nilai70. Hasil ulangan tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 100% siswa yang harus mencapai nilai70. Beberapa hal yang diduga menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia pada siswa kelas XI SMA Negeri 13 Bandar Lampung adalah: (1) guru belum menggunakan model yang dapat menggali gaya belajar sehingga siswa menganggap materi tersebut sulit untuk dipahami; (2) guru tidak mengetahui gaya belajar siswa; (3) siswa kurang termotivasi karena tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar


(19)

sehingga minat dan aktivitas belajar siswa masih rendah; (4) media

pembelajaran yang digunakan kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Guru harus bijaksana dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai agar dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tujuan yang diharapkan serta dapat memfasilitasi gaya belajar siswa.

Pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia yang melibatkan gambar anatomis dengan menggunakan bahasa latin, mengaitkan struktur, fungsi organ dan proses mekanisme gerak. Sementara setiap siswa memiliki kemampuan yang tingkatannya berbeda untuk memahami dan menyerap pelajaran, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Fenomena tersebut menjelaskan bahwa tidak semua siswa mempunyai gaya belajar yang sama, ada yang visual, auditori dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual mudah untuk menerima informasi atau pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk tulisan, gambar, tabel, diagram, grafik, peta pikiran, goresan atau simbol-simbol. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditorial senang jika pembelajaran dilakukan dalam bentuk cerita, lagu, syair atau senandung. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik akan mudah untuk menerima pelajaran yang diiringi dengan aktifitas motorik, seperti dalam konsep

penerapan/percobaan, drama dan gerak (Gunawan, 2003: 144).

Beberapa studi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan prestasi akademik dan peningkatan sikap pembelajar terhadap lingkungan belajar ketika gaya belajar


(20)

cocok atau selaras (matched) dengan metode dan media pendukung

pembelajaran (Dunn and Dunn, 1993:393). Para peneliti menyimpulkan bahwa kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar (Nasution, 2008:93). Jika guru memahami perbedaan gaya belajar setiap siswa dan dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi siswa. Terdapat beberapa model pembelajaran kooperatif yang langkah-langkahnya kemungkinan dapat memfasilitasi setiap gaya belajar siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Dalam penggunaan model pembelajaran inkuiri ini siswa dibentuk dalam tiga kelompok gaya belajar (visual, auditori dan kinestetik). Model ini memiliki tahapan observasi (mengamati), pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pengamatan dan berdiskusi dengan kelompoknya. Siawa yang memiliki gaya belajar visual melakukan pengamatan dengan menggunakan media video dalam pengumpulan data agar dapat menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan, siswa yang memiliki gaya belajar auditori melakukan pengamatan dengan menggunakan rekaman suara dan saling mendengarkan pendapat dari kelompoknya,

sedangkan siswa yang memilki gaya belajar kinestetik melakukan pengamatan dengan menggunakan media torso dan model.

Berdasarkan hasil penelitian Wijayanti (2009; 26) model pembelajaran inkuiri terpimpin mampu meningkatkan penguasaan konsep pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidomulyo. Namun peneliti belum mengetahui gaya belajar manakah


(21)

yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi siswa jika guru menggunakan model pembalajaran inkuiri terbimbing. Oleh sebab itu, dilakukanpenelitian ini yang berjudul “Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Penguasaan Materi Pokok Sistem Gerak Pada Manusia Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.” (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia dalam pembelajaran melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing?

2. Manakah gaya belajar yang menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model

pembelajaran inkuiri terbimbing?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing. 2. Gaya belajar yang menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada

materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.


(22)

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa, untuk menciptakan suasana baru yang dapat meningkatkan penguasaan materi siswa sesuai dengan gaya belajar pada model pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Guru, sebagai sumbangan pemikiran dan alternatif pembelajaran dalam usaha untuk meningkatkan penguasaan materi siswa dengan

memperhatikan gaya belajar melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

3. Peneliti, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sebagai calon guru tentang gaya belajar siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian mencakup:

1. Gaya belajar adalah suatu proses gerak laku, penghayatan, serta

kecenderungan seorang pelajar mempelajari atau memperoleh suatu ilmu dengan cara yang tersendiri. Dalam penelitian ini gaya belajar yang digunakan adalah visual, auditori, dan kinestetik.

2. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan memiliki langkah-langkah kagiatan sebagai berikut: orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan


(23)

3. Penguasaan materi yang diukur meliputi aspek kognitif meliputi kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5).

4. Materi pokok yang diteliti sebagai bahan penelitian adalah Sistem Gerak pada Manusia.

5. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 Semester Ganjil di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Kerangka Pikir

Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman berulang-ulang yang merupakan suatu proses mencapai tujuan. Sehingga dalam proses belajar diperlukan suatu cara yang memudahkan seseorang untuk mempelajari dan memahami suatu pelajaran. Dalam kenyataanya setiap siswa mampu memahami materi yang diajarkan guru dengan gaya belajar tersendiri sesuai dengan kepribadian yang dimiliki siswa. Artinya, masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori dan kinestetik). Guru diharapkan dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang bermacam-macam sehingga setiap siswa dapat berpastisipasi aktif sesuai cara belajar mereka dan dapat meningkatkan penguasaan materinya.

