B. Saran
Kesenian
Reog
merupakan kesenian yang ada di Kabupaten Ponorogo. Kesenian
Reog
memiliki fungsi dan makna simbolik di dalamnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata hendaknya lebih memperhatikan keberadaan kesenian
Reog
yang merupakan salah satu kekayaan budaya daerah. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan seringnya menampilkan kesenian
Reog
pada acara-acara yang berkaitan dengan tradisi yang ada di Kabupaten Ponorogo khususnya
Desa Kauman. 2.
Untuk masyarakat, khususnya di Desa Kauman, harus lebih mengenal kesenian
Reog
, tetap menjaga, dan melestarikan upacara ritual dalam kesenian tersebut.
3. Kelompok kesenian
Reog
Desa Kauman, hendaknya lebih menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kesenian tersebut sehubungan dengan
fungsi-fungsi serta makna simbolik yang melekat pada kesenian
Reog.
59
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Bustanuddin. 2006.
Agama dalam Kehidupan Manusia Pengantar Antropologi Agama.
Jakarta. PT Raja Grafindo. Alkaf, Mukhlas. 2013.
Berbagai Ragam Sesajen pada Pementasan Tari Rakyat dalam Ritual Slametan
. Gelar: Jurnal Seni Budaya. 11: 2. Hal. 211-223. Aulia,
Abadi.
Teori Semiotika
Dalam Komunikasi
. http:abadiaulia.blogspot.com201212teori-semiotika-dalam-
komunikasi.html Jumat, 22 Agustus 2014
Hambali, Hasan dkk. 1985.
Upacara Tradisional yang Berkaitan dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Sumatera Selatan.
Jakarta. Jarwanti, Sony. 2004. “
Makna Simbolis yang Terkandung dalam Upacara Thedak Sinten Pada Masyarakat Jawa
Yogyakarta”. Skripsi Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kayam, Umar. 1981.
Seni, Tradisi, Masyarakat
. Jakarta: Sinar Harapan. Koderi, M. 1991.
Banyumas Wisata dan Budaya.
Purwokerto : CV Metro Jaya. Koentjaraningrat 1997.
Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Magnis, Dr Franz dan Suseno SJ. 2003.
Etika Jawa : Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksaan Hidup Jawa
. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Milles B. Huberman A. 1992.
Analisis Data Kualitatif
. Jakarta: UI-Press. Moleong, Lexy. 2000.
Metodologi Penelitian Kualitataif
. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Priastuti, Aprilia. 2013.
Nilai-Nilai Sosiologis Dalam Kesenian Reog Obyog Di Desa Kauman Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rostiyati, ANI. 1994.
Fungsi Upacara Tradisonal Bagi Masyarakat Pendukungnya Masa Kini.
Yogyakarta : Depdikbud. Soedarso, SP. 1990.
Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni.
Yogyakarta : Saku Dayar Sana.
Soedarsono. 1978.
Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari
. Yogyakarta: ASTI.
Soemarto. 2009.
Menelusuri Perjalanan Reyog Ponorogo
. [t.p.]: Ponorogo. Soerjono, Soekanto. 1985.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta : Rajawali Pers. Sunyata, dkk. 1996.
Fungsi, Kedudukan dan Struktur Cerita Rakyat Jawa Barat.
Jakarta : Depdikbud. Syafiraelrin .
Tari Reog Ponorogo
, dari http:syafiraelrin.blogspot.com
201003tari-reog-ponorogo.html Selasa, 26 Agustus 2014.
Syam, Nur. 2005.
Islam Pesisir.
Yogyakarta : PT LKIS Pelangi Aksara.