18
2.4.5. Jitter[7]
Jitter
merupakan variasi
delay
yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Jitter diakibatkan oleh antrian yang terjadi didalam
jaringan. Jitter dapat menyebabkan sampling disisi penerima menjadi tidak tepat sasaran sehingga informasi menjadi rusak. Ukuran paket juga mempengaruhi dari nilai jitter tersebut
yang mana semakin besar ukuran paket maka proses penerimaan paket tersebut juga menjadi lama sehingga
jitter
yang dihasilkan menjadi besar. Untuk mengatasi
jitter
maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam
jitter buffer
selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar. Parameter
jitter
merupakan ukuran QoS dalam aplikasi suara dan video. Jitter dapat menyebabkan data
loss
terutama pada kecepatan transmisi yang tinggi.
2.4.6. Packet Loss
Packet loss
didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket IP mencapai tujuannya.
Packet loss
terjadi ketika ada
pea k load
dan
congestion
kemacetan transmisi paket akibat padatnya
traffic
yang harus dilayani dalam batas waktu tertentu, maka
frame
gabungan data
payload
dan
header
yang ditransmisikan akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap
frame
data lainnya pada jarinngan berbasis IP.
Packet loss
untuk aplikasi
voice
dan multimedia tidak dapat di toleransi, sehingga harus dibuat seminimal mungkin agar
streaming
berjalan dengan baik. Penyebab
Packet loss
yaitu : - Interferensi jaringan
wireless
memiliki interferensi yg tinggi - Kepadatan pengguna jaringan
- Kemampuan
serverrouter
yang rendahtidak mampu menangani banyaknya
client
. - Kualitas instalasi jaringan Kabelrouterdll
- Sabotase paket
snifing
pencurian paket oleh
hacker
-
Error checksum
kesalahan sistem .
2.5. Kompresi Video
Kompresi video adalah salah satu bentuk kompresi data yang bertujuan untuk mengecilkan suatu ukuran
file
video. Kompresi video biasanya mengacu untuk mengurangi jumlah data yang digunakkan untuk mewakili video digital gambar, dan merupakan
kombinasi dari ruang kompresi gambar dan
temporal
kompresi gerak. Kompresi dapat dilakukan dengan memanfaatkan redundansi yang terdapat pada data video, yaitu :
- Redundansi
Temporal
19
Redundansi yang dilakukan dengan mengirimkan dan meng-
encode frame
yang berubah saja sedangkan data yang sama masih disimpan.
- Redundansi
Spasial
Redundansi yang dilakukan dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa mata manusia tidak terlalu dapat membedakan warna dibandingkan dengan
brightness
, sehingga
image
dalam video bisa dikompresi. Berdasarkan redundansi diatas, kompresi data video dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kompresi
intraframe
Dilakukan dengan memanfaatkan redundansi
spasial
yang terdapat dalam suatu
frame
. Beberapa metode yang digunakkan pada proses kompresi ini antara lain :
-
Subsampling
Mengurangi jumlah piksel yang digunakan untuk mrepresentasikan suatu gambar. -
Pengurangan kedalaman bit
Mengurangi jumlah
bit
yang digunkan untuk merepresentasikan suatu piksel. -
Transform Coding
Mentransformasikan data dari domain ruang ke domain frekuensi. b.
Kompresi
interframe
Dilakukan dengan memanfaatkan redundansi
temporal
. Metode yang digunakan dalam kompresi ini antara lain :
-
Subsampling
Mengurangi laju
frame
dalam data video. -
Difference Coding
Membagi frame menjadi blok yang tidak saling tumpang tindih. -
Motion Compensation
Melakukan proses pencocokan blok, tiap blok pada
frame
tersebut dibandingkan dengan blok yang berukuran sama pada
frame
sebelumnya. Perbedaan lokasi antara blok tersebut dengan blok yang mirip pada frame sebelumnya disebut
motion vector
. Hanya
motion vector
saja yang disimpan.
2.5.1.
Pulse Code Modulation
PCM[9]
PCM merupakan metode umum untuk mengubah sinyal
analog
menjadi sinyal
digital
yang digunakan untuk transmisi sinyal informasi seperti suara, gambar, dan video. PCM adalah pengembangan dari PAM Pulse Amplitude Modulation dimana tiap-tiap sampel
analog dikuantisasi dan diberikan dalam bentuk kode-kode digital. Terdapat tiga proses utama dalam prinsip kerja PCM yaitu :
20
- Sampling.
Sampling merupakan proses pengambilan sumber data. -
Quantizing. Quantizing merupakan proses pembulatan nilai sampai pada level tertentu.
- Coding.
Coding merupakan proses mengubah sinyal yang ditangkap menjadi bilangan biner.
2.5.2.
Discrete Cosine Transform
DCT[10]
DCT adalah algoritma kompresi video yang paling sering digunakan didalam dunia kompresi sehingga membuat algoritma kompresi ini menjadi paling populer. Video yang
menggunakan kompresi DCT sangat mudah ditemukan di berbagai media. Prinsip dasar yang dilakukan DCT adalah melakukan transformasi data dari domain
ruang ke domain frekuensi. Pada domain frekuensi, terdapat frekuensi DC yang merupakan frekuensi inti dari suatu blok yang ditransformasikan dan frekuensi-frekuensi non-DC yang
tidak akan mengubah blok secara signifikan bila terjadi distorsi padanya. Mata manusia kurang peka untuk mendeteksi distorsi yang terjadi dengan frekuensi-frekuensi tinggi non-
DC ini. Sifat inilah yang dimanfaatkan untuk kompresi, dengan memotong frekuensi- frekuensi tinggi tersebut pada proses kuantisasi.
2.6. MYSQL