Siawa dengan gaya belajar visual lebih mudah untuk menerima informsi atau pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk tulisan, gambar, tabel, peta pikiran atau simbol-simbol. Dalam penelitian ini siswa gaya belajar visual diberikan media video tanpa suara. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditori


(24)

memiliki karakteristik yaitu, lebih mudah jika pembelajaran dilkukan dalam bentuk cerita, lagu, atau syair. Dalam penelitian ini, siswa dengan gaya belajar auditori diberikan media rekaman suara. Lain halnya dengan siswa bergaya belajar kinestetik yang lebih mudah menerima pelajaran jika diiringi dengan aktivitas motorik, seperti dalam konsep penerapan atau percobaan, darama dan gerak, dalam penelitian mereka diberikan media torso dan model. Dengan ini diharapkan siswa dapat terfasilitasi dalam menerima informasi yang

disampaikan selama proses pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan dengan memperhatikan gaya belajar siswa dapat meningkatkan penguasaan materi. Namun demikian belum diketahui gaya belajar mana yang paling berpengaruh terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia. Setelah melakukan proses pembelajaran maka diperoleh nilai pretest, posttest dan N-Gain. Dari nilai tersebut dapat diketahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya belajar siswa (X1,X2,X3), sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia (Y). Untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) ditunjukkan pada gambar di bawah ini:


(25)

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat .

Keterangan: X(1= auditori, 2= visual, 3= kinestetik) = Pengaruh gaya belajar pada model pembelajaran inkuiri terbimbing; Y = Penguasaan materi siswa.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir diatas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. H0: Tidak ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan penguasaan materi siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

H1: Ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan penguasaan materi siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. H0: Semua gaya belajar menghasilkan penguasaan materi yang sama pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model

pembelajaran inkuiri terbimbing.

H1: Salah satu gaya belajar menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model

pembelajaran inkuiri terbimbing.

X1

X2

X3


(26)

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Gaya Belajar(Learning Styles)

Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama. Masing-masing menunjukkan perbedaan, namun para peneliti dapat mengolong-golongkannya. Gaya belajar ini berkaitan erat dengan pribadi seseorang, yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya (Nasution, 2008: 94).

Gaya belajar merupakan suatu proses gerak laku, penghayatan, serta kecenderungan seorang pelajar mempelajari atau memperoleh suatu ilmu dengan cara yang tersendiri (Susilo, 2009: 15). Gaya belajar merupakan cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Penetapan gaya belajar ditentukan melalui penelitian mandiri gaya pembelajaran siswa. Para ahli dibidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai gaya belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui belajar memerlukan konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan gaya belajar seseorang


(28)

(Susilo, 2010: 94). Proses pembelajaran yang ada pada seorang siswa dengan siswa yang lain berbeda. Menurut DePorter (2002:110), gaya belajar

seseorang adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Selanjutnya DePorter (2002:112) mengatakan secara umum ada dua kategori tentang bagaimana seseorang belajar. Pertama, bagaimana seseorang menyerap informasi dan kedua, cara seseorang mengatur dan mengolah informasi tersebut.

Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para guru adalah bahwa setiap anak dengan latar belakang berbeda mempunyai keunikan tersendiri dalam belajar. Mereka mempunyai cara masing-masing dalam memperoleh dan mengolah informasi. Cara inilah yang disebut dengan gaya belajar (learning style). Gaya belajar adalah cara kita menyerap informasi melalui indera yang kita miliki. Masing-masing orang mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam menyerap informasi. Susilo (2009: 149-151) Terdapat tiga gaya belajar, yaitu sering disingkat dengan VAK: Visual, Auditori, Kinestetik.

1. Gaya Belajar Visual(Visual Learners)

Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang memiliki gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/ pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh sering sekali menginterpretasikan kata atau ucapan.


(29)

Untuk mengatasi ragam masalah di atas, ada beberapa pendekatan yaitu dengan menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film, slide, gambar ilustrasi, kartu bergambar, catatan dan kartu-kartu gambar berseri yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan.

2. Gaya Belajar Auditori(Auditori Learners)

Auditori Learners atau gaya belajar yang mengandalkan pada

pendengaran untuk biasa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, seseorang harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi. Karakter orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, memiliki kesulitan menulis atau membaca.

Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi

kesulitan-kesulitan belajar tersebut. Pertama, menggunakan tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam bacaan atau

catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk kemudian didengarkan kembali. Kedua, dengan wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi. Ketiga, dengan membaca informasi, kemudian diringkas dalam bentuk lisan dan direkam untuk kemudian didengarkan


(30)

dan dipahami. Langkah terakhir adalah dengan melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.

3. Gaya Belajar Kinestetik(Kinestethic Learners)

Ada beberapa karakteristik pada gaya belajar kinestetik yang tak semua orang bisa melakukannya. Pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar dapat terus mengingatnya. Kedua, hanya dengan memegang dapat menyerap informasinya tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter ketiga adalah tidak bisa/ tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, dapat belajar lebih baik bila disertai dengan kegiatan fisik. Kelima, orang- orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (atheletic ability). Untuk orang-orang yang memiliki karakteristik tersebut,

pendekatan yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau bermain sambil belajar.

B. Model pembelajaran Inkuiri.

Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa (Sanjaya;2010:195).


(31)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.

Sumiati dan Asra (2008:103) mengusulkan pelaksanaan model inkuiri dengan 3 macam cara yaitu:

1. Inkuiri terbimbing

Pada inkuiri terbimbing pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk guru. Petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan membimbing. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari suatu pertanyaan inti. Dari jawaban yang dikemukakan, siswa melakukan penyeledikan untuk membuktikan pendapat yang telah

dikemukakan. 2. Inkuiri bebas

Dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaiman seorang scientis. Masalah dirumuskan sendiri, eksperimen (penyelidikan) dilakukan sendiri, dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri. 3. Inkuiri bebas yang dimodifikasi.

