Setting Penelitian MAKNA SIMBOLIK UPACARA RITUAL DALAM KESENIAN REOG PONOROGO DI DESA KAUMAN, KECAMATAN KAUMAN, KABUPATEN PONOROGO.
dengan jelas keadaan masyarakat serta lebih akrab dengan narasumber. Adapun narasumber utama yang telah diwawancara
adalah Gatot Eko Triono 45 tahun, Pelatih kesenian
Reog
, Mbah
Daman 70 tahun, sesepuh
Reog
, Mbah Tobron 78 tahun, sesepuh
Reog
. Pada proses pencarian data melalui wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan narasumber utama tersebut sebanyak
satu kali, namun disaat peneliti merasa ada yang perlu ditanyakan yang dilakukan adalah melakukan wawancara kembali. Selain
narasumber utama, ada juga narasumber pendukung yang telah diwawancara, antara lain Sugiyono 39 tahun, penari
Dhadhak Merak
, Sumarno 54 tahun, pengrawit, Poniman 52 tahun, lurah Desa Kauman. Masing-masing narasumber tersebut diwawancarai
sebanyak satu kali. Pada saat melakukan wawancara, peneliti
menggunakan panduan
wawancara yang
telah dipersiapkan
sebelumnya. Hal ini dilakukan agar wawancara yang dilakukan lebih terarah dan memperoleh data yang diperlukan untuk keperluan
penelitian. Proses wawancara dilakukan dengan perekaman, agar hasil wawancara dapat tersimpan dengan baik. Selain itu, hasil wawancara
tersebut didengar kembali agar data-data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian benar-benar lengkap, dan jika masih
ada kekurangannya dilakukan wawancara kembali.
3. Dokumentasi
Data berupa
foto dan
video didapatkan
melalui pendokumentasian dengan cara pengambilan gambar objek dengan
menggunakan kamera
digital
maupun
handycam
pada saat pertunjukan berlangsung.
Dokumentasi yang berupa gambar foto maupun gambar video bertujuan untuk melengkapi data-data yang
telah diperoleh sebelumnya yaitu observasi dan wawancara. Dari semua data yang telah dikumpulkan tersebut, kemudian dilakukan
pengecekan ulang agar diperoleh data yang lebih reliabilitas untuk memberikan gambaran tentang makna simbolik upacara ritual dalam
kesenian
Reog
. Data yang berupa foto dan video diperoleh secara langsung saat upacara ritual dilakukan serta sebagian dokumentasi
tersebut diperoleh dari Kantor Desa Kauman.