sebagai data awal penelitian dan data pendukung dalam melakukan analisis. Adapun instansi-instansi terkait dalam penelitian ini yaitu:
1. Badan Pusat Statistik BPS. Data yang dibutuhkan adalah berkaitan dengan jumlah areal dan produksi sayuran Provinsi Lampung.
2. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung. Data yang dibutuhkan adalah hasil pengujian residu pestisida pada produk hortikultura di
Provinsi Lampung. 3. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten
Tanggamus. Data yang diperlukan berupa curah hujan, luasan lahan, dan produksi sayur di Kabupaten Tanggamus.
3.5 Pengolahan Data
Pengolahan data primer dilakukan dengan menggunakan SPSS 17. Kemudian
dilakukan uji lanjutan yaitu uji-t independen independent samples T-Tes terhadap hasil identifikasi dan keanekaragaman arthropoda serta residu pestisida
pada taraf 5.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Jenis pestisida yang banyak digunakan pada sayuran cabai, sawi, dan tomat
oleh petani di Kecamatan Gisting adalah golongan organofosfat dan karbamat dengan frekuensi penggunaan intensif 3 hari sekali dan tidak intensif 7-10
hari sekali. 2. Keanekaragaman arthropoda tanah berbeda nyata pada lahan cabai dengan
aplikasi pestisida secara intensif dan tidak intensif, sedangkan pada lahan sawi dan tomat tidak berbeda nyata.
3. Tingkat residu pestisida golongan organofosfat dan organoklor masih di bawah Batas Maksimum Residu BMR, bahkan untuk tomat residu pestisida
tidak terdeteksi. Penggunaan pestisida secara intensif dan tidak intensif tidak berpengaruh terhadap residu pestisida pada cabai, sawi, dan tomat, serta
keanekaragaman arthropoda tanah. 5.2 Saran
Petani dalam budidaya sayuran cabai, sawi, dan tomat agar tidak melakukan
penyemprotan pestisida secara intensif karena dapat menurunkan keanekaragaman arthropoda tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto. 2008. Kajian Keracunan Pestisida pada Petani Penyemprot Cabai di
Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Agustine, W. 2000. Pengaruh Aplikasi Beberapa Jenis Insektisida terhadap Keragaman Arthropoda Tanah pada Pertanaman Kubis Brassica
oleraceae var. capitata L. di Cipanas, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Arianti, F.D. 2002. Toksisitas Insektisida Endosulfan terhadap Ikan Nila Oreochromis Niloticus dalam Lingkungan Air Tawar. Tesis. Bogor.
Program Sarjana. IPB. Asmita, N. 2010. Dampak Penggunaan Pestisida terhadap Keanekeragaman
Arthopoda dan Residunya pada Tanaman Bawang Merah Allium cepa var. Ascolonicum di Kecamatan Lembah Gumanti Sumatera Barat.
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Bargett, D. Richard, and C. Roger. 1998. Functional Aspect of Soil Animal diversity in Agricultural Grassland. Applied Soil Ecology 10: 263-276.
Bonner, M.R., W.J. Lee, D.P. Sandler, J.A. Hoppin, M. Dosemeci and M.C.R. Alavanja. 2005. Occupational Exposure to Carbofuran and The
Incidence of Cancer in The Agricultural Health Study. Environ. Health Perspect. 1133: 285 – 289.
Borror, D.J., I.C.A. Triplehrorn, and N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi Keenam Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2012. Tanggamus dalam Angka. Kabupaten Tanggamus. Christensen, K., B. Harper, B. Luukinen, K. Buhl, D. Stone. 2009. Chlorpyrifos
Technical Fact Sheet; National Pesticide Information Center, Oregon State University Extension Services.
http:npic.orst.edufactsheetschlorptech.pdf
Crop Life Australia. 2010. Crop Life Australia Fungicide Resistance Management Review Group. Crop Life Australia. Canberra. Australia.