Berdasarkan masalah yang diajukan guru, dengan konsep atau teori yang sudah di pahami siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenarannya.


(32)

Sanjaya (2010: 202-204) mengemukakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah:

• Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.

• Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri.

• Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:

• Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana


(33)

rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.

• Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapat jawabannya secara pasti. • Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat

merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis harus memiliki landasan berfikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.


(34)

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk mengujin hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga

membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berfikirnya. Oleh sebab itu tugas guru dalam tahapan ini adalah

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran

jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung

jawabkan.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakangog-nya dalam proses pembelajaran. Banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus


(35)

terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.

C. Penguasaan Materi

Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003). Dengan materi pembelajaran memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtun dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Awaluddin, 2008:1).

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun

tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : (1) Informasi non verbal, (2) Fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan kreativitas. Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara

penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung . Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting


(36)

untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting didalam pemecahan masalah atau didalam kreativitas (Slameto,1991:131).

Menurut Anderson, dkk (2000:67-68), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis prilaku sebagai berikut:

1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan model.

2. Understandmencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.

3. Applymencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4. Analyzemencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya: mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil.

5. Evaluatemencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

6. Createmerupakan kemampuan untuk membentuk suatu pola baru.

Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha (1994:1) evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrument atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes.


(37)

Menurut Arikunto (2001:53) tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah post test atau tes terakhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretest. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).


(38)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada November semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMA Negeri 13 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMAN 13 Bandar Lampung. Sedangkan sampelnya adalah siswa di kelas XI IPA 1. Kelas ini dipilih sebagai sampel karena merupakan kelas dengan siswa yang memiliki prestasi akademik yang terendah dibandingkan kelas lainnya.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalahpurposive sampling.Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri–ciri antara lain : siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama; siswa

dibimbing oleh guru yang sama; siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama.Purposive samplingmerupakan salah satu contohnonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010:122)


(39)

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desainOne Group Pretes-Postes Design. Peneliti mempunyai sampel, yaitu siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori, dan kinestetik). Ketiga macam sampel diberi perlakuan yang sama yaitu dengan model pembelajaran inkuiri. Lalu ketiga sampel diberi soal pretes dan postes yang sama untuk mengetahui penguasaan materi siswa. Pretes dilakukan sebelum ketiga kelompok melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dan postes setelah usai pembelajaran pada pertemuan terakhir. Desain tersebut digambarkan seperti dibawah ini.

Gambar 2. DesainOne Group Pretes-Postes Design.

Keterangan : I = kelompok gaya belajar visual; II = kelompok gaya belajar auditori; III = kelompok gaya belajar kinestetik;O1=

Pretes;O2=Postes; X = gaya belajar siswa pada model inkuiri

terbimbing (1= visual; 2= auditori; 3= kinestetik). (dimodifikasi dari Sugiyono, 2010:110)

D. Prosedur Penelitian

Penelitia ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan saat prapenelitian adalah :

I O1 X1 O2

II O1 X2 O2


(40)

a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi kesekolah tempat diadakannya penelitian. c. Menetapkan sampel penelitian.

d. Memodifikasi angket gaya belajar siswa. Angket dimodifikasi dari DePorter (2005:166) dengan menggunakan skalaLikert. Dari

pengisian angket tersebut, akan diperoleh tiga kelompok sesuai gaya belajar yang dominan, yaitu kelompok visual, kelompok auditori dan kelompok kinestetik.

e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK). f. Membuat instrumen tes, yaitu soal pretes dan postes berupa pilihan

uraian yang disesuaikan dengan penguasaan materi siswa, serta lembar observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.

g. Melakukan uji ahli instrument tes dan uji ahli angket gaya belajar kepada seorang konselor.

h. Membagikan angket gaya belajar siswa untuk menentukan gaya belajar yang paling dominan pada setiap siswa. Angket gaya belajar ini telah diuji validitas dan reabilitasnya pada siswa dengan tingkat akademik yang sama.

i. Melakukan analisis angket gaya belajar setelah angket diisi oleh siswa. j. Membuat kelompok belajar siswa berdasarkan gaya belajar siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dalam kelas tersebut diperhatikan gaya belajar siswa dengan menggunakan model pembalajaran inkuiri


(41)

terbimbing. Penelitian ini direncanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Adapun langkah–langkah pembelajarannya sebagai berikut :

a. Pendahuluan

1) Siswa mengerjakan soal pretest untuk penilaian kemampuan awal siswa.

2) Siswa mendengarkan guru membacakan Indikator dan tujuan pembelajaran.

3) Siswa memperhatikan pembagian kelompok diskusi yang di tentukan oleh guru.

4) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model pembelajaran inkuiri.

5) Siswa mendengarkan motivasi dan menjawab pertanyaan dari guru, “Tahukah kalian mengapa kitabisa berdiri dengantegak?”. Siswa mendengarkan penjelasan bahwa tubuh kita memiliki rangka sehingga kita bisa berdiri dengan tegak (pada pertemuan 1). Siswa mendengarkan pertanyaan guru,” Mengapa kita dapat menoleh ke kanan dan ke kiri”.Siswa mendengarkan penjelasan dari guru bahwa terdapat sendi pada bagian tubuh tertentu sehingga tubuh dapat di gerakkan ke berbagai arah (pada pertemuan II). Siswa

mendengarkan pertanyaan dari guru, “Mengapa kita bisa berjalan dan mengambil makanan?”. Guru menjelaskan bahwa terdapat otot yang menggerakkan rangka sehingga kita bisa melakukan banyak hal (pada pertemuan III).


