Pengertian Literatur Anak Keuntungan

11 a. Katalog perpustakaan b. Bibliografi subjek c. Analisis sitasi d. Review essay e. Bibliografi khusus f. Daftar usulan dari pengguna 2. Sistem data perpustakaan mencakup keseluruhan judul dalam subjek tertentu berhubungan dengan pengadaan, frekuensi sirkulasi peminjaman dan statistic silang layanan. 3. Menguji secara langsung ke rak termasuk evaluasi kondisi fisik buku. 4. Survei pengguna tentang cakupan, kedalaman, kesesuaian, dan kemuktakhiran bahan pustaka. 2.3 Koleksi Perpustakaan Umum Koleksi perpustakaan merupakan unsur yang penting, karena layanan tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh. Untuk dapat memberikan pelayanannya, maka perpustakaan harus berupaya menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Pengertian koleksi perpustakaan menurut Siregar 2002 : 2 adalah “Semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakatguna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi meliputi segala macam bentuk cetakan dan rekaman. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000 : 19, menyatakan bahwa : “Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah, dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan disk dan lain -lain. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan umum terdiri dari bahan pustaka tercetak, bahan pustaka terekam, dan bahan pustaka elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

2.4 Pengertian Literatur Anak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan Pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dari pengertian diatas dapat diambil batasan bahwa Pemanfaataan Literatur anak adalah suatu proses yang dilakukan pengguna. Dalam memanfaatkan informasi yang terdapat dalam bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi. Khsusunya pengguna literature anak.

2.5 Pelayanan Anak

Layanan seperti ini biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah. Sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan sekolah yaitu memberikan pelayanan kepada penggunamurid melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untukkeperluan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan oleh perpustakaan sekolah adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi anak- anak. Berbagai kegiatan Universitas Sumatera Utara 12 disiapkan untuk kebutuhan anak- anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayanannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan selera anak- anak. Bahan bacaan anak usia balita lebih ditekankan pada gambar picture books tanpa teks. Anak balitabanyak tertarik pada gambar dan warna- warna yang menyolok. Setelah usia sekolah dasar anak diperkenalkan dengan huruf dan angka. Oleh karena itu koleksi untuk usia anak dini adalah buku- buku yang banyak gambar dan warna- warni, namun sudah mulai ada sedikit teks. Anak- anak tumbuh dan berkembang sehingga mereka membutuhkan bacaan- bacaan.Penyedian bacaan yang tepat adalah menjadi tanggung jawab pustakawan agar anak tertarik dan gemar membaca.Anak- anak harus menemukan kepuasan dalam membaca, karena itu pustakawan tidak boleh mengabaikan selera anak. Anak- anak membutuhkan bacaan hiburan, informasi, dan hal- hal yang menarik dari lingkungannya. Telivisi dan teknologi informasi telah banyak mengubah kehidupan anak- anak modern seperti sekarang ini termasuk bahan bacaannya.Oleh karena itu bacaan anak- anak perlu disesuaikan dengan dunia anak- anak saat ini.

2.5.1 Pengertian Layanan Anak Adapun pengertian layanan anak sebagai berikut :

Menurut Joan M. Rietz 2002 : 74 layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang ditunjukan untuk anak sampai anak berumur 12- 13 tahun, didalamnya termasuk pengembangan koleksi anak muda, lapsit services, mendongeng, membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, program summer reading, biasanya disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpuatakaan.

2.5.2 Tujuan Layanan Anak Adapun Tujuan layanan anak sebagai berikut :

Menurut Bowler 2000:24 seperti yang dikutip oleh Sri Sumekar tujuan utama layanan anak diperpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan koleksi berbagai macam bahan pustaka yang disajikan secari menarik dan mudah digunakan oleh anak- anak 2. Memberi bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya 3. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membaca sebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri 4. Memberi dukungan dalam masyarakat sebagai kekuatan social bersama- sama dengan lemabaga lain yang berhubungan dengan kesejahteraan anak 5. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunaka semua sumber ada di perpustakaan 6. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuannya 7. Membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah Universitas Sumatera Utara 13 Layanan anak di perpustakaan adalah pelayanan yang ditunjukan khusus untuk anak- anak-anak.Pelayanan yang diberikan bervariasi, antara lain koleksi, mendongeng, membimbing kesenangan membaca, mendidik untuk belajar mandiri, membaca bersama, dan sebagainya. Koleksi anak- anak agak berbeda dengan koleksi orang dewasa. Memilih buku bacaan untuk anak- anak bukanlah tugas yang mudah. Kreteria bacaan anak-anak harus sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasannya.

2.5.3 Jenis- jenis Layanan Anak

Jenis layanan anak- anak di perpustakaan sekolah meliputi : 1. Layanan membaca Selain meminjamkan bahan pustaka anak- anak, perpustakaan umum menyediakan layanan anak- anak Balita dan anak sampai usia 12 tahun. Merka diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat baca dan gemar belajar serta rekreasi yang mendidik. 2. Bimbingan membaca Layanan ini diperlukan bagi anak- anak yang membutuhkan bacaan khusus namun sulit untuk mendapatkannya.Anak- anak diperkenalkan kepada buku secara bertahap yaitu dengan memberikan buku bergambar tanpa teks.Setelah mengenal huruf mereka diberi buku bergambar dengan teks sederhana dan mudah dibaca.Setelah lancer membaca maka mereka diberi buku dengan teks yang lebih banyak daripada gambar sampai kepada buku yang hanya terdiri dari teks saja.Untuk acara bimbingan membaca ini perlu dilakukan secara terencana dengan jadwal yang teratur sehingga tidak menggangu ham pelajaran sekolah. 3. Layanan referens anak Layanan kepada anak- anak perlu juga dilengkapi dengan layanan referena.Anak- anak perlu diperkenalkan kepada buku- buku referens sejak dini. Bahan refrens untuk anak- anak mencakup ensiklopedia, kamus, atlas dan lain- lain. Pustakawan yang bertugas di bagian referens anak- anak dapat memberi bimbingan bagaimana mencari informasi, cara menggunakan buku referens dan menjawab pertanyaan anak- anak. 4. Acara mendongeng Layanan mendongeng ini biasanya sangat digemari anak- anak terutama usia balita dan usia awal sekolah dasar. Pada usia ini anak-anak memiliki resa ingin tahu. Karena itu sangat tepat bila pada usia ini diperkenalkan buku- buku yang sesuai dengan imajinasi anak- anak. Buku tersebut dapat dibacakan oleh pustakwan dengan cara seperti mendongeng. Pustakawan dapat bekerja sama dengan guru TK dan SD harus menggunakan koleksi dan alat peraga yang ada di perpustakaan dalam mendongeng. Pembawa cerita harus mempunyai pengetahuan tentang bacaan anak- anak yang akan disampaikan. Waktu untuk melaksanakan acara mendongeng harus disesuaikan dengan waktu berkunjung aka keperpustakaan, biasanya waktu libur.Jadwal acara mendongeng tersebut harus diumumkan di bagian pelayanan sehingga anak- anak mengetahui untuk berkunjung apabila ingin mendengarkan dongeng tersebut. Universitas Sumatera Utara 14 5. Pertunjukan atau pemutaran film Perpustakaan umum yang harus dimiliki berbagai kegiatan untuk layanan anak- anak sebaiknya melaksanakan pertunjukan film anak- anak. Untuk menyelenggarakan acara pemutaran film ini perpustakaan dapat bekerja sama dengan pustakawan lain yang lebih besar memiliki koleksi film yang lengkap dan peralatan pemutar film. Saat ini pemutaran film dapat menggunakan alat pemutar VCD atau DVD yang diproyeksikan ke layar melalui LCD proyektor.Beberapa film anak- anak juga tersedia dalam bentuk VCD atau DVD. Beberapa jenis film dengan tema sejarah, flora dan fauna, alam, pengenalan tentang Negara, penemuan ilmiah dan ruang angkasa dapat menjadi pilihan untuk diputar. 2.5.4 Sistem Pelayanan Anak 2.5.4.1 Sistem Pelayanan Terbuka Open Access Dalam sistem pelayanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada para pemakai untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. Petugas hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan. Menurut Darmono 2001 : 139 pengertian sistem layanan terbuka adalah “sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”. Pendapat- pendapat diatas menyatakan bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih langsung bahan pustaka apa yang mereka butuhkan. Sistem layanan terbuka ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan seperti :

a. Keuntungan

Adapun keuntungan dari pelayanan terbuka adalah : 1. Pengguna bebas memilih bukunya sendiri, artinya pemakai dapat melakukan browsing atau pemilihan koleksi secara bebas di rak. Jika pemakaian tersebut ingin mencari buku mengenai auatu topic tertentu misalnya saja bertanam dengan hidroponik maka dia dapat memilih sendiri buku yang cocok dengan keinginannya di rak. 2. Kebebasan ini menimbulkan rangsanganuntuk membaca. Ketika akan memilih nuku yang diinginkannya, mungkin dia akan menemukan buku lain yang menarik perhatiannya, dank arena tertarik dia akan melihat dan mungkin saja dia akan membacanya. 3. Kalau buku yang dikehendaki tidak ada, dapat memilih buku yang lain. Mungkin pada saat masuk perpustakaan seorang pemakai berniat untuk mencari buku dengan judul dan pengarang tertentu misalnya saja Manajemen Perpustakaan karangan Sutarno NS. Pemakai tersebut dapat mencari judul buku yang dimaksudkannya tersebut langsung ke rak buku jika dia tahu lokasi buku tersebut, atau mencari duli di katalog. Pada saat mencari buku di rak, ternyata buku Manajemen Perpustakaan Sutarno NS tidak ada, namun pemakai tersebut menemukan buku lain dengan judul kurang lebig sama misalnya Universitas Sumatera Utara 15 Manajemen Perpustakaan yang dikarang oleh Lasa HS, dan isi buku tersebut cocok dengan kebutuhannya. Maka pemakai tersebut dapat menggunakan buku tersebut sebagai pengganti buku yang dicarinya karena topic da nisi buku tersebut sama dengan yang dicarinya. 4. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan Ramdan, 2009 : 34.

b. Kekurangan