Keuntungan Pustakawan Layanan Anak

16

2.5.4.2 Sistem Pelayanan Tertutup Close Access

Kebalikan dari sistem pelayanan terbuka adalah sistem pelayanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk keruangan koleksi, tetapi yang koleksi yang dibutuhkannya harus diambilkan oleh petugas.Penelusuran pencarian koleksi harus melalui katalog.Petugas selain mencatat peminjaman dan pengembalian, juga mengembalikan dan mengembalikan koleksi ke rak. Sistem pelayanan tertutup ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan seperti

a. Keuntungan

Adapun keuntungan dari pelayanan tertutup adalah: 1. Susunan dan letak buku lebih teratur dan terpelihara. Hal ini karena hanya petugas yang tentunya sudah terampil dalam menyusun buku yang menyimpan dan mengambil buku ke rak. 2. Tidak perlu ada petugas khusus untuk mengawasi pengguna. Dengan demikin keamanan koleksi dapat terga dengan sendirinya Ramdan, 2009 : 34.

b. Kekurangan

Adapun kekurangan dari pelayanan tertutup adalah : 1. Kebebasan melihat buku tidak ada, harus dicari melalui katalog. Artinya pemakai perpustakaan tidak dapat melakukan browsing atau pemilihan sendiri koleksi yang dibutuhkannya di rak. Krena untuk mencari koleksi pemakai tergantung kepada katalog perpustakaan, maka catalog perpustakaan harus betul- betul baik dan dapat diandalkan reliable. 2. Melihat katalog terkadang mengesalkan, karena dalam katalog ada, tetapi bukunya sering tidak ada, dan harus memilih lagi sampai berulang-ulang. 3. Petugas harus mengambilkan dan mengembalikan buku. Inilah resiko penerapan sistem pelayanan tertutup. Karena itu diperlukan petugas yang cukup banyak di bagian pelayanan. Kadang- kadang faktor manusia yaitu kelelahan perlu diperhitungkan dalam melayani pemakai. Jika petugas lelah dalam melayani, petugas cendrung kurang teliti dalam mencari koleksi yang dibutuhkan pengguna sehingga buku yang seharusnya ditemukan di rak dikatakan tidak ada kepada pengguna. Untuk menghindari hal ini pada perpustakaan yang jumlah pemakainya besar, perlu dilakukan pergiliran petugas shift. Dengan demikian petugas bias secara bergiliran beristirahat. 4. Katalog harus lengkap. Seperti sudah dijelaskan, karena pemakai perpustakaan sepenuhnya tergantung kepada katalog perpustakaan sepenuhnya tergantung kepada katalog perpustakaan untuk mencari kebutuhan informasinya, maka katalog tersebut harus lengkap dan dapat diandalkan. Ramdan, 2009 : 34. Universitas Sumatera Utara 17

