MUTU BENSIN LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 KALASAN.

99 baku barang plastik di Indonesia adalah di Pertamina Unit Pengolahan III Palembang dengan jenis produk yang bermacam- macam. 4. Seni Cat minyak untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dan lain-lain. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS merupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik. 5. Estetika LipstikSebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing pencabutan bulu kaki menggunakan lilin atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan melalui proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan kualitas yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyaknya.

E. MUTU BENSIN

Mutu bensin yang beredar di pasaran saat ini ditentukan oleh bilangan oktan yang dimiliki oleh masing-masing jebis bensin. Gasolin atau lebih sering disebut dengan kata bensinpremium tersusun atas campuran antara isomer heptane C 7 H 16 dan oktana C 8 H 18 . Bensin adalah salah satu fraksi dari minyak bumi yang 100 dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Jumlah ketukan atau knocking yang ditimbulkan oleh bahan bakar adalah sebagai penentu mutu dari suatu bahan bakar. Jumlah ketukan tersebut dinyatakan sebagai nilai oktan. Jumlah ketukan yang semakin sedikit menunjukkan semakin tinginya mutu bensin dan semakin tingginya nilai oktannya. Nilai n-heptena dan isooktana dijadikan sebagai pembanding dalam penentuan bilangan oktan pada bensin. Isooktana yang memiliki ketukan paling sedikit diberi nilai 100 dan n-heptana yang menghasilkan ketukan paling sedikit diberi nilai nol. Suatu campuran yang memiliki 80 isooktana dan 20 n- heptana memiliki bilangan oktan sebagai berikut : = 80 100 100 + 20 100 0 = 80 Premium yang merupakan salah satu jenis bensin yang beredar di pasaran memiliki bilangan oktan sebesar 88. Hal ini menunjukkan bahwa mutu premium setara dengan 88 isooktana dan 12 n-heptana. Hal ini bukan menunjukkan bahwa dalam premium hanya terdapat campuran 88 isooktana dan 12 n- heptana saja, akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa premium memiliki mutu atau menghasilkan jumlah ketukan setara dengan campuran 88 isooktana dan 12 n-heptana. Pada umumnya, bensin menghasilkan jumlah ketukan yang banyak, yang terjadi karena sebagian besar dari bensin merupakan hasil sulingan yang terdiri dari alkana rantai lurus. Rantai lurus hidrokarbon yang terdapat pada bensin mengakibatkan bensin memiliki kualitas yang kurang baik sebab rantai lurus tersebut menyebabkan penyalakanknoking pada mesin sehingga mesin menjadi cepat rusak. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan penambahan TEL tetraethyl lead, yaitu PbC 2 H 5 4 . Satu gallon bensin yang ditambahkan dengan 2-3 mL TEL dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin. Penambahan TEL ini memiliki kelemahan diamana dalam pembakaran bensin akan dihasilkan oksida timah hitam yang keluar bersama asap knalpot atau menempel padamesin.guna mengantisipasi hal tersebut, maka dicampurkan 1,2-dibromo etana ke dalam bensin bertimbal, sehingga 101 endapan PbO yang terdapat di dalam mesin tidak akan terjadi. Berikut ini adalah rumus struktur dari TEL dan MTBE : C 2 H 5 Pb C 2 H 5 C 2 H 5 C 2 H 5 TEL tetraethyl lead CH 3 C O CH 3 CH 3 MTBE metil tersier butil eter CH 3

F. DAMPAK PENGGUNAAN PRODUK MINYAK BUMI