(42)

6) Siswa memperhatikan penjelasan guru yang dapat menggali

pengetahuan awal siswa dengan mengajukanpertanyaan : “Sebutkan fungsi tulang berdasarkan strukturnya?” (pada pertemuan ke I); “Sebutkan macam–macam sendi dan kelainan/penyakit pada sendi yang kalian ketahui?” (pada pertemuan II); “Apa sajajenis-jenis otot dan kelainan/penyakit yang terjadi pada otot?” (pada pertemuan III).

b. Kegiatan Inti

1) Siswa duduk dalam beberapa kelompok sesuai dengan gaya belajar masing–masing.

2) Siswa mendapatkan LKK (Pertemuan I: Rangka dan fungsinya, Pertemuan II: Hubungan antar tulang dan macam-macam persendian, pertemuan III: Otot) yang berisi permasalahan yang akan dikaji dan didiskusikan.

3) Siswa berdiskusi sesuai kelompok masing-masing dan dibimbing guru dalam mengerjakan LKK

4) Siswa mengamati media pembelajaran yang sesuai dengan kelompok gaya belajanya. Kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual melakukan pengamatan dengan menggunakan media video, kelompok siswa yang memiliki gaya belajar auditori

melakukan pengamatan dengan menggunakan media rekaman suara sedangkan kelompok siswa yang memiliki gaya belajar kinesteti melakukan pengamatan dengan menggunakan torso dan model. 5) Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menguji jawaban


(43)

6) Beberapa siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dan kelompok lain memberi pendapat ataupun sanggahan dari penjelasan yang disampaikan kelompok tersebut. Siswa membahas masalah-masalah yang ada dalam LKK yang belum dapat

dipecahkan bersama guru.

7) Siswa diminta untuk mengumpulkan LKK yang telah dikerjakan.

c. Penutup

1) Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah dibahas (Pertemuan I: Rangka dan fungsinya, Pertemuan II: Hubungan antar tulang dan macam-macam persendian,

pertemuan III: Otot).

2) Siswa mengerjakan soal postest mengenai materi yang telah dipelajari.

3) Siswa mendengarkan informasi tentang materi untuk pertemuan yang akan datang(Pertemuan II: Hubungan antar tulang dan macam-macam persendian, pertemuan III: Otot).

4) Siswa mendengrkan dan menjawab salam dari guru.

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah : 1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa data nilai penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia yang diperoleh dari nilai pretes dan postes. Kemudian dihitung


(44)

selisih antara nilai pretes dengan postes, lalu dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 17. Untuk mendapatkan N-gainmenggunakan rumus Meltzer (dalam Coletta dan Phillips, 2005: 1172) yaitu:

N-gain= 100

Y Z Y X   

Keterangan : X = nilai postes; Y = nilai pretes; Z = skor maksimal; N-gain= selisih nilai postes dan pretes yang di

normalisasi.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data gaya belajar siswa yang diperoleh melalui pengisian angket oleh siswa, serta data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang diisi oleh observer. Adapun aktivitas yang diamati adalah mengamati/mengobservasi, kemampuan berdiskusi

(mengerjakan LKK), kemampuan bertanya, mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pretes dan Postes

Data tingkat penguasaan materi berupa nilai pretes dan postes. Nilai pretes yang diambil pada pertemuan pertama pada setiap kelompok, sedangkan nilai postes diambil sesudah pembelajaran pada pertemuan terakhir. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal uraian. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :


(45)

S=R x 100

Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008 : 112). b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati yaitu:

mengamati/mengobservasi, kemampuan berdiskusi (mengerjakan LKK), kemampuan bertanya, mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

c) Angket Gaya Belajar Siswa

Angket gaya belajar berisi pernyataan yang sesuai dengan kebiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam angket ini terdapat tiga puluh enam pernyataan yang mencerminkan gaya belajar. Pernyataan nomor 1, 4, 8, 10, 13, 17, 18, 22, 25, 28, 30, dan 32 merupakan pernyataan yang

mengidentifikasikan gaya belajar visual. Pernyataan nomor 2, 5, 9, 14, 15, 20, 23, 27, 31, 33, dan 35 mengidentifikasikan gaya belajar auditori.

Sedangkan pernyataan nomor 3, 6, 11, 12, 16, 19, 21, 24, 26, 29, 34, dan 36 mengidentifikasikan gaya belajar kinestetik.Tiap-tiap pernyataan memiliki lima pilihan jawaban, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Kategori pilihan jawaban tersebut memiliki bobot :selalu = 5, sering = 4, kadang-kadang = 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1. Angket gaya belajar ini telah di ujivaliditas dan reabilitasnya pada siswa dengan tingkat akademik yang sama. Setelah siswa mengisi angket gaya belajar, kemudian


(46)

dilakukan analisis angket gaya belajar. Skor tertinggi di antara ketiga gaya belajar pada angket gaya belajar masing-masing siswa menunjukkan gaya belajar yang paling tinggi pada siswa tersebut. Gaya belajar siswa diketahui dari skor terbanyak yang diperoleh, dengan kategori sebagai berikut :

a. Visual : Jika skor total pernyataan aspek visual lebih tinggi dibandingkan skor total pernyataan aspek auditori dan kinestetik.

b. Auditori : Jika skor total pernyataan aspek auditori lebih tinggi dibandingkan skor total pernyataan aspek visual dan kinestetik.

c. Kinestetik : Jika skor total pernyataan aspek kinestetik lebih tinggi dibandingkan skor total pernyataan aspek visual dan auditori.