2.4.5 Unsur - Unsur Layanan Anak

Empat unsur dalam suatu layanan anak di bawah ini, yaitu: 1 Koleksi Bahan pustaka untuk anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Yang dimaksud dengan bahan pustaka untuk anak ialah beragam materi yang bersedia untuk anak, baik materi berbentuk buku maupun non buku kaset, CD,VCD,DVD, film,games computer, dan lain- lain.Menurut Kamus Ilmu Perpustakaan dan Informasi buku anak adalah buku yang ditulis dan diilustrasikan secara spesifik untuk anak sampai dengan umur 12- 13 tahun. Beberapa macam buku untuk anak antara lain bacaan fiksi dan nonfiksi, board books, sajak anak, buku alphabet, buku berhitung, buku bergambar, easy books, bacaan untuk pemula, buku cerita bergambar dan buku cerita. Berdasarkan isi kandungannya, materi untuk anak dibedakan untuk anak dibedakan menjadi dua, yakni fiksi dan non-fiksi. 1. Fiksi untuk anak adalah semua bentuk prosa naratif yang mengundang unsure rekaan yang ditujukan dalam beberapa materi bahkan diciptakan oleh anak untuk anak dengan mengikuti kriteria-kriteria tertentu. Namun dapat juga karya tersebut, mungkin pada awalnya ditunjukan untuk orang dewasa tetapi karena dapat memenuhi kriteria- kriteria karya fiksi untuk anak maka karya anak tersebut juga dapat dibaca oleh anak. 2. Materi non fiksi adalah segala materi yang tidak berupa rekaan, yang mengandung pengetahuan mengenai suatu aspek kehidupan nyatailmiahreligi dan disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa dan penulisan serta penjelasan yang dapat dipahami untuk tanpa mengurangi nilai- nilai kandungan ilmiahkenyataanreligi materi tersebut. Materi anak, bila dipilih dan digunakan dengan baik akan memberikan banyak manfaat. Secara umum materi untuk anak selain menjadi hiburan bagi anak, juga dapat memberikan pengetahuan baik materi fiksi maupun non fiksi mengenai dunianya anak. Selain itu materi tersebut juga dapat dijadikan stimulant bagi rasa ingin tahunya akan dunianya, lingkungan dan segala hal yang ada disekitarnya dan juga merangsang kemampuan bahasa dan sebagainya. Di Negara Barat, materi tertentu bahkan digunakan dalam pengobatan trauma pada anak- anak korban kekerasan fisik maupun mental bibliotheraphy. 2 Fasilitas Masa anak- anak merupakan masa terpenting karena dimasa inilah seorang anak mulai peka menerima informasi di sekitarnya.Pentingnya masa anak- anak ini perlu diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik minat mereka sehingga dapat dapat meningkatkan kemampuan mereka.Oleh karena itu, diperlukan fasilitas yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan tersebut.Tak terkecuali dengan perpustakaan.Suatu perpustakaan perlu dilengakapi dengan berbagai fasulitas dalam mendukung kegiatan yang berlangsung di dalamnya.Fasilitas yang mendukung dalam pemberian pelayanan anak antara lain meja baca, dan belajar, papan tulis, computer, karpet, mainan, ruang bermain, peralatan dan perlengkapan belajar. Universitas Sumatera Utara 18 3 Jasa yang diberikan Perpustakaan bukan hanya tempat membaca, namun dalam suatu perpustakaan juga tersedia berbagai jasa yang diberikan. Jasa perpustakaan anak antara lain : 1. Peminjaman Jasa ini hampir ada disetiap perpustakaan. Salah satu tujuan datang ke perpustakaan adalah untuk membaca buku dan apabila perlu buku tersebut akan dipinjam untuk dibaca di rumah atau di tempat lain. Peminjaman dapat dilakukan apabila peminjaman telah menjadi anggota suatu perpustakaan.Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh ppengguna suatu perpustakaan.Mungkin ia memiliki tujuan dalam membaca buku. Menurut Sulistyo-Basuki 2005 :3 – 7 Tujuan membaca ialah: a Membaca untuk kesenangan, kegembiraan, dan santai b Membantu untuk memperoleh informasi c Membaca untuk memperoleh pengetahuan belajar d Membaca untuk kombinasi di atas 2. Jasa bimbingan pembaca Jasa ini berkaitan dengan bimbingan bacaan bagi perorangan mengenai apa yang baik dibaca. Tujuan bimbingan pembaca ini adalah menemukan apa yang sesuai bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan atau hiburan mereka 3. Menjawab pertanyaan referens Penyediaan jasa referens merupkan salah satu layanan penting yang ada dalam suatu perpustakaan.Layanan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan. Layanan refrens menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pengguna perpustakaan. 4. Pinjam antar perpustakaan Pinjam antar perpustakaan adalah transaksi peminjaman materi perpustakaan yang melibatkan dua perpustakaan. “pola pinjam antar perpustakaan perlu dimanfaatkan mengingat harga buku semakin mahal, anggaran belanja perpustakaan amat terbatas, geografi Indonesia yang luas serta menghindari duplikasi yang tidak perlu. Pinjam antar perpustakaan sejeni dilakukan untuk mengatasi kebosanan akan koleksi buku yang itu-itu saja. 5. Layanan belajar Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar. Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung belajar atau tugas mereka.proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa meliputi Syah, 2007 : 12 a Perkembangan motor motor development, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan angka ragam keterampilan fisik anak motors skills. Universitas Sumatera Utara 19 b Perkembangan kognitif cognitive development, yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan kecerdasan otak anak c Perkembangan social dan moral social and moral development, yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan- perubahan anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. 6. Bercerita Pustakawan perpustakaan dapat bercerita atau mendongeng sebagai hiburan untuk anak. Mendongeng terkadang dilakukan dengan alat bantu seperti papan cerita atau boneka.

