68
a. Rumus uji F yang digunakan adalah :
=
− −
1
. ….
1
−
. …
Dimana : JK
residu
= Koefisien Korelasi Ganda K
= Jumlah variabel bebas n
= Jumlah anggota sampel Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable
bebas secara bersama–sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan anatara nilai F
– kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance ANOVA dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai F
hitung
F
kritis
, maka H
yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas Motivasi dan Keluarga tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel
terikat Keputusan Pembelian ditolak dan sebaliknya. Menurut Sugiyono, 2009:183, menghitung keeratan hubungan atau
koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment
Method atau dikenal dengan rumus Pearson.
b. Hipotesis
H ;
ρ = 0, Motivasi Dan Persepsi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di Dealer Kaisar Plaza Bandung.
69
H
1
; ρ 0, Motivasi Dan Persepsi berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian di Dealer Kaisar Plaza Bandung.
c. Kriteria pengujian
H ditolak apabila F
hitung
dari F
tabel
= 0,05 Menurut Guilford 1956:480, bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam
penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut: Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode
Guilford adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kategori Korelasi Metode Guilford
Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40
0,41 – 0,60 0,61 – 0,80
0,81 – 1,00 Sangat longgar, dapat diabaikan
Rendah
Moderat Cukup
Erat
Sangat erat
Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang-
kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui yxi yang tidak sama
dengan nol , maka dilakukan pengujian secara parsial.
2. Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :
70
a. Rumus uji t yang digunakan adalah :
…. , , ….,
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n – k – 1 dengan taraf signifikansi 5.
b. Hipotesis
H
01;
ρ = 0, Motivasi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
di Dealer Kaisar Plaza Bandung.
H
11
; ρ ≠ 0, Motivasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di
Dealer Kaisar Plaza Bandung.
Ho2; ρ = 0, Persepsi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di
Dealer Kaisar Plaza Bandung.
H
12
; ρ ≠ 0, Persepsi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di
Dealer Kaisar Plaza Bandung.
c. Kriteria pengujian
H ditolak apabila t
hitung
dari t
tabel
α = 0,05 Kriteria Penarikan Pengujian:
Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
a. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima
artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
71
b. Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya. Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H
dan daerah penerimaan H
1
:
Gambar 3.1 Daerah penerimaan dan penolakan Ho
Sumber: Sugiyono 2009:185
Daerah peneriman H
Daerah penolakan H
Daerah penolakan H
t
t abel
-t
t abel
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1
Sejarah Perusahaan
Ditengah-tengah persaingan kendaraan bermotor roda dua yang begitu tajam, sepeda motor KAISAR yang merupakan merek pendatang baru berupaya
menjadikan motor KAISAR sebagai pelopor sepeda motor Cina yang berkualitas handal dengan standar pengoperasian yang telah disesuaikan dengan kondisi yang
ada di Indonesia. Dengan keyakinan untuk memberikan produk dan pelayanan terbaik serta
berangkat dari pengalaman selama bertahun-tahun di bidang industri sepeda motor dan spare part kendaraan, PT Radita Autoprima didirikan pada awal tahun 1997
oleh Bapak Erwin Setiawan Direktur Utama dan pada bulan Juni 2010 membuka cabang di Bandung dengan nama PT Radita Autoprima Kaisar Plaza bertujuan
untuk mendukung Usaha Kecil Menengah sebagai wujud dukungan terciptanya Indonesia kreatif dan mendorong perekonomian Indonesia khususnya Jawa Barat
menjadi lebih maju dengan menyediakan sarana transportasi yang memiliki kualitas baik, ekonomis dan multi fungsi agar mobilitas usaha menjadi lebih
lancar disertai dengan tingkat harga yang terjangkau masyarakat Jawa Barat. PT. Kaisar Motorindo Industri mulai effektif beroperasi pada bulan Juni
2003 dengan mengandalkan tiga tipe varian jenis bebek yang mempunyai kapasitas mesin 100cc yaitu Jasper X, Topaz R, Yupiter Z dan Krisopaz yang