di  dalam  kelas.  Ukuran  dari  file  midi  sangat  kecil  dibandingkan  dengan audio digital yang lainnya.
Menurut  Kersten  2004:46,  Musik  Iringan  dengan  menggunakan MIDI adalah bagus karena iringan tersebut dapat digunakan kembali oleh
siswa  di  rumahnya  masing-masing.  Dalam  penerapannya  di  dalam  kelas, siswa mungkin sambil bernyanyi mengikuti iringannya, lebih bersemangat
memainkan  instrumennya  dan  suasana  belajar  di  kelas  menjadi  tidak menjenuhkan.
Menurut  Mario  2007:114  menggunakan  MIDI  Accompaniments dalam  pembelajaran  musik  secara  grup  sangat  membantu  performance
siswa.  Siswa  belajar  ketepatan  nada  dan  menyesuaikan  tempo  iringan, tetapi  juga  belajar  memanfaatkan  teknologi  dalam  dunia  belajar  siswa.
Penggunaan  MIDI  dapat  menjadi  alternatif  pembelajaran  jika  tidak tersedia  piano  dan  keterbatasan  kemampuan  pengajar  untuk  mengiringi
siswa secara langsung. Menurut  Finn  2012:580  Kepanjangan  dari  MIDI  adalah  Musical
Instrument  Digital  Interface.  Dalam  istilah  umum,  MIDI  adalah menghubungkan instrument-instrumen musik elektronik secara bersamaan,
seperti  MIDI  keyboards,  synthesizers,  dan  music  gadgets  lainnya  dapat dihubungkan  dengan  kabel  MIDI  ke  computer.  namun  dengan  membuat
MIDI  yang  terdapat  di  dalam  program  musik  Sibelius  tidak  diperlukan terlalu banyak kabel yang digunakan, sehingga lebih praktis dan cepat.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  antara  lain  penelitian yang  dilakukan  oleh  Haryo  Praptomo  pada  tahun  2013,  dengan  judul
penelitian  “Upaya  Peningkatan  Keterampilan  Bermain  Instrumen  Musik Dalam  Pembelajaran  Ansambel  Melalui  Penggunaan  Metode  Drill  di  SD
Negeri  Kalasan  1”.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  Penelitian Tindakan  Kelas  Classromm  Action  Research.  Hasil  penelitian  yang
diperoleh menjelaskan bahwa metode yang diterapkan dalam pembelajaran adalah metode drill dengan siswa yang berperan sebagai subyek penelitian
dan  analisis  data  yang  digunakan  adalah  Deskriptif  Kualitatif.  Kesamaan dengan  penelitian  ini  adalah  menggunakan  metode  Penelitian  Tindakan
Kelas  Classroom  Action  Research,  menerapkan  salah  satu  metode pembelajaran yaitu metode drill, siswa berperan sebagai subjek penelitian,
dan kesamaan analisis data yaitu Deskriptif Kualitatif.
Penelitian  yang  relevan  berikutnya  adalah  penelitian  yang dilakukan oleh Carolina Wulandari 2014, dengan judul penelitian “Upaya
Peningkatan  Minat  Belajar  Ekstrakurikuler  Ansambel  Musik  dengan Model  Cooperative  Learning
Tutor  Sebaya  di  SMP  N  3  Kalasan”. Kesamaan dalam penelitian ini adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler
di  sekolah,  siswa  yang  berperan  sebagai  subjek  penelitian,  menggunakan metode  Penelitian  Tindakan  Kelas  Classroom  Action  Research,  dan
sedikit berkaitan tentang Cooperative Learning dalam pembelajaran biola yang dilakukan oleh peneliti.
Dari  kedua  penelitian  yang  relevan  tersebut,  peneliti  mengambil kesimpulan bahwa keduanya menggunakan jenis penelitian tindakan kelas,
metode  drill  yang  diterapkan  dalam  pembelajaran  serta  siswa-siswa  yang berperan  sebagai  subyek  penelitian.  Peneliti  menerapkan  metode  yang
sama  namun  dalam  konsep  pembelajaran  biola  dengan  judul  penelitian “Upaya  Peningkatan  Kemampuan  Bermain  Biola  dengan  menggunakan
Iringan MIDI di SDIT Luqman Hakim Internasional Yogyakarta ”.