Dimodifikasi dari De Porter (2003: 166-167).

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat terhadap nilai pretes, postes dan N-gaindianalisis

menggunakan program SPSS 17. Uji prasyarat yang dilakukan berupa: a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dengan ujiLilieforsmenggunakan program SPSS 17. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretes dan postes berdistribusi normal atau tidak.


(47)

 Hipotesis

Ho: Sampel berdistribusi normal H1: Sampel tidak berdistribusi normal.  Kriteria Pengujian

Terima Hojika Lhitung< Ltabel atau p-value > 0,05; tolak Hountuk harga yang lainnya (Nurgiantoro dkk, 2002:118).

b. Uji Homogenitas

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka uji prasyarat dilanjutkan dengan uji homogenitas (uji F) menggunakan program SPSS 17. Tujuan uji homogenitas adalah untuk mengetahui bahwa setiap kelompok yang dibandingkan memiliki varians yang sama atau tidak.

 Hipotesis

Ho: Setiap kelompok mempunyai varians sama. H1: Setiap kelompok mempunyai varians berbeda.  Kriteria uji

Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak. (Pratisto, 2004:13)

2. Pengujian Hipotesis

Apabila masing-masing data berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji anova menggunakan SPSS 17. Tujuan uji ini adalah


(48)

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel.

 Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata pada ketiga sampel. H1 :Ada perbedaan rata-rata antara ketiga sampel.  Kriteria Uji

- Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima - Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak (Priyatno, 2010: 46).

Jika Ho ditolak, maka dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui sampel mana yang terdapat perbedaan secara signifikan dengan ujiTukey menggunakan SPSS 17.

a. Hipotesis

Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata pada sampel. H1 :Ada perbedaan rata-rata pada sampel. b. Kriteria Uji

- Jika signifikansinya> 0,05 maka Ho diterima - Jika signifikansinya< 0,05 maka Ho ditolak (Sugiyono, 2010:280).

3. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data kualitatif berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi yang diisi


(49)

oleh observer. Data tersebut dianalisis dalam bentuk persentase dengan langkah sebagai berikut:

1) Mengisi tabel hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran : Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas siswa

Keterangan :

A. Kemampuan mengamati/mengobservasi media.

1. Tidak mengamati/ mengobservasi media (diam saja). 2. Mengamati/ mengobservasi namun tidak mengungkapkan

pendapatnya.

3. Mengamati/ mengobservasi dan mengungkapkan pendapatnya sesuai dengan pembahasan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia. B. Kemampuan berdiskusi (mengerjakan LKK)

1. Tidak melakukan diskusi.

2. Melakukan kegiatan diskusi namun tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia. 3. Melakukan kegiatan diskusi dan sesuai dengan permasalahan pada

materi pokok Sistem Gerak pada Manusia. C. Kemampuan Bertanya

1. Tidak mengajukan pertanyaan

No Nama A B C D

I II III I II III I II III I II III

1 2 3 4 dst Jumlah

Poin maksimal tiap aspek Presentase tiap aspek Keterangan


(50)

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan permasalahan pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia. D. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan. 2. Siswa kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok

dengan cara yang tidak sistematis dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan cara sistematis dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan ilmiah.

2) Menghitung rata–rata persentase aktivitas menggunakan rumus:

Keterangan X; Rata-rata skor aktivitas siswa,∑xi; Jumlah skor yang

diperoleh,n; Jumlah skor maksimum (12) (Sudjana, 2002: 69).

3) Menafsirkan atau menentukan persentase aktivitas siswa sesuai klasifikasi:

Tabel 2.Klasifikasi persentase aktivitas siswa Interval (%) Kategori

0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

90,00–100,00 Sangat Tinggi

Dimodifikasi dari Hake (dalam Coletta dan Phillips 2005: 1176).

% 100 x x X n i


(51)

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Gaya belajar siswa (visual, auditori, dan kinestetik) berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

2. Gaya belajar visual menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyampaikan saran yaitu sebaiknya :

1. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti pengaruh gaya belajar siswa, sebaiknya menggunakan kelas dengan jumlah siswa yang relatif merata pada setiap kelompok gaya belajarnya.

2. Dalam menentukan gaya belajar siswa sabaiknya dilakukan di luar

penelitian dengan melakukan survey atau tes gaya belajar secara berulang yang mengikat pada satu psikolog.


(52)

kemudahan belajar bagi siswa.

4. Peneliti sebaiknya memotivasi siswa yang aktivitasnya masih rendah selama pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

A’izah, Nur futchatil. 2011. Skripsi.Analisis Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dikaitkan Dengan Gaya Belajar Siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. UPI. Bandung.

Anderson, dkk. 2000.A Taxonomy For Learning, Teaching, ans Assesing, (A Revision of Blooms Taxonomy of Educational Ogjectives, Abridged Edition). Longman. Newyork

Arikunto, S. 2001.DasarDasar Evaluasi Pendidikan. Bimi Aksara. Jakartara. Awaludin, A. 2008.Materi Ajar. 10 maret http://andhysastetera.blogspot.com/. Colleta, V.P dan Phillips J.A. 2005.Interpreting FCI scores: Normalized Gain,

Preinstruction Scores, and Scientific Reasoning Ability. Department of Physics, Loyola Marymount University. California.