2.6 Pustakawan Layanan Anak

Bukan hanya koleksi yang berperan dalam suatu perpustakaan, namun pustakawan juga berperan pentingnya. Agar kegiatan perpustakaan berjalan dengan efektif dan efesien, diperlukan pustakawan yang mengerti akan kebutuhan penggunanya. Dalam Children’s Guidelines, perpustakaan anak memerlukan pustakawan anak yang terlatih dan berkomitmen dalam menjalankan suatu perpustakaan. Keterampilan yang dimiliki antara lain : 1. Memiliki antusiasme yang tinggi 2. Kemampuan berkomunikasi, interpersonal, kerja tim, dan keterampilan memecahkan masalah 3. Kemampuan untuk untuk membuat jaringan dan bekerja sama 4. Kemampuan memulai, fleksibel, dan terbuka untuk perubahan 5. Kemampuan menganalisis kebutuhan pengguna, merencanakan, mengelolah dan mengevaluasi pelayanan dan program 6. Hasrat yang besar untuk terus belajar keterampilan baru dan mengembangkan diri. Pustakawan anak juga membutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai : a. Psikologi dan perkembangan anak b. Teori belajar dan promosinya c. Artistic dan kesempatan kebudayaan d. Literature untuk anak dalam bentuk tercetak buku dan media lain. Terkadang ditemukan seseorang yang menjadi relawan atau seseorang yang sedang magang dalam suatu perpustakaan baik perpustakaan umum maupun perpustakaan khusus.Dalam perpustakaan layanan anak peran mereka pun sangat besar. Menurut Kamus Ilmu Perpustakaan dan Informasi relawan adalah seseorang yang bekerja untuk sebuah perpustakaan atau organisasi lain tapa imbalan berupa materi. Pustakawan perpustakaan layanan anak termasuk kedalam pekerja social. Pekerja social adalah seseorang professional yang bekerja membantu dengan focus kepada dirinya dan lingkungan sekitarnya. Pada umumnya mereka memiliki akreditasi pendidikan. Universitas Sumatera Utara 20

BAB III PEMANFAATAN LITERATUR ANAK PADA KANTOR

PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi telah ada pada tahun 1978. Dibentuk atas gagasan putra putri Tebing Tinggi yang berada di Pulau Jawa dengan membangun gedung yang disebut dengan nama Gedung Perpustakaan Gelora Pemuda yang terletak di Jalan T. Imam Bonjol Tebing Tinggi. Gedung Perpustakaan Gelora Pemuda diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef pada tanggal 19 April 1982 dihadiri Walikotamadya Tebing Tinggi Drs. Amiruddin Lubis. Sejak tahun 1985 sampai dengan 2000 Perpustakaan tersebut tidak beroperasi. Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan menugaskan Kepala sub bagian Perpustakaan H. Rachmad Suprapto, SH mengoperasikan kembali Perpustakaan Umum Gelora Pemuda pada tanggal 23 Maret 2001. Selanjutnya Walikota Tebing Tinggi kembali menugaskan Kasubbag Perpustakaan untuk membentuk Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002. Pada tanggal 01 Juli 2003 Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang terletak di jalan Sutomo No. 40 diresmikan oleh Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan. Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 14 tahun 2008 tanggal 14 Nopember 2008, Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi diubah menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi Kota Tebing Tinggi. Seiring dengan visi dan misi dari Kota Tebing Tinggi dan tujuan dari Perpustakaan yang ingin memajukan masyarakat Tebing Tinggi dengan membaca, maka didirikanlah 3 Rumah Baca dan 3 Perpustakaan Kelurahan serta Pustaka-pustaka Binaan di sekolah-sekolah dan masjid. Selain itu untuk menjangkau daerah yang belum didirikan Rumah Baca, maka Perpustakaan Kota Tebing Tinggi mengoperasikan mobil keliling dari Perpustakaan Nasional, sebagai hadiah dari juara II tingkat nasional tahun 2005 dan bus keliling bantuan dari Perpustakaan Daerah Sumatera Utara. Adapun Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sejak didirikan pada tahun 2002 sampai dengan Juni 2009 dipimpin oleh Alm. H. Rachmad Suprapto, SH., kemudian dari bulan Juli 2009 sd Januari 2010 dipimpin oleh Redawaty Nasution, mulai Januari 2010 sd Februari 2011 dipimpin oleh Zahidin, S.Pd, M.Pd, dan mulai Maret 2011 sd saat ini Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dipimpin oleh Hj. Nina Zahara MZ, SH, MAP.

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan

3.2.1 Visi

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi sebagai organisasi perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan Universitas Sumatera Utara