digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Problem Solving
a. Pengertian Problem Solving
Menurut Made Wena Problem Solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan
berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
16
Teoti tersebut jelas menyebutkan bahwa Problem Solving adalah proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan
menyebutkan bahwa dalam melakukan Problem Solving diperlukan tiga proses seperti tersebut dibawah ini:
a Jalan keluar yang dikemukakan b Pendekatan yang digunakan
c Sampai sejauh mana dapat berfikir tenang dan rasional dalam hal menghadapi tekanan, betapa pun kuat atau lemahnya tekanan
tersebut.
17
b. Pelaksanaan Problem Solving
Menurut Evans, dalam melakukan Problem Solving maka perlu dikembangkan suatu metode yang baik dalam menemukan solusi yaitu
model pembelajaran problem solving. Pendekatan ini dapat dilakukan secara verbal maupun figural. Secara verbal dapat dilakukan dengan
16
Wena Made, 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 89.
17
Sondang P. Siagian, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 143.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
brain storming dan concept maping atau kombinasi antara verbal dan figural
.
18
Prosesnya diawali dengan identifikasi masalah, selanjutnya identifikasi alternatif solusi, lalu memilih solusi yang terbaik.
Selanjutnya realisasi solusi dan evaluasi. Pendekatan ini sangat dapat diterapkan di setiap sektor kehidupan. Hal yang paling penting adalah
bagaimana menerapkannya dalam dunia kerja agar karyawan dapat merespon secara kreatif masalah yang dihadapi dalam pekerjaannya.
Problem solving merupakan suatu model berfikir yang melakukan pemusatan pada keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti
dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan dengan suatu masalah, karyawan dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah
untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, tetapi juga keterampilan dalam
memecahkan masalah dengan memperluas proses berpikir. Adapun proses dari model Problem Solving, terdiri atas
klarifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi dan pemilihan, dan implementasi. Dengan membiasakan karyawan menggunakan
langkah-langkah yang kreatif dalam memecahkan masalah, diharapkan langkah-langkah ini dapat membantu karyawan untuk mengatasi kesulitan
dalam pekerjaannya. Penggunaan Problem Solving ini diharapkan dapat menimbulkan minat sekaligus kreativitas dan motivasi karyawan dalam
18
James R. Evans, 1994, Berpikir Kreatif, dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 15-25.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengerjakan pekerjaanya, sehingga karyawan dapat memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses maupun hasil pekerjaannya.
19
Penerapan model Problem Solving sebagai suatu strategi yang sangat efektif dalam mengembangkan seseorang untuk berpikir secara
ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
20
Metode Problem Solving merupakan metode pembelajaran yang penekanannya tidak pada apa yang sedang dilakukan seorang karyawan
melainkan pada apa yang mereka pikirkan pada saat mereka melakukan kegiatan tersebut. Sehingga karyawan bisa menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan, serta memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Menurut Kesumawati, Problem Solving mempunyai variabel
keberhasilan memecahkan
masalah yang
ditunjukkan melalui
kemampuan:
21
a
Kemampuan memahami masalah
b
Kemampuan merencanakan pemecahan masalah
c
Kemampuan melakukan pengerjaan atau perhitungan
d
Kemampuan melakukan pemeriksaan atau pengecekan kembali.
19
Kasmadi Imam Supardi dan Indraspuri Rahning Putri, 2010, “Pengaruh Penggunaan
Artikel Kimia dari Internet pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving ”, Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, vol . 4, no.1, hal. 574-581.
20
Tin Rustini, 2008, “Penerapan Model Problem Solving untuk Meningkatkan
Pengembangan Potensi Berpikir Siswa Dalam Pembelaja ran IPS di Sekolah Dasar”, Jurnal,
Pendidikan Dasar, no. 10, Oktober, hal 3-4
21
Kesumawati, 2010, Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMP memlalui Pendekatan Matematika Realistik, Disertasi, UPI Bandung, hal.
38.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c. Problem Soving Menurut Perspektif Islam
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam
susah payah.” QS. Al-Balad : 4
22
Ayat tersebut menyatakan bahwa manusia itu tidak pernah terlepas dengan yang namanya kesusahan dan permasalahan, bukan manusia
namanya kalau tidak pernah ada masalah dalam hidupnya, semakin tinggi jabatan seseorang, semakin bertambah banyaknya harta kekayaan
seseorang, dan semakin banyaknya popularitas yang didapat, maka justru akan semakin bertambah banyak permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya, seperti permasalahan dalam bekerja. Selanjutnya Allah berfirman:
Artinya: “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ”
QS. Ar- Ra’ad : 28
23
Inilah solusi untuk masalah dalam pekerjaan, dan tentunya juga mendatangkan kebaikan-kebaikan bagi diri sendiri. Solusi terbaik untuk
kerja hanya dengan mengingat Allah sesuai dengan firman diatas.
22
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, PT Sari Agung, Jakarta, hal. 1243.
23
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, hal. 462