Melalui analisis semiotika ini dapat digunakan untuk menganalis sejumlah besar sistem tanda yang dapat dimanfaatkan pada kajian media dan kajian kultural
lainnya, Semiotika menjadi suatu pendekatan terbaik dalam mengkaji suatu makna khususnya yang berhubungan dengan media visual.
Metode semiotika menjadi salah satu metode yang paling intepretatif dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah
metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasikan teks. Ini bisa terjadi karena proses semiosis selalu melibatkan dan menuntut daya pikir,
pengalaman, budaya, dan emosi tiap manusia dalam perjumpaannya dengan suatu tanda.
Peneliti mencoba memberikan penekanan pada pencarian makna melalui relasi-relasi antar tanda yang ada dalam teks itu sendiri, artinya tanda-tanda akan
“dibiarkan” untuk mengungkapkan dirinya, mirip dengan yang dilakukan fenomenologi. Jika tanda-tanda tersebut sudah terbuka dan semakin jelas pola-
pola maka peneliti bisa menentukan bagian mana pada teks tersebut yang akan didiskusikan dan diteliti lebih jauh.
Selanjutnya peneliti akan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes sebagai pisau analisis untuk membedah teks iklan garuda Indonesia. Pada
penelitian ini menggunakan signifikasi dua tahap, pada tahap signifikasi pertama menggunakan denotasi, pada tahap kedua menggunakan konotasi dan mitos.
Selanjutnya ketika telah memasuki kembali dalam teks yang ditelitinya, maka peneliti tidak bisa lari dari konsep budaya, ideologi, nilai, dan kepentingan yang
meresapi teks tersebut.
3.2 Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah iklan Mie Sedap rasa Ayam Spesial yang menampilkan seorang anak yang sangat sayang kepada hewan
peliharaannya, yaitu ayam-ayamnya. Iklan yang ditampilkan dalam bentuk kedaerahan ini sangat menarik karena memasukkan unsurbudaya Ambon di
dalamnya. Sehingga iklan yang berdurasi 29 detik ini terkesan lucu dan berbeda dari iklan-iklan lainnya.
3.3 Kerangka Analisis
43
Universitas Sumatera Utara
Pe Sedap rasa
2012. Pen dengan su
desain ko gaya. H
Denotatio ini dilaku
budaya ind
3.3
Ka proses pem
dibentuk. Pe
teknis. Sa khalayak m
Te
nelitian ini a Ayam Sp
ngambilan ubjek penel
omunikasi al yang dil
n, Conotati ukan ini un
donesia dal
3 1 Kajian T
ajian teknis mbuatan fil
mbingkaian atu adegan
mengerti ap
eknik Penga
mengambi esial versi “
gambar ya litian denga
visual, tek lakukan sel
ion, Myth, d
ntuk meliha
am iklan.
Teknis
s merupaka lmiklan gun
n gambar-ga diambil ole
pa yang ingi
ambilan G
il unit anali “ayamku” y
ang dilakuk an mengka
knik penggu lanjutnya d
dengan men at represen
an rangkaia na member
ambar yang eh kamera
in disampai
Gambar
isis berupa yang di taya
kan sebanya tegorisasika
unaan kam engan men
nerapkan ko ntasi mana
an alat-alat ri penekanan
g ada dalam harus mem
kan oleh pe iklan video
angkan sela ak 26 sce
an yang me mera,kompos
ganalisis d onsep Rolan
yang men
yang diper n dalam sua
m iklan mem merlukan per
embuat iklan o komersia
ama tahun 2 ene
yang s mencakup el
sisi warna, dalam level
nd Barthes. ncerminkan
ergunakan d asana yang
mbutuhkan p rtimbangan
n. l Mie
2011- sesuai
lemen style
sign, Hal
citra
dalam akan
proses n agar
Universitas Sumatera Utara
Banyak teknik yang digunakan dalam pengambilan gambar saat proses pembuatan iklan. Berikut definisi rangkaian teknik pengambilan gambar.