Daryanto, H. 1999.Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta

DePorter, Bobbi and Hernacki, Mike.2003.Quantum Learning:Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. PT Mizan Pustaka. Bandung. ______. 2005.Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan. Terjemahan AlwiyahAbdurrahman. Kaifa. Bandung. Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. 298 hlm. Dunn, Rita and Keenth Dunn. 1993.Teaching Secondary Student Through Their

Individual Learn Style:Practical Approaches For Grade 7-12. Massachussetts: Allyn and Bacon.27 april 2011

http://docs.google,com/www.akademik.unsri.ac.id/ .

Gunawan, A.W. 2004.Genius Learning Strategy. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Muhammad, H. 2003.Pengembangan Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi. 12 April 2011 http://www.google.com/.


(54)

Nasution. 2008.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.223 hlm.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Priyatni, Dwi. 2010.PahamAnalisaStatistik Data dengan SPSS.MediaKom. Yogyakarta.

Wijayanti, Okta. 2009. Skripsi.Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

TerpimpinTerhadap Penguasaan Konsep Ekosistem Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidomulyo. Bandar Lampung. UNILA

Sanjaya, H. Wina. 2010.Srategi Pembelajaran Berorientasi srandar proses Pendidikan. Jakarta

Slameto. 2003.Belajar dan FaktorFaktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta

Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan. Alfabeta. Bandung Sudjana, Nana. 2005.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar

Baru Algensindo.

Sukarsih, Rahmawati. 2010.Perbedaan Pengaruh Antara Pembelajaran Inkuiri dan Pembelajaran Ekspositori Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar.29 april 2011 http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/169150709201001131.pdf Sumiati dan Asra. 2008.Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung Suparlan. 2004. Fasilitator : Guru Sekolah Dasar Mengenal Tipe Kecerdasan

dan gaya belajar pada siswanya. Jakarta.

Suryabrata, Sumadi. 1989.Psikologi Pendidikan. Rajawali. Jakarta Susilo, Joko. 2009.Sukses Dengan Gaya Belajar. Pinus. Yogyakarta

Thabrany, H. 1994.Rahasia Kunci Sukses Belajar. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Thoha, M. 1994.Tekhnik Evaluasi Pendidikan. Grafindo Persada. Jakarta Udie. 2010.Macam-macam Gaya Belajar. 2 Februari 2011

http//Skripsi/data%20internet/27%20 Januari%2011/ macam-macam-gayabelajar.html


(55)

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional. 28 April 2011 http://docs.google.com/www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.

Widyastuti, R. 2010.Hakikat Pengalaman Belajar. 10 maret 2011


(56)

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA

Negeri 13 Bandar Lampung Semester GanjilTahunPelajaran 2011/2012)

Oleh

NURUL HASANAH

Berdasarkanhasilobservasiawal di SMA Negeri 13 Bandar Lampung diketahuibahwa nilai rata-rata siswakelas XI IPA tahunpelajaran (2010/2011)

padamateripokokSistemGerakpadaManusiamasihrendahhalinidapatterjadikarenakurangnyake sesuaian model pembelajaran yang digunakan guru denganadanyavariasigayabelajarsiswa. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahui: (1)

pengaruhgayabelajarterhadappeningkatanpenguasaanmateripokokSistemGerakpadaManusia melalui model pembelajaraninkuiriterbimbing; (2) gayabelajar yang

menghasilkanpenguasaanmateripokokSistemGerakpadaManusia yang paling tinggimelalui model pembelajaraninkuiriterbimbing.

PenelitianinimerupakankuasieksperimendengandesainpenelitianberupaOne Group Pretest-Posttest Design.Data penelitien ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data nilai penguasaan materi yang diperoleh dari nilai pretest, posttest danN-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji anova pada taraf kepercaaan 5%melalui


(57)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 13 Bandar Lampung yang memiliki gaya belajr visual sebanyak 10 siswa, auditori 17 siswa dan kinestetik 8 siswa dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Setelah dilakukan pembelajaran diperoleh nilai rata-rataN-gainpenguasaan materi siswa pada ketiga kelompok gaya belajar visual, auditori dan kinestetik berturut-turut adalah 82,32; 76,69; dan 74,90.

Penguasaanmaterisiswa yang memilikigayabelajar visual berbedasignifikandengankinestetik. Namunantarasiswa yang memilikigayabelajar visual

denganauditorimaupunkinestetikdenganauditoritidakberbedanyata. Kelompoksiswa yang memilikigayabelajar visual menghasilkan N-gainpaling

tinggidibandingkandengangayabelajarauditorimaupunkinestetik.

Dengandemikiandapatdinyatakanbahwagayabelajarsiswa (visual, auditoridankinestetik) berpengaruhnyataterhadappenguasaanmateripokokSistemGerakpadaManusia.


(58)

(Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester

GanjilTahunPelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

NURUL HASANAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(59)

(Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester

GanjilTahunPelajaran 2011/2012)

Oleh

NurulHasanah

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(60)

Penulis dilahirkan di Kota Tanjung Karang pada hari jum’at 5 Agustus 1988, yang

merupakan anakbungsu dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sabaruddin dan Ibu Karsih.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Pendidikan Taman Kanak-kanak aisiyah kedaton Bandar lampung diselesaikan tahun 1994,Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah I Bandar Lampung diselesaikan tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Muhammadiyah 3 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2003, Sekolah Menengah Atas (SMA) Arjuna Bandar Lampungdiselesaikan tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 11 Bandar Lampung, dan pada tahun 2011 penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 13 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).


