F. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, dilakukan beberapa cara. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengumpulan data sebagai berikut. 1.
Observasi Pengamatan Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung
pertunjukan kesenian
Reog
. Pada saat observasi, peneliti mengamati dan mencermati prosesi sebelum pementasan berlangsung, sehingga
peneliti bisa mengetahui secara jelas yang dibutuhkan penari dan persiapan penari sebelum pentas. Pementasan
Reog
yang dipentaskan saat observasi tersebut untuk memperingati dan menjemput datangnya
bulan purnama. Pementasan tersebut berlangsung sore hari. Observasi secara langsung yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan
pementasan hingga pementasan berakhir ini bertujuan agar diperoleh data yang relevan dan objektif.
2. Wawancara
Dalam tahapan ini, peneliti menemui beberapa nara sumber yang mengetahui seluk beluk seputar kesenian
Reog
. Metode ini dilakukan untuk mencari data dan informasi yang diperlukan serta
sejelas-jelasnya dari informan seperti penari, mantan penari, seniman, tokoh masyarakat, dan orang-orang yang terlibat dalam kesenian
Reog.
Peneliti terjun langsung ke lapangan agar dapat mengetahui
dengan jelas keadaan masyarakat serta lebih akrab dengan narasumber. Adapun narasumber utama yang telah diwawancara
adalah Gatot Eko Triono 45 tahun, Pelatih kesenian
Reog
, Mbah
Daman 70 tahun, sesepuh
Reog
, Mbah Tobron 78 tahun, sesepuh
Reog
. Pada proses pencarian data melalui wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan narasumber utama tersebut sebanyak
satu kali, namun disaat peneliti merasa ada yang perlu ditanyakan yang dilakukan adalah melakukan wawancara kembali. Selain
narasumber utama, ada juga narasumber pendukung yang telah diwawancara, antara lain Sugiyono 39 tahun, penari
Dhadhak Merak
, Sumarno 54 tahun, pengrawit, Poniman 52 tahun, lurah Desa Kauman. Masing-masing narasumber tersebut diwawancarai
sebanyak satu kali. Pada saat melakukan wawancara, peneliti
menggunakan panduan
wawancara yang
telah dipersiapkan
sebelumnya. Hal ini dilakukan agar wawancara yang dilakukan lebih terarah dan memperoleh data yang diperlukan untuk keperluan
penelitian. Proses wawancara dilakukan dengan perekaman, agar hasil wawancara dapat tersimpan dengan baik. Selain itu, hasil wawancara
tersebut didengar kembali agar data-data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian benar-benar lengkap, dan jika masih
ada kekurangannya dilakukan wawancara kembali.