a. Angle Sudut pandang. Posisi kamera haruslah sesuai dengan pandangan mata
penonton, serta wilayah yang bisa diliput dalam satu shot. Pemilihan angle kamera yang seksama mampu memperkaya visualisasi dramatik. Tipe pada
angle kamera terbagi atas tiga yaitu :
- Objektif : Kamera objektif melakukan pengambilan gambar dari garis sisi
titik pandang. Penonton menyaksikan peristiwa dilihatnya melalui mata pengamat yang tersembunyi, seperti mata seseorang yang mencuri-curi
pandang. -
Subjektif : Kamera subjektif merekam gambar dari titik pandang seseorang. Penonton berpartisipasi dalam peristiwa yang disaksikan sebagai
pengalaman pribadinya. -
Point-of-view : Kamera point-of-view atau dapat disingkat menjadi P.O.V merekam adegan dari titik pandang pemain tertentu. Point-of-view adalah
sudut pandang objektif, namun ia berada di antara objektif dan subjektif, maka angle ini harus ditempatkan pada kategori yang terpisah dan
diberikan pertimbangan khusus. Sudut pandang juga terdiri dari beberapa tingkatan nya, yaitu :
- High level : level tinggi. Shot yang diambil menggunakan high level
memaknai dimana mata kamera diarahkan ke bawah untuk menangkap subjek. Sebuah shot high angle bisa saja dipilih atas dasar alasan tetika,
teknis atau pertimbangan psikologis. -
Low Angle : level rendah. Shot dimana kamera menengadah dalam merekam subjek. Sebuah low angle digunakan untuk menunjukkan
hubungan objek lebih tinggi dari pandangan penonton. Low angle juga dipakai untuk merangsang rasa kagum dari penonton.
- Angle-plus-angle : sudut pandang ganda. Pengambilan dengan kamera yang
penataan angle-nya merupakan kejelasan hubungan dengan subjek, sementara kamera tersebut juga dimiringkan, lalu menghadap ke atas dalam
Universitas Sumatera Utara
upaya mengeluarkan diri dari kedaratan angle-angle yang ada. Misalnya gambar gedung dilihat dari samping sudut. Subjek akan melihat gedung
tersebut dari dua sisi. Selain ketiga sudut pandang dalam pengambilan gambar, juga terdapat
beberapa teknik khusus dalam memberikan gambaran secara visual untuk memperkuat jalan cerita film tersebut menurut besar-kecilnya subjek, seperti :
Tabel Sudut Pengambilan Gambar
Teknis Deskripsi Jarak
Extreme Long Shot Shot yang diambil di luar ruang dengan tujuan untuk memperlihatkan situasi
geografis. Shot
yang diambil dengan jarak yang
sangat jauh, mulai kira-kira 200 meter
sampai dengan jarak yang lebih jauh lagi.
Long Shot Shot
jarak jauh untuk memperlihatkan hubungan antara subyek-subyek dan
latar belakang.
Universitas Sumatera Utara
Medium Shot Shot
yang diambil menampilkan bagian objek dari pinggang ke atas. Sangat
berguna untuk memotret adegan pengenalan, terutama sebagai transisi
long shot ke close shot.
Close Shot
Mengambil gambar dari jarak dekat namun belum sedekat close up
Close up Pengambilan kamera pada jarak yang
sangat dekat dan memperlihatkan hanya bagian kecil subyek. Misalnya wajah
seseorang. Extreme Close Up Sebuah close up yang sangat besar,
yang memperlihatkan potongan- potongan bagian wajah atau objek.
Tujuannya menunjukkan lebih detail bagian objek tersebut.
Dalam Josep 1986 data diolah penulis
Dalam pengambilan gambar pada pembuatan iklan terdapat teknik pengambilan gambar yang disebut Shot. Shot adalah satu rangkaian gambar hasil
rekaman kamera tanpa interupsi. Tiap shot merupakan satu take. Setiap shot memberi batasan antara subjek dan dunia nyata. Tujuannya untuk memberi makna
secara harafiah dan makna simbolik tentang apa, siapa dan bagaimana maksud cerita yang dituturkan Sumarno, 1996: 37.
3.4 Teknik Pengumpulan Data