(61)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. 1

B. Rumusan Masalah ... .. 5

C. Tujuan Penelitian ... .. 5

D. Manfaat Penelitian ... .. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... .. 6

F. Kerangka Pemikiran ... .. 7

G. Hipotesis ... .. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar... .. 10

B. Model PembelajaranInkuiri... 13

C. Penguasaan Materi ... 19

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Desain penelitian ... 22

D. Prosedur penelitian... 22

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis data.. ... 26

2. Teknik Pengambilan Data ... 27

F. Teknik Analisis data 1. Uji Prasyarat... 29

2. PengujianHipotesis... 30

3. Pengolahan Data AktivitasSiswa ... 31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 38

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47


(62)

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 52

1. Perangkat Pembelajaran ... 53

2. Data Hasil Penelitian... 89

3. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian... 92

4. Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran ... 95


(63)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembarobservasiaktivitassiswa ...28 2. Klasifikasiindeksaktivitassiswa ...30 3. Hasilujinormalitasdanhomogenitasdata pretes, postesdanN-gain

penguasaanmaterisiswapadasetiapgayabelajar ... ..35 4. Hasilujianovasatufaktorterhadapnilaipretes, postes,

danN-gainpenguasaanmaterisiswapadatigagayabelajar ...36 5. HasilujiTukeyterhadap N-gainpenguasaanmateripadatigakelompok

Gayabelajar ...37 6. Data aktivitassiswaselamapembelajaran... 38


(64)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir...9 2. Desain penelitian ... 22


(65)

Tersenyumlah untuk hidup.

(

Penulis)

Sesungguhnya Allah tidak mengengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan

yang ada pada diri mereka sendiri.


(66)

1. Tim Penguji

Ketua : Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. ………..

Sekretaris :Pramudiyanti,S.Si, M.Si……….…...

Penguji

BukanPembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. .……….……….

2. DekanFakultasKeguruan dan IlmuPendidikan

Dr. Hi.BujangRahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(67)

Yang bertandatangan di bawahiniadalah :

Nama : NurulHasanah

NPM : 0643024040

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Denganinisayamenyatakanbahwaskripisisayaadalahhasilpekerjaansayasendiri, tanpabantuanpihaklain,

kecualidosenpembimbingdansepanjangpengetahuansayatidakberisimateri yang telahdipublikasikanatauditulisoleh orang lain

atautelahdipergunakandanditerimasebagaipersyaratanpenyelesaianstudipadauniversitasataupu ninstitut lain.

Bandar lampung, Mei 2012 Yang menyatakan

NurulHasanah NPM 0643024040


(68)

Persembahan

Aku bersyukur kepadamu ya Allah.

Keberadaanku saat ini adalah takdir ALLOH. SWT , dan segala apa yang telah aku miliki dan aku dapatkan

adalah berkat Izin dan Ridho dari -NYA Dan do a dari orang-orang yang mencintaiku

Kupersembahkan karya ini teruntuk:

Ayahanda Sabaruddin dan Ibunda Karsih tercinta

Terima kasih atas segala do a, pengorbanan, kesabaran, tetes keringat, cinta kasih

Yang takkan pernah terbalaskan. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa selalu membahagiakan kalian....

Imamku lutfi Miftakhussalam, SE.

Terima kasih atas kasih sayang dan doa tulus untuk keberhasilan ku smoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga ini

Bidadari kecil ku Sahla Nur Aqila

Yang selalu mewarnai hari-hari ku, semoga kelak menjadi anak yang sholehah dan menjadi kebanggaan

keluarga Amin

Seluruh keluargaku

Terimakasih atas kasih sayang, doa dan perhatiannya untukku. Tawa, canda dan dukungan kalian adalah semangat bagiku.


(69)

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen padaSiswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

Nama Mahasiswa : NURUL HASANAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024040 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1.KomisiPembimbing

Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. Pramudiyanti, S.Si. M.Si.

NIP19700327 199403 2 001 NIP 19730310 199802 2 001

2. KetuaJurusanPendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(70)

Pujisyukurpada Allah SWT,

atassegalanikmatdankehendak-NyasehinggaskripsiinidapatdiselesaikansebagaisalahsatusyaratdalammeraihgelarSarjanaPendi dikanpada Program StudiPendidikanBiologiJurusanPendidikan MIPA, FKIP

Unila.Skripsiiniberjudul “PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAKMELALUI MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING”(QuasiEksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

Penulismenyadaribahwadalampenyusunanskripsiinitidakterlepasdariperanandanbantuanberba gaipihak.Untukitupenulismengucapkanterimakasihkepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selakuDekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selakuKetuaJurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. NeniHasnunidah, S.Pd.,

M.Si.,selakuKetuaProgramStudiPendidikanBiologidanselakuPembimbing I atas kesabaran, arahan dan waktu yang diluangkan untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini;

4. Dr. TriJalmo, M.Si.,selakupembahas atas saran dan arahanuntukmembantupenulisdalammenyusunskripsiini;

5. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selakupembimbing II dan Ketua Referensi P. MIPA atas kesabaran, bimbingan, arahan, dan masukannyakepadapenulis;

6. Triyatmo, S.Pd.selakuKepala SMA Negeri 13 Bandar Lampung dan Junaidi, S.Pd.,selakuguru mitra yang telahmemberikanizin dan bantuanselamapenelitian;


(71)

8. Ayahanda Sabaruddin,ibunda Karsih atas doa, perhatian, dan kasih sayangyang tak terhingga selama ini;

9. Suamidananakku, yang selalumemberikankasihsayang, perhatiandandoa yang tulus; 10. Keluarga Besarku, Terima kasih untuk do’a,dan dukungan yang telah diberikan;

11. Teman seperjuangan (Vie, Hesti, Ranggi, Inay, dan Eci) atas kebersamaan kita.Temen dekat ku: Tia, Leni, Cika, Riki, terima kasih untuk kebersamaan kalian;

12. Teman-temanku di Pendidikan Biologi angkatan 2006, kakak tingkatku dan adik tingkatku, terima kasih untuk persaudaraan, motivasi, dan kritikannya;

13. Almamater tercintaku, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua,Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012


(1)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. ………..

