digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c. Jika angka D-W terletak antara dL dan dU atau di antara 4-dU dan 4- dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Pada model summary, terlihat angka D-W sebesar 1,619. Setelah dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5 pada tabel Durbin Watson
Jumlah sampel N=39 dan jumlah variabel independen 2 k=2 = 2.39, maka diperoleh nilai dU sebesar 1,580.
Angka D-W 1,619 lebih besar dari dari batas atas dU yakni 1.596 dan kurang dari 4-dU 4-1,596 = 2,404. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat autokorelasi.
B. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui bagaimana hubungan linier yang terjadi antara variabel Mushofahah dan Doa terhadap Emotional Quotient EQ, maka perlu
mengetahui persamaan garis regresi. Persamaan garis regresi dapat dilihat berdasar Tabel 4.5.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 11,115
12,420 ,895
,377 X1
,432 ,183
,401 2,366
,023 X2
,373 ,239
,264 1,562
,127 a. Dependent Variable: Y
Tabel 4.5 Hasil analisis regresi linier berganda
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
= b + b
2
X
1
+ b
2
X
2
= 11,115 + 0,432X
1
+ 0,373X
2
Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat menerangkan jika Mushofahah X
1
dan Doa X
2
nilainya adalah 0, maka emotional quotient Y nilainya sebesar 11,115. Jika variabel Doa X
2
nilainya tetap dan Mushofahah X
1
naik sebesar 1, maka Emotional Quotient akan meningkat sebesar 0,432. Dan jika variabel Mushofahah X
1
nilainya tetap dan Doa X
2
naik sebesar 1, maka Emotional Quotient akan meningkat sebesar 0,373.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Pengujian X
1
dan X
2
terhadap Y Secara Simultan uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana Mushofahah X
1
dan Doa X
2
berpengaruh terhadap Emotional Quotient Y. Terdapat dua cara yang bisa digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh
signifikan dalam uji F. Cara yang pertama, dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Cara kedua, dengan membandingkan nilai
signifikansi atau nilai probabilitas dari hasil perhitungan SPSS apakah nilai signifikansi tersebut lebih besar atau lebih kecil dari nilai standar statistik
yakni 0,05. Hasil analisis statistik data menggunakan program SPSS 23.0 for windows, diperoleh output yang terlihat pada tabel di bawah:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
440,477 2
220,238 10,193
,000
b
Residual 777,831
36 21,606
Total 1218,308
38 a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: Constant, X2, X1
Tabel 4.6 Hasil Uji F Dasar pengambilan keputusan dalam uji F berdasarkan nilai F hitung
dan F tabel: a. Jika nilai F hitung F tabel maka variabel independen bebas secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen terikat. b. Jika nilai F hitung F tabel maka variabel independen bebas secara
simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen terikat. Dasar pengambilan keputusan dalam uji F berdasarkan nilai
signifikansi: a. Jika nilai signifikansi 0,05, maka variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika nilai signifikansi 0,05, maka variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Dari hasil output SPSS di atas, peneliti akan melakukan interpretasi menggunakan dua dasar pengambilan keputusan dalam uji F.