Norma dan Hukum
25
b. Teladan
Kalian tentu kenal Siti Nurhaliza, bukan? Ia seorang penyanyi pop Malaysia yang terkenal. Penampilannya
bersahaja, mencirikan budaya dan adat orang timur. Dapatkah kamu menyebutkan tokoh dan orang terkenal
lainnya yang tetap memegang teguh nilai dan norma dalam masyarakat. Keteladanan seseorang sejatinya
menjadi cambuk bagi semua orang untuk dapat menjadi tokoh teladan.
Sebaliknya kita tentu tidak meneladani seseorang atau tokoh yang dalam kehidupannya masih banyak
me lakukan hal-hal yang ber tentangan dengan norma. Contohnya, seke lompok remaja yang mengonsumsi
minuman keras karena ia melihat artis yang dia puja juga me lakukan nya. Mencari seseorang yang dapat dijadikan
teladan dan menjadi teladan bukanlah sesuatu yang terlalu sulit. Oleh karena itu, semua orang dapat menjadi
teladan, paling tidak untuk dirinya sendiri dan keluarga. Seseorang harus memupuk keyakinan bahwa masyarakat
dan negara dapat ber ubah jika banyak teladan dan contoh yang baik dari lingkungan.
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai tokoh-tokoh
nasional yang menurut penilaian kelompokmu layak dijadikan
sebagai teladan. Tokoh tersebut bisa negarawan, pahlawan,
politikus, tokoh masyarakat, pemuka agama, ilmuwan, atlet,
atau artis. Berikan alasan. Kemudian laporkan hasilnya
kepada gurumu.
Diskusi
c. Penyadaran
Segala bentuk perilaku dan ketaatan seseorang terhadap norma akan timbul jika dilandasi oleh sebuah
kesadaran. Kesadaran se seorang terhadap kewajiban- nya melaksanakan norma akan lebih baik jika didasari
oleh keinginan dan kemauan yang tulus dalam diri nya sendiri.
Gambar 1.16 Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang bersih berawal dari sebuah kebiasaan yang
bersih.
Sumber: intranet.usc.edu.ausign
26
Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk Kelas VII
Kesadaran seseorang akan pentingnya menaati norma dapat dipupuk dengan memahami nilai baik
norma tersebut. Seluruh norma akan meng antarkan pada kebaikan dan kesadaran. Kesadaran untuk me-
laksana kan norma tidak muncul begitu saja, tetapi harus dilatih dengan pembiasaan. Seseorang yang telah terbiasa
menghormati orangtua ia melakukannya dengan tulus tanpa didasari maksud ter tentu.
d. Pengawasan
Pengawasan atau pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara dan oleh berbagai pihak, misalnya
oleh orangtua, tokoh masya rakat, dan anggota masya- rakat lainnya. Caranya bisa dilakukan dengan teguran,
peringatan, atau sindiran. Tegaknya pelaksanaan norma tidak mungkin didapat dengan sendirinya, tetapi
harus dibimbing dan diawasi oleh pihak yang memang berwenang untuk mengawasinya. Misalnya, untuk
tegaknya peraturan di sekolah tidak mungkin sekolah membiarkan peraturan tersebut berjalan tanpa ada pihak
yang menegakkan dan meng awasinya. Bentuk peng - awasan dalam semua segi ke hidupan perlu di lakukan. Hal
ini dimaksudkan agar norma atau kaidah-kaidah dalam kehidupan dapat ber jalan sebagaimana mestinya. Peng -
awasan dapat di lakukan secara ketat atau lebih longgar, bergantung pada kondisi di sekitar nya.
e. Penghargaan dan Hukuman
Pada saat masih kecil atau bahkan sampai sekarang, kamu tentu pernah dijanjikan mendapatkan sesuatu
apabila telah melaksanakan atau telah mampu menyele- saikan suatu permasalahan. Janji dari seseorang untuk
memberikan sesuatu jika telah selesai atau berhasil dalam suatu pekerjaan merupakan salah satu bentuk
penghargaan. Penghargaan bagi seseorang sangatlah diperlukan. Dengan adanya penghargaan, se seorang
terdorong untuk bekerja dan berusaha lebih baik. Dalam norma sosial atau kesopanan seseorang akan dihargai jika
ia mampu berlaku sopan terhadap orang lain.
Sementara itu, hukuman diadakan sebagai bentuk peringatan bagi seseorang apabila ia melanggar suatu
norma. Hukuman di luar norma hukum sifatnya memang tidak secara langsung dapat dipaksakan. Namun, dalam
kehidupan sehari-hari bagi pelanggar norma susila ia dapat dicap sebagai orang yang asusila. Bagi pelang-
gar norma adat ia dapat di kenakan hukum an berupa
Harkat dan martabat merupakan anugerah dari
Tuhan YME. Akan tetapi, harkat dan martabat itu jarang
dihargai oleh sesama manusia. Bagaimana upaya seseorang
dalam menghargai harkat dan martabat orang lain? Diskusikan
dengan teman sebangkumu kemudian laporkan hasilnya
kepada gurumu.
Telaah
Gambar 1.17 Menghormati Orangtua
Pengabdian seorang anak pada orangtua dibuktikan dengan
ketulusan dalam menghormati orangtua.
Sumber: www.kotasantri.com
Norma dan Hukum
27
pengucilan. Bentuk seder hana peng ucilan masyarakat terhadap seseorang, misalnya tidak diikut sertakan dalam
berbagai kegiatan kemasyarakatan.
2. Menaati Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari
Tujuan bangsa Indonesia sebagai negara hukum adalah untuk men ciptakan masyarakat yang tertib dan
adil dalam naungan Pancasila dan UUD 1945. Hukum tidak hanya berlaku dalam kehi dupan bernegara, tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan bermasyarakat.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang telah lebih dari enam puluh tahun merdeka, sudah sepatutnya
ter cipta ketertiban dan keadilan dalam kehidupan ber- masyarakat. Ketertiban dan keadilan tidak mungkin ter-
cipta dengan sendirinya, tetapi terbentuk oleh perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi hukum dalam
seluruh kehidupannya. Hukum dalam kehi dupan ber- negara diciptakan untuk menciptakan kehar monisan dan
keselarasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gambar 1.18 Presiden RI beserta Ibu Ani
Yudhoyono Kehidupan berbangsa dan
bernegara akan terjalin harmonis apabila seluruh
komponen bangsa mendukung secara positif.
Diskusikan dalam kelompok belajarmu mengenai manfaat
adanya penghargaan dan hukuman terhadap perilaku
siswa di sekolah. Kemudian laporkan hasilnya kepada
gurumu.
Diskusi
Sumber: www.dephan.co.id
Pancasila sebagai dasar negara memberikan landa- san bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara di-
tujukan pada keselarasan hidup yang dilandasi oleh nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan sosial. Adapun UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis tertinggi memberikan landasan hukum
bagi arah penyelenggaraan negara yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan nasional. Hal ini tertuang dalam