Sekretaris :Pramudiyanti,S.Si, M.Si……….…...

Penguji

BukanPembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. .……….……….

2. DekanFakultasKeguruan dan IlmuPendidikan

Dr. Hi.BujangRahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(2)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahiniadalah :

Nama : NurulHasanah

NPM : 0643024040

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : PendidikanBiologi

Denganinisayamenyatakanbahwaskripisisayaadalahhasilpekerjaansayasendiri, tanpabantuanpihaklain,

kecualidosenpembimbingdansepanjangpengetahuansayatidakberisimateri yang telahdipublikasikanatauditulisoleh orang lain

atautelahdipergunakandanditerimasebagaipersyaratanpenyelesaianstudipadauniversitasataupu ninstitut lain.

Bandar lampung, Mei 2012 Yang menyatakan

NurulHasanah NPM 0643024040


(3)

Denganmenyebutnama Allah yang MahapengasihlagiMahapenyayang (Alfatihah 1)

Persembahan

Aku bersyukur kepadamu ya Allah.

Keberadaanku saat ini adalah takdir ALLOH. SWT , dan segala apa yang telah aku miliki dan aku dapatkan

adalah berkat Izin dan Ridho dari -NYA Dan do a dari orang-orang yang mencintaiku

Kupersembahkan karya ini teruntuk: Ayahanda Sabaruddin dan Ibunda Karsih tercinta

Terima kasih atas segala do a, pengorbanan, kesabaran, tetes keringat, cinta kasih

Yang takkan pernah terbalaskan. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa selalu membahagiakan kalian....

Imamku lutfi Miftakhussalam, SE.

Terima kasih atas kasih sayang dan doa tulus untuk keberhasilan ku smoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga ini

Bidadari kecil ku Sahla Nur Aqila

Yang selalu mewarnai hari-hari ku, semoga kelak menjadi anak yang sholehah dan menjadi kebanggaan keluarga Amin

Seluruh keluargaku

Terimakasih atas kasih sayang, doa dan perhatiannya untukku. Tawa, canda dan dukungan kalian adalah semangat bagiku.


(4)

Judul Skripsi :PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen padaSiswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

Nama Mahasiswa : NURUL HASANAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024040 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1.KomisiPembimbing

Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. Pramudiyanti, S.Si. M.Si.

NIP19700327 199403 2 001 NIP 19730310 199802 2 001

2. KetuaJurusanPendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(5)

SANWACANA

Pujisyukurpada Allah SWT,

atassegalanikmatdankehendak-NyasehinggaskripsiinidapatdiselesaikansebagaisalahsatusyaratdalammeraihgelarSarjanaPendi dikanpada Program StudiPendidikanBiologiJurusanPendidikan MIPA, FKIP

Unila.Skripsiiniberjudul “PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAKMELALUI MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING”(QuasiEksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

Penulismenyadaribahwadalampenyusunanskripsiinitidakterlepasdariperanandanbantuanberba gaipihak.Untukitupenulismengucapkanterimakasihkepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selakuDekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selakuKetuaJurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. NeniHasnunidah, S.Pd.,

M.Si.,selakuKetuaProgramStudiPendidikanBiologidanselakuPembimbing I atas kesabaran, arahan dan waktu yang diluangkan untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini;

4. Dr. TriJalmo, M.Si.,selakupembahas atas saran dan arahanuntukmembantupenulisdalammenyusunskripsiini;

5. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selakupembimbing II dan Ketua Referensi P. MIPA atas kesabaran, bimbingan, arahan, dan masukannyakepadapenulis;

6. Triyatmo, S.Pd.selakuKepala SMA Negeri 13 Bandar Lampung dan Junaidi, S.Pd.,selakuguru mitra yang telahmemberikanizin dan bantuanselamapenelitian;


(6)

7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas XI IPA1SMA Negeri 13 Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;

8. Ayahanda Sabaruddin,ibunda Karsih atas doa, perhatian, dan kasih sayangyang tak terhingga selama ini;

9. Suamidananakku, yang selalumemberikankasihsayang, perhatiandandoa yang tulus; 10. Keluarga Besarku, Terima kasih untuk do’a,dan dukungan yang telah diberikan; 11. Teman seperjuangan (Vie, Hesti, Ranggi, Inay, dan Eci) atas kebersamaan kita.Temen

dekat ku: Tia, Leni, Cika, Riki, terima kasih untuk kebersamaan kalian;

12. Teman-temanku di Pendidikan Biologi angkatan 2006, kakak tingkatku dan adik tingkatku, terima kasih untuk persaudaraan, motivasi, dan kritikannya;

13. Almamater tercintaku, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua,Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJAN GALLERY WALK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN (Studi Quasi Experimen pada siswa kelas XI SMA Al Kautsar Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

1 20 56

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2011/201

1 3 56

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester GanjilTahunPelajaran 2011/2012)

1 7 71

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 16 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 7 57

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN PEMETAAN KONSEP (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 51 56

PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL SIKLUS BELAJAR (Learning Cycle) (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Gajah Mada Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).

1 16 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung T.P 2011/2012)

0 24 64

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 26

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA

6 82 69