23
C. Perkembangan Motorik Kasar Anak Tunagrahita
Perkembangan motorik kasar anak tunagrahita sedang tidak secepat perkembangan anak normal, kemampuan motorik kasar
sanagat mempengaruhi aktivitas yang dilakukan sehari-hari, pada dasarnya perkembangan fisik anak tunagrahita sedang tidak
mengalami hambatan, tetapi dalam perkembangan motorik atau geraknya tidak secepat perkembangan motorik anak normal. Kasus
yang peneliti temukan dilapangan yaitu tidak lincahnya gerak- gerik anak dalam kegiatan sehari-hari, anak masih belum mampu
melakukan beberapa gerakan motorik kasar dengan baik. Dapat disimpulkan kemampuan motorik kasar amak tunagrahita sedang
tidak sebaik pada anak normal umumnya, dikarenakan mengalami hambatan dalam motorik kasarnya.
Terkait perkembangan motorik kasar anak tunagrahita Larry D. Isaacs 2012: 463 meny
atakan “with regard to motor development, limited research shows that children with mild ID
tend to be one to three years delayed in motor development and children with more severe intellectual disabilities tend to have
delays of four years or more. These motor delays tend to widen as children with ID grow older, when motor performance relies on
greater speed and movement control as well as the use of
strategies”. Maksud dari pernyataan diatas bahwa anak-anak dengan
cacat intelektual ringan cenderung tertunda perkembangan motoriknya satu sampai tiga tahun, sedangkan anak-anak dengan
cacat intelektual yang lebih berat sedang sampai berat cenderung tertunda perkembangan motoriknya empat tahun atau lebih.
24
Semakin bertambahnya usia anak maka semakin berat hambatan pada motorik anak.
Perkembangan motorik anak memerlukan koordinasi antara otot-otot untuk keterampilan geraknya, misal anak berlari
dengan jarak 10 m memerlukan kekuatan dan kecepatan yang baik. Gerak motorik kasar merupakan gerak seluruh tubuh anak, baik
otot kaki dan juga otot tangan. Ada banyak kegiatan yang dapat menstimulasi kemampuan motorik kasar anak antara lain berlari
estafet, melompat tali, berjalan zig-zag, memantulkan bola besar, enang, senam fantasi dan sebagainya. Kegiatan tersebut dapat
meningkatkan kepercayaan diri anak dan dapat juga memberikan rasa senang pada diri anak.
D. Gerak Lokomotor