penduduk masa yang akan datang. Metode ini adalah metode yang digunakan dalam rangka proyeksi penduduk. Selain itu,
metode ini juga digunakan untuk menghitung tingkat dan ratio pada masa yang akan datang berdasarkan tingkat dan ratio pada
masa yang lalu. Model ekstrapolasi trend yang banyak digunakan adalah
model linear, geometric dan parabolic. Asumsi dasar dari model ini adalah pertumbuhan atau penurunan akan berlanjut tanpa
batas. Namun demikian, asumsi tersebut tidak mungkin diberlakukan jika proyeksi yang disusun adalah proyeksi jangka
panjang. Misalnya jika populasi di suatu daerah berkurang, dalam jangka panjang model ini akan memproyeksikan penduduk
menjadi nol, dan bahkan menjadi negatif. Demikian juga, jika jumlah penduduk di suatu daerah yang meningkat, tidak mungkin
akan meningkat pada jumlah yang tanpa batas. Dalam kenyataannya, penduduk hanya akan meningkat sampai suatu
tingkat dengan kapasitas yang maksimum dan kemudian akan kembali turun atau stabil dalam kaitannya dengan kepadatan
penduduk, biaya hidup dan kualitas hidup. Oleh karenanya, penggunaan model ekstrapolasi trend membutuhkan pemahaman
yang baik tentang kecenderungan pertumbuhan masa lalu untuk membuat estimasi dengan batasan yang masuk akal reasonable.
a. Model Linear Aritmethic
Model linear adalah teknik proyeksi yang paling sederhana dari seluruh model trend. Model ini menggunakan
persamaan derajat pertama first degree equation. Berdasarkan hal tersebut, penduduk diproyeksikan sebagai fungsi dari waktu,
dengan persamaan Klosterman, 1990:
P
t
=α + βT Dimana :
Pt = penduduk pada tahun proyeksi t α = intercept = penduduk pada tahun dasar
β = koefisien = rata-rata pertambahan penduduk T = periode waktu proyeksi = selisih tahun proyeksi dengan
tahun dasar
Hasil proyeksi akan berbentuk suatu garis lurus. Model ini berasumsi bahwa penduduk akan bertambahberkurang sebesar
jumlah absolute yang samatetap β pada masa yang akan datang sesuai dengan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu. Ini
berarti bahwa, jika P
t+1
dan P
t
adalah jumlah populasi dalam tahun yang berurutan, P
t+1
– P
t
yang adalah perbedaan pertama yang selalu tetap konstan. Mengacu pada Pittengar, 1976,
mengemukakan bahwa model ini hanya digunakan jika data yang tersedia relatif terbatas, sehingga tidak memungkinkan untuk
menggunakan model lain. Model ini hanya dapat diaplikasikan untuk wilayah kecil dengan pertumbuhan yang lambat, dan tidak
tepat untuk proyeksi pada wilayah-wilayah yang lebih luas dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi Isserman, 1977.
b. Model Geometric.
Asumsi dalam model ini adalah penduduk akan bertambahberkurang
pada suatu
tingkat pertumbuhan
persentase yang tetap. Misalnya, jika P
t+1
dan P
t
adalah jumlah penduduk dalam tahun yang berurutan, maka penduduk akan
bertambah atau berkurang pada tingkat pertumbuhan yang tetap yaitu sebesar P
t+1
P
t
dari waktu ke waktu. Proyeksi dengan tingkat pertumbuhan yang tetap ini umumnya dapat diterapkan
pada wilayah, dimana pada tahun-tahun awal observasi pertambahan absolut penduduknya sedikit dan menjadi semakin
banyak pada tahun-tahun akhir. Model geometric memiliki persamaan umum Klosterman, 1990:
Pn= Po1+r
t
2.1
Persamaan diatas dapat ditransformasi kedalam bentuk linear melalui aplikasi logaritma, menjadi sebagai berikut:
Log 1+r = log Pn – Log Po 2.2
t Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada akhir periode orang , Po = jumlah penduduk pada awal periode orang ,
r = tingkat pertumbuhan penduduk , t = jangka waktu Tahun.
c. Model Parabolic.