Tahamul Wal Ada, suatu kegiatan menerima dan menyampaikan Shigat-shigat Pengertian al- Jarh wa al- Ta’dil ialah merupakan suatu materi Kegunaan al- Jarh wa al- Ta’dil ialah untuk menetapkan apakah Kitab-kitab al- Jarh wa al- Ta’di

Copyright © by Jawad Mughofar KH | 5 jelek kesalahannya, banyak kelemahannya atau tampak kefasikannya.

d. Hadits Syadz, hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang

makbul yang menyalahi riwayat orang lebih utama darinya, baik karena jumlahnya lebih banyak ataupun lebih tinggi daya hafalnya.

2. Klasifikasi Hadits berdasarkan gugurnya rawi

a. Hadits Mu’allaq. Hadits yang seorang rawinya atau lebih gugur

dari awal sanad secara berurutan b. Hadits Mu’dhal, Hadits yang putus sanadnya dua orang atau lebih secara berurutan

c. Hadits Mursal, Hadits yang gugur rawi dari sanadnya setelah

tabiin, baik tabiin besar maupun kecil d. Hadits Munqathi’, Hadits yang gugur seorang rawinya sebelum sahabat di satu tempat atau gugur dua orang pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut-turut

e. Hadits Mudallas, Hadits yang diriwayatkan menurut cara yang di

perkirakan bahwa hadits itu tidak bernoda. 3. Kehujjahan Hadits Dho’if - Menurut para ulama hadits kelas berat semacam al- Hafidz ibnu Hajar al- Asqalani menyebutkan bahwa hadits dhoif boleh digunakan, dengan beberapa syarat: a. Level kedhaifannya tidak parah b. Berada di bawah nash lain yang shahih c. Ketiak mengamalkannya tidak boleh meyakini ke-tsabit-annya I. Syarat-Syarat Seorang Perawi Dan Proses Transformasinya

1. Syarat-syarat seorang perawi

- Islam - Baligh - Adil - Dhabit - Menguasai Bahasa Arab - Menguasai Nahwu Sharaf

2. Tahamul Wal Ada, suatu kegiatan menerima dan menyampaikan

riwayat hadits secara lengkap baik berkenaan dengan mata rantai sanad maupun matan

3. Shigat-shigat

Copyright © by Jawad Mughofar KH | 6 - Al- Qira’ah membaca - Al- Ijazah memberikan Izin - Al- Munawalah memeberikan manuskripsi disertai izin - Al- kitabah Al- Mukatabah menuliskan - Al- I’lam memberitahukan - Al- Washiyah memberi wasiyah - Al- Wizadah tidak melalui cara al- Sima’ atau al- Ijazah J. Ilmu al- Jarh wa al- Ta’dil

1. Pengertian al- Jarh wa al- Ta’dil ialah merupakan suatu materi

pembahasan dari cabang ilmu hadits yang memebahas cacat atau adilnya seorang yang meriwayatkan hadits yang berpengaruh besar terhadap klasifikasi haditsnya.

2. Kegunaan al- Jarh wa al- Ta’dil ialah untuk menetapkan apakah

periwayatan seorang perawi itu dapat diterima atau harus ditolak 3. Syarat-syarat bagi orang yang menta’dilkan dan mentajrihkan a. Berilmu pengetahuan b. Taqwa c. Mengetahui sebab-sebab untuk ment’dilkan dan mentajrihkan d. Jujur e. Menjauhi fanatik golongan f. Wara’ orang yang selalu menjauhi perbuatan maksiat, syubhat, dosa-dosa kecil dan makruhat-makruhat

4. Kitab-kitab al- Jarh wa al- Ta’dil

- Ma’rifat al- Rijal karya Yahya ibn Ma’in 158-233 H - al- Jarh wa al- Ta’dil ialah karya Abdurrahman ibn Abu Hatim ar- Razi 240-327 H - Mizan al- I’tidal karya Imam Syamsuddin Muhammad ibn Ahmad adz- Dzahabi 673-748 H K. Hadits Mawdhu’

1. Pengertian hadits mawdhu’ ialah segala sesuatu yang disandarkan

kepada Nabi SAW baik perbuatan, perkataan maupun taqrirnya, secara rekaan atau dusta semata-mata. Copyright © by Jawad Mughofar KH | 7 agama lain kedalam islam 3. Faktor-faktor - Pertentangan politik dalam soal pemilihan Khalifah - Adanya kesengajaan dari pihak lain untuk merusak ajaran islam - Mempertahankan madzhab dalam masalah Fiqh dan masalah Kalam - Meningkatkan gairah beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT - Menjilat para penguasa untuk mencari kedudukan dan hadiah 4. Kriteria - Ciri-ciri yang terdapat pada sanad 1. Rawi tersebut terkenal dusta 2. Pengakuan dari si permbuat sendiri 3. Kenyataan sejarah, mereka tidak mungkin bertemu - Ciri-ciri yang terdapat pada matan 1. Keburukan susunan lafadznya 2. Kerusakan maknanya L. Pengenalan Takhrij Secara Teoritis

1. Takhrij Hadits, penunjukan terhadap tempat hadits didalam sumber