3.6.2 Instrumen Penelitian
a. Kuesioner penyaring yang dapat mengetahui tingkat pengetahuan
mengenai kesehatan gigi dan mulut pada responden. b.
Lembar persetujuan untuk mengikuti penelitian dan bersedia menjadi responden.
c. Observasi pemeriksaan karies gigi menggunakan indeks DMF-T
d. Sonde dan kaca mulut untuk mengetahui keadaan karies gigi responden
e. Alkohol 70
f. Kapas atau tissue
g. Sarung tangan
3.6.3 Prosedur Penelitian
a. Peneliti mengurus surat izin untuk melakukan penelitian kepada bagian
akademik FK UNILA. b.
Peneliti mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada kepala sekolah SDN 02 Rawa Laut dan SDN 02 Pahoman,
kecamatan Enggal, Bandar Lampung. c.
Peneliti memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan serta meminta persetujuan responden
untuk mengisi lembar persetujuan mengikuti penelitian. d.
Peneliti membagikan lembaran kuesioner penyaring pada murid kelas V dan kelas VI.
e. Setelah sampel didapatkan, dilakukan pemeriksa karies gigi
menggunakan indeks karies DMF-T f.
Pemeriksaan dilakukan oleh peneliti setelah mendapatkan pelatihan dari dokter gigi di puskesmas.
g. Prosedur penelitian sebagai berikut :
Sonde dan kaca mulut didesinfektan dengan menggunakan alkohol 70
Responden yang diperiksa duduk di kursi dengan posisi tegak dan kepala agak tengadah menghadap kearah yang terang dan mulut
dibuka. Pemeriksa berdiri di depan atau di samping responden yang akan
diperiksa. Dengan menggunakan sonde dan kaca mulut, seluruh gigi diperiksa untuk mendapatkan berapa jumlah gigi yang berlubang,
yang ditambal atau dicabut karena karies. Hasil kemudian dicatat pada bagian skore DMF-T dengan tanda-
tanda sebagai berikut : D : Gigi berlubang yang masih bisa ditambal
M : Gigi yang tealh dicabut karies gigi yang tidak bisa ditambal lagi F : Gigi yang telah ditambal dan tambalannya masih baik
Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T : DMF-T = D + M + F
DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F Jumlah orang